Circle Room Talk

383 59 2
                                    

Warn : Bahasa kasar!

----------------

Flashback on
Kedai makan Kota Oleander, dua tahun lalu..

Seorang namja tengah menikmati makan siangnya. Netranya memandang sekeliling kedai makan.

Kim Namjoon-- namja itu mempercepat kegiatan makannya saat menyadari Georgio dan seorang anggota kelompoknya duduk dua meja dari mejanya.

Hei, siapa yang ingin makan satu ruangan dengan ketua gangster? Namjoon pun tidak mau.

"Jadi bagaimana, kau sudah menemukan si Jin itu?" tanya teman Georgio.

Georgio menghisap rokoknya. "Belum. Entah dimana berandalan itu bersembunyi."

"Hei bung, lihatlah siapa yang berbicara," ujar temannya.

Georgio memukul kepala temannya. Namjoon meringis melihatnya. "Kau juga harus mencarinya, bodoh!"

"Ya... aku tahu. Tapi kau tidak memberikan fotonya padaku, bagaimana aku mencarinya?" cicit temannya.

Georgio menuding temannya degan rokok di tangannya. "Kalau aku punya fotonya pun sudah aku sebarkan ke seluruh kota."

"Kalau begitu siapa nama lengkap si bocah Jin itu?" tanya temannya.

"Memangnya berguna bila kau mengetahui nama keparat itu?" bentak Gerorgio.

"Tentu saja. Aku tidak mau lagi berkeliling kota seperti orang bodoh dan bertanya kepada semua orang 'kau mengenal Jin?' . Demi apapun Georgio, ada lebih dari seribu orang di dunia ini yang benama Jin," keluh temannya.

Georgio hanya tersenyum meremehkan. "Bodoh."

Temannya ingin sekali menghajar Georgio. Tapi mengingat statusnya disini, ia hanya memilih diam.

Kemudian Georgio membisikan sesuatu kepada temannya. Namjoon meraih gelasnya karena ia sudah selesai makan.

"Karena kau sudah mendengar namanya, kau harus menemukan bocah sialan itu," ujar Georgio kemudian. "Kalau tidak...," Georgio menunjuk leher temannya. "Kepala dan lehermu akan segera terpisah."

Namjoon yang mendengar perkataan Georgio meletakan gelasnya kembali. Ia memegang lehernya seolah-olah Georgio akan memenggal kepalanya.

"Kalau begitu aku tidak mendengarnya," ujar temannya sambil menggeleng-geleng. Namjoon meraih gelasnya lalu meminum isinya.

Georgio menggebrak mejanya. "TEMUKAN KIM SEOKJIN SIALAN ITU HIDUP ATAU MATI!"

"Uhuk...uhuk...uhuk...,"

Georgio menoleh kebelakang mendengar suara terbatuk seseorang.

Disana, Namjoon tersedak airnya karena nama hyung tertuanya disebut oleh Georgio.

Georgio menatap Namjoon dengan tatapan gusar. Ia meraih pisau buah yang ada dihadapannya.

"Enyahlah kau!", seru Georgio sembari melemparkan pisau buah itu ke arah Namjoon. Pisau itu menancap di meja Namjoon, lima senti tepat didepan dadanya.

Namjoon segera mengeluarkan sejumlah uang lalu menaruhnya di atas meja. Ia berdiri lalu membungkuk sedikit ke arah Georgio. "Permisi."

Ia segera melangkahkan kakinya keluar kedai.

"Jin-hyung? Kenapa mereka mencari Jin-hyung?" batinnya.

Namjoon merongoh kantongnya untuk mencari ponsel. Setelah menemukannya, ia segera menghubungi telepon rumah Seokjin.

WINGS ✅Where stories live. Discover now