18. Salah paham(2)

7.5K 257 6
                                    

Hati-hati ada typo jadi mohon bersabar

Daisy pun sampai dirumah dan dia berlari menuju kamarnya Viona yang melihat kakaknya langsung menuju kamarnya dan mengetuk pintu namun tak ada jawaban akhirnya dia pun masuh dan melihat kakaknya menangis di pelukan bantal.

"Kak kenapa"tanya Viona namun Daisy hanya menggelengkan kepalanya yang tidak terlihat dibalik pelukan bantal, "kalo gak mau cerita gakpapa kok tapi nangisnya dipelukan gue aja"ucapnya lagi Daisy pun melepas pelukan bantalnya dan memeluk adiknya, "keluarin aja kak semuanya keluarin"ucap Viona sambil mengelus kepala kakaknya.

»>»
Daisy melahap makan malamnya dengan tenang seperti tidak ada yang terjadi hari ini Viona yang melihatnya pun tampak bingung padahal tadi kakaknya menangis cukup lama tapi sekarang sudah mendingan.

"Daisy gimana tentang beasiswa yang ke London itu"tanya ibunya Daisy karna dia tau Daisy sudah mengincarnya, "oh itu katanya sih pas kelas tiga di kasih taunya"jawab Daisy, "oh yaudah kamu beneran mau ambil"tanya ibunya lagi Daisy hanya mengangguk ayahnya pun tampak tersenyum mendengarnya makan malamnya sudah selesai Daisy pun langsung menuju kamarnya diam-diam Viona mengikutinya.

"Kak"panggil Viona saat sudah di kamar kakaknya, "eh lo kenapa"sahut Daisy dia tau adiknya pasti akan bertanya tentang tadi siang, "gak mau main aja dikamar kakak"ucap Viona sambil berlari kekamar kakaknya dan tiduran dikasurnya heeh gue kira mau nanyain yang tadi siang batin Daisy dia hanya mengedikan bahunya dan masuk kekamarnya mengambil benerap buku untuk ulang harian besok.

"Kak"panggil Viona, "hmm"sahut Daisy yang masih fokus dengan bukunya, "kok kakak boleh pacaran padahalkan aku gak pernah tau kakak juara apapun"tanya Viona dengan mehilangkan heningnya, "lo lupa kan gue juara olimpiade bahasa"jawab Daisy sedang kan Viona hanya ber-oh ria.

"Kok tumbenan kak Sebastian gak nelpon kakak kan biasannya dia gangguin kakak belajar"pertanyaan Viona membuat Daisy terdiam dan menghetikan kegiatannya, "gak tau elo ngapain nanyain pacaran lo pacaran ya sama sih brayen"ucap Daisy cepat sebelum adiknya curiga.

"Apaan sih enggak kok gue inget sama perjanjian mama"ucap Viona dengan mendengus kecil Daisy pun hanya tertawa, Daisy berhenti tertawa saat ibunya datang, "Daisy ada temennya tuh"ucap ibunya lalu ada dua orang perempuan dibelakang ibunya yaitu Berly dan Nabila, "makasih tante"ucap Berly kepada ibunya Daisy dan dijawab dengan tersenyum.

"Mau ngapain kalian kesini"tanya Daisy yang menatap mereka, "kita bawa makanan"ucap Berly sambil menunjukkan kantong yang dia bawa, "dan mau kasih tau lo tentang-"ucap Nabila yang nampak berfikir Daisy pun melirik Viona yang memperhatikan mereka karna Viona mengerti dengan arah dan lirikan kakaknya.

"Oke gue keluar"ucap Viona dan keluar kamar Daisy yang langsung ditutup, "jadi"ucap Daisy yang melihat kedua temannya, "ayo kita makan"ucap Berly yang mencairkan suasana agar tidak terlalu canggung dan Daisy hanya tersenyum.

Mereka pun memakan makanan yang di bawa oleh Berly dan bercerita tentang tadi, "terus lo putus sama Sebastian"tanya Nabila dan Daisy hanya mengangguk biasa, "tadikan lo bilang katanya gak jadi pergi lo tau karna kenapa"ucap Nabila dan Daisy hanya menggelengkan kepalanya Berly pun mengeluarkan beberapa foto dan melihatkan video.

Daisy tampak menyengrit melihat video itu disana ada dia saat di uks dan tampak seorang pria mengrogohi kantungnya dan mengambil handponenya sementara di video yang satu tampak Henny sedang mengambil handpone Sebastian dari lokernya.

"Jadi ini perbuatan Henny"tanya Daisy setelah video itu selesai sementara Nabila dan Berly mengangguk, "lo udah kasih tau Sebastian"tanyanya lagi, "udah kata dia sih biarin aja dan besok dia mau...."jawab Berly sambil menggantung ucapanya yang terakhir, "besok mau apa"tanya Daisy yang mengerutkan keningnya, "ada deh dah yuk ah tidur"jawab Berly dengan tersenyum.

"Kalian nginep disini"ucap Daisy saat Berly mengucapkan tidur sementara kedua temannya mengangguk, "bawa baju buat besok"ucapnya lagi dan kedua orang didepannya mengeluarkan baju dari dalam tasnya, "niat banget"ucap Daisy sambil tertawa, "banget" ucap Berly dan Nabila secara bersamaan dan mereka tertawa.

»>»
Rumah Sebastian

Kenapa gue harus ke pancing sama emosi gue padahal gue tau siapa pelakunya pikir Sebastian sambil mengacak rambutnya.

TOK TOK TOK

Terdengar suara ketukan pintu kamar Sebastian, "masuk"ucap Sebastian dan masuklah gadis remaja yang merupakan adiknya, "kenapa"tanya Sebastian dengan datar, "lo putus sama Daisy"ucap Karla dengan tiba-tiba Sebastian hanya menghela nafas.

"Gue kemakan emosi"ucap Sebastian yang membantingkan dirinya di kasur, "truss lo mau ngapain lagi"tanya Karla yang duduk didekat kakaknya itu, "gue mau minta maaf"jawab Sebastian sambil mengusap wajahnya, "dan gue mau dia balik sama gue"sambungnya lagi, "tapi dia kan udah gak percaya sama lo lagi"ucap Karla lagi yang seolah tau dengan apa yang diucapkan Daisy.

"Gue yakin gue bisa buat dia percaya sama gue lagi"ucap Sebastian dengan yakin Karla yang mendengar pun tersenyum, "tapi masalahnya gue gak tau harus gimana"ucap Sebastian dengan menatap langit kamarnya Karla pun memutar bola matanya dengan malas, "sini gue kasih tau"ucap Karla saat hendak berbisik, "eh tunggu jangan yang alay lo"ucap Sebastian, "yah elah iya"ucapnya Karla.

Keesokan harinya

Oke Sebastian semangat hari ini gak boleh ada kesalah batin Sebastian menyemangati dirinya dia pun kebawah dan mendapati adiknya yang lagi sarapan, "seneng amat"ucap Karla saat melihat kakaknya turun dengan semangat, "iya dong kan mau beraksi"ucap Sebastian dengan semangat dan menuangkan sirup yang ada, "terserah"ucap Karla sambil memakan sarapannya, "yaudah gue duluan ya"pamit Sebastian kepada adiknya, "eh tunggu lo kan harus nganterin gue"ucap Karla, "ogah lo sendiri aja"ucap Sebastian sambil menuju garasi mengeluarkan mobil dari rumahnya, "SEBASTIAN"teriak Karla saat melihat kakaknya sudah melajukan mobilnya, "ah elah kalo tau begini gue gak bakal kasih tau caranya"gerutunya dia pun menelponnya temannya untuk berangkat bersama.

Dirumah Daisy

Hari ini meja makan dirumah Daisy tampak ramai karna ada tambahan anggota, acara makan dilakukan sangat hening hanya suara sendok makan mereka.

"Hm"ayahnya Daisy berdehem mencoba membuka suara, "sepertinya saya sudah harus pergi kalian ingin bareng"ucap ayahnya dan memberikan tumpangan, "enggak yah nanti kita naik mobilnya Berly"ucap Daisy, "yaudah kalo gitu saya duluan"pamit ayahnya dan pergi tak lama setelah ayahnya pergi Daisy,Viona,Berly dan Nabila pun pamit, perjalanan berseling hanya limabelas menit saat di gerbang sekolah Berly memberhentikan mobilnya.

"Kok berhenti disini"tanya Daisy, "iya gue ada urusan bentar sama Nabila"jawab Berly sementara Daisy hanya mengangguk dan keluar mobil dengan Viona, setelah keluar dari mobil Viona tampak dipanggil oleh temannya dan menuju kelasnya.

"Daisy"panggil seseorang Daisy yang mengetahui pun melangkahkan kakinya dan orang yang memanggil tadi pun berlari mengejar Daisy, "cuek banget"ucap orang tersebut yang tidak di gubris oleh Daisy, "masih marah sama yang kemaren"ucap orang tersebut Daisy pun berhenti dan menghela nafas menghadap orang disampingnya, "gue gak marah kok bas"ucap Daisy kepada Sebastian dan pergi menuju kelasnya.

Arah kelas Sebastian dan Daisy berbeda mereka berpisah ditangga namun sebelum Daisy naik ke atas Sebastian menariknya, "apa lagi sih bas"tanya Daisy ketika dirinya ditahan, Sebastian pun mengeluarkan sebatang coklat dan mengasihnya kepada Daisy. Daisy yang tidak mengerti apa yang dilakukan Sebastian hanya menatap bingung, "untuk permintaan maaf"ucap Sebastian lagi dan Daisy pun mengambil dan tersenyum tipis, makasih gak perlu minta maaf kok"ucap Daisy dan segera kekelasnya.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Hay hay  i am comeback sorry ya telat update soalnya pala lagi pusing jadi jarang nulisnya gimana ceritanya seru gak klo seru jangan lupa dibaca yaa

Kapten basket dan ketua osis (completed)Where stories live. Discover now