Bagaimana jadinya bila daisy widura sang ketua osis yang ditakuti berpacaran dengan sebastian bail si kapten basket yang sangat nakal dan susah diatur, apa sekolah menjadi lebih diatur atau tidak???
(Cerita sudah selesai hanya memerluhkan commet dan...
Setelah selesai makan siang Daisy dan Sebastian pun keluar dari kafe tersebut menuju mall yang tidak jauh dari kafe, Sebastian dan Daisy bermain bersama di time zone dan tertawa Sebastian unggul dalam bermain lempar melempar namun saat bermain tembak menembak Daisy yang unggul dan sekarang mereka memasuki tempat photo booths.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mereka kembali tertawa saat melihat fotonya tidak hanya sampai di situ kini mereka pergi keloket untuk menukar tiket yang mereka kumpul dan menukarnya Sebastian memilih boneka dan mengasihnya kepada Daisy setelah selesain dengan area time zone Sebastian mengajak Daisy untuk ketaman.
"Kita ketamannya naik apa bas"tanya Daisy karena setau dia Sebastian mengasih kunci mobilnya ke Fadil.
"Mobillah Daisy"jawab Sebastian dan menuju pakiran, "tapi kan mobil kamu di bawa sama Fadil"ucap Daisy yang bingung, "dia ada diparkiran"ucap Sebastian dan menggenggam tangan Daisy.
Setiba di pakiran Sebastian benar bahwa Fadil sudah menunggu didepan mobil milik Sebastian, "thanks bro"ucap Sebastian, "santailah gimana berhasil gak"ucap Fadil dan dibalas senyum oleh Sebastian, Daisy yang tidak mengerti hanya terdiam dan bertanya kepada Fadil.
"Truss lo pulang naik apa"tanya Daisy yang mengarah kepada Fadil, "apartmen gue deket sini kok"jawab Fadil sambil tersenyum Daisy hanya ber-oh-ria saja.
"Yaudah gue duluan ya"pamit Fadil dan pergi dari hadapan mereka berdua ralat Sebastian dan Daisy.
Sebastian pun menjalankan mobilnya keluar mall tersebut diperjalanan mereka sangat bahagia tidak ada lagi ke canggungan tidak ada masalah kini mereka hanya tersenyum satu sama lain, Daisy kembali tersenyum melihat Sebastian yang masih fokus dengan jalannya dan dirinya kembali menatap luar jendela dia tidak bisa lagi menahan rasa senangnya ini, mereka pun sampai disebuah taman setelah Sebastian memarkirkan mobilnya mereka berdua turun dan berjalan bersama saling menggenggam tangan (bahagia banget sih kalian gue kapan ya).
Waktu sudah menunjukkan jam lima sore Sebastian pun mengantar Daisy pulang kerumahnya, perjalan sangat lama karena keadaan memang sedang macet Sebastian tiada hentinya memegang tangan Daisy dan itu tidak masalah bagi Daisy dia hanya merasa nyaman dengan genggaman tersebut.
"Makasih ya bas atas hari ini"ucap Daisy sambil tersenyum, "harusnya aku yang bilang makasih karena kamu udah kasih kesempatan sama aku"ucap Sebastian dan mereka kembali tersenyum, "pinter gombal dari siapa nih"ledek Daisy.
"Pasti dari Brayen"lanjutnya dan tertawa bersama.
*•*•* Sebastian sudah sampai didepan rumah Daisy, "mau mampir dulu"tawar Daisy kepada Sebastian, "gak dulu kapan-kapan aja"tolak Sebastian dengan senyum.
