We Are Bulletproof

463 59 9
                                    

"Apa kau akan bekerja sehabis ini?" tanya Seokjin kepada Namjoon ditengah sarapan mereka.

"Ye, dan kali ini aku benar-benar tidak akan pulang. Jadi, jaga dirimu baik-baik," jawab Namjoon.

Yang lain tidak memperhatikan, mereka sedang sibuk dengan makanannya masing-masing. Tapi Jimin melihatnya, oleh karena itu ia senyum-senyum sendiri.

"Heol, hyung, kita harus benar-benar membawa Park Jimin ini ke rumah sakit jiwa," komentar Yoongi saat tak sengaja melihat Jimin senyum-senyum sendiri.

Jimin segera menoleh ke arah Yoongi. "Apa maksudmu, hyung. Kenapa aku harus dibawa ke rumah sakit jiwa?"

"Tidak sadarkah kau sedari tadi senyum-senyum sendiri? Itu membuatku merinding," ujar Yoongi sedikit bergidik.

"E-eoh? Jinjja?"balas Jimin.

"Sekarang kau menyangkalnya," ujar Yoongi.

"Sudahlah, hyung. Berhenti membuat posisi Jimin menjadi sulit. Biar saja bila ia tersenyum sendiri, mungkin ia sedang memikirkan sebuah film komedi," sanggah Hoseok.

Jimin menatap Hoseok dengan pandangan hyung-kau-benar-benar-pembelaku-gomawo-hyung.

"Arraseo, aku hanya takut ada yang tidak beres dengan Jimin," jawab Yoongi lelah berdebat.

"Jadi apa rencana kalian hari ini?" tanya Seokjin mengalihkan pembicaraan.

"Bermain, mungkin. Atau memberi beberapa petunjuk pada Jungkook," jawab Taehyung lalu beralih pada Jungkook. "Kau mau, kan? Kau harus banyak belajar mengenai tempat ini."

"Nde, gamsahabnida," jawab Jungkook.

"Ya, kalau begitu aku ikut dengan kalian," seru Jimin.

"Tidak boleh," sahut Taehyung.

"Ya~ kalau begitu apa yang akan aku lakukan hari ini?" Jimin mulai ber-aegyo.

"Pikirkan saja sendiri," balas Taehyung.

"Ya~ Taehyung-ah~," bujuk Jimin.

"Tidak," jawab Taehyung.

"Ya sudah kalau kau tidak mau. Yang penting Jungkook mau," ujar Jimin akhirnya. "Kau mau kan, Kook-ie?"

"Nde," jawab Jungkook.

"Ya, kalau begitu aku tidak mau ikut," ujar Taehyung. "Jungkook, kau harus memilih antara aku atau Jimin."

"Ne? Kalau itu-"

"Sekarang kalian membuat posisi Jungkook mejadi sulit," tegur Seokjin.

"Kami kan hanya bercanda," ujar Taehyung sembari membentuk 'V' dengan jarinya.

"Tapi Jungkook belum terbiasa dengan candaan kalian," ujar Seokjin.

"Belum, berarti nanti akan," ujar Jimin meriah.

"Ah, arraseo, terserah pada kalian," tanggap Seokjin lalu ia beralih pada Hoseok. "Apa yang akan kau lakukan?"

"Bekerja," jawab Hoseok singkat.

"Keadaanmu sudah membaik?" tanya Seokjin.

"Begitulah. Tapi sebenarnya aku selalu baik setiap saat. Kalian saja yang memaksa ku untuk terus beristirahat," jawab Hoseok sambil tersenyum ceria.

"Kuharap begitu," tanggap Seokjin lalu beralih menatap Yoongi.

"Aku akan memperbaiki pintu Namjoon yang rusak," jawab Yoongi tanpa ditanya.

WINGS ✅Where stories live. Discover now