Extra bonus part : Brayen dan Viona

7.7K 176 5
                                    

Hati-hati ada typo jadi mohon bersabar

Sembari menunggu Q&A aku kasih bonus part

Pesawat menuruni bandara dijakarta untuk ke pulangang Sebastian dan tim basketnya yah sudah lewat tiga bulan mereka di negara orang untuk bertanding.

Hasilnya pun tidak sia-sia mereka mendapat juara tiga yah walau pun begitu mereka tetap dihargai.

Brayen pun dengan semangat keluar dari pesawat menuju bandara sambil senyum senyum sendiri.

"Lo ngapa senyum senyum sendiri"ucap Sebastian melihat tingkah temannya.

"Seneng lah ada yang nunggu gue dibandara soalnya"ucap Brayen dengan semangat.

"Siapa"tanya fadil yang sudah disampingnya.

"Siapa lagi kalo bukan bebep gue"ucap Brayen.

"Bebep, emang lo udah dibolehin sama kakaknya"ucap Sebastian.
"Udah dong"ucap Brayen dengan semangat.

Mereka pun sudah sampai di pintu keluar dan seperti yang dia bilang Viona sudah menunggunya. Brayen pun berlari mendekatinya dan hendak memeluknya.

Dengan berlari dan menutup matanya Brayen memeluk seseorang namun itu bukanlah Viona.

"Yaampun bebep aku kangen sama kamu"ucap Brayen sambil memeluk seseorang.

"Kamu kok gak ngebales pelukkan aku"ucap Brayen yang masih memeluk seseorang sementara Viona sudah menahan tawa.

"Kakak yakin kakak meluk aku coba buka dulu matanya"ucap Viona.

Brayen pun membuka matanya dan betapa terkejutnya dia saat melihat yang dipeluk adalah Leon bukan Viona.

"Ngapa lo meluk gue"ucap Leon.
"Hehehe kagak kok"ucap Brayen dan semua temannya tertawa.

"Makan tuh Viona"
"Peluk lagi si Leon"
"Peluk sono peluk"

Ocehan temennya kepada Brayen sementara dirinya hanya cekikikan dia pun kembali menatap Viona dan menemuinya, namun sebelum melangkah dirinya ditahan oleh Leon.

"Kalo lo meluk dia awas aja"ucap Leon.

Brayen hanya mengangguk dia pun menghampiri Viona dan Viona hanya tersenyum membawa sesuatu.

"Gimana kak kabarnya"tanya Viona.
"Baik kok kamu"ucap Brayen sambil basa basi.
"Kaka bisa lihat sendiri kan"ucap Viona sambil tersenyum.

Keadaan Brayen dan Viona sangat canggung bahkan Brayen menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Brayen"panggil seseorang dan saat Brayen menengok orang itu sudah memeluknya.

"Syukurlah kamu sampai dengan selamat"ucap orang itu.

"Iya mah Brayen selamat sampai sini"ucap Brayen kepada mamanya.

"Mah aku mau kenalin ini Viona"ucap Brayen yang mengenalkan Viona.

"Viona tante"ucap Viona dan salim kepada mamanya Brayen.

"Eliza, mamanya Brayen"ucap Eliza dan tersenyum.

"Yaudah yuk kita makan dulu kamu ikut juga ya Viona"ucap Eliza.

"Eh gak usah tante saya ad-"belum selesai bicara Brayen sudah memotong.

"Yaudah yuk mah yuk Viona"ucap Brayen yang menarik kedua perempuan tersebut.

Brayen, Viona dan Eliza pun memasuki restaurant yang dekat dengan bandara Viona sangat canggung dengan keadaan seperti ini dan sementara Brayen yang paling semangat.

Kapten basket dan ketua osis (completed)Where stories live. Discover now