20. Full day with she

8.7K 260 7
                                    

Hati-hati ada typo jadi mohon bersabar

"Daisy"panggil Sebastian kepada Daisy sementara yang dipanggil hanya menghela nafas dan menengok.

"Apaan lagi sih bas"ucap Daisy yang sudah lelah ya sudah seminggu ini Sebastian selalu mengejarnya.

"Pulang bareng gue yuk"ajak Sebastian seraya modus kecil, "gak gue pulang sendiri aja"tolak Daisy, "yaudah gue pulang bareng lo aja"ucap Sebastian, "lah kamu kan bawa mobil"ucap Daisy, "Fadil"teriak Sebastian dan melemparkan kunci mobilnya kearah Fadil. Fadil yang mengerti hanya mengangguk dan Sebastian langsung menarik tangan Daisy keluar gerbang sementara Daisy masih terbengong.

Sudah satu jam berlalu tapi masih belum ada bus yang lewat didekat halte Daisy masih memainkan handponenya dan Sebastian pergi untuk membeli minuman. Sebenarnya dia kenapa dan ada apa dengan gue kenapa beberapa hari ini dia perhatian dan gue rasanya nyaman kaya waktu... Ah sudah lah pikir Daisy yang tidak tau lagi harus berbuat apa karena apa yang dilakukan Sebastian merupakan saat mereka pacaran (ciee Daisy galau ciee balikan aja sih wkwkwk).

Tak lama Sebastian pun datang membawa dua botol minum, "nih buat lo satu"ucap Sebastian seraya mengasih minuman kepada Daisy, "makasih"ucap Daisy dan dibalas senyuman oleh Sebastian, ya senyum yang selalu dia senangi dan yang selama ini dia kangenin.

Daisy pun sadar bahwa dia memperhatikan wajah Sebastian dan dia menggelengkan kepalanya gak Daisy lo gak boleh liat dia terus pikir Daisy, Sebastian yang melihat tingkah Daisy pun tersenyum gue bakal bikin lo balik dan percaya sama gue lagi batin Sebastian (elah bas langsung ngomon aja kalee) sebelum Daisy melihat dirinya Sebastian segera menghadap ke arah jalan dan melihat bus yang mereka tunggu sudah datang.

"Daisy"panggil Sebastian sambil menepuk bahu Daisy pelan.

"Iya kenapa"tanya Daisy.

"Ayo naik"ucap Sebastian dan menarik tangan Daisy untuk naik bersama namun rasanya Daisy tidak ingin melepasnya dan merasa baik-baik saja

Keadaan didalam bus sangat penuh maka Daisy dan Sebastian berdiri, Daisy pun mengambil earphone dan memakaikan namun Sebastian mengambil salah satu earphone milik Daisy dan memakainya, "apaan sih bas"ucap Daisy dengan kesal.

"Gue juga mau dengerin"
"Iya tapi make earphone nya jangan kaga gini jadinya kan harus dekat"
"Gakpapa kok gue seneng dekat elo"

Daisy hanya menghela nafas dia pun membiarkan itu terjadi dan berusaha tidak memperdulikannya dengan bermain handponenya lalu ada beberapa siswa disekolahnya yang ikut naik ke bus nya dan melihat Sebastian dan Daisy.

'Eh itu bukannya Kak Daisy ya'
'Iya dia sama kak Sebastian'
'Kok gue sering liat mereka berduaan terus apa jangan-jangan mereka pacaran'
'Gak tau eh tapi liat deh kayanya kak Sebastian lagi cium pipinya kak Daisy deh coba liat'
'Eh bener masa sih'

Keduanya remaja itu melirik Daisy dan Sebastian, Daisy sudah tidak tahan lagi dia pun menukar posisi earphonenya dan kembali seperti semula namun ada yang menjanggal saat dia menengok kembali melihat wajah Sebastian sudah didepannya.

"Bas"ucap Daisy dan Sebastian hanya berdehem, "muka lo jangan liat gue terus"ucap Daisy yang kini menghadap Sebastian, "muka lo enak di pandang sih"ucap Sebastian dan Daisy hanya menghela nafas untuk kesekian kalinya.

Lima menit Sebastian masih memandang wajah Daisy dan ya dua remaja itu masih senang memandangin mereka, Daisy pun memalingkan wajah Sebastian dari hadapannya namun Sebastian kembali mengarahkan wajahnya ke arah Daisy dan itu berulang namun saat yang ketiga kalinya Sebastian menjatuhkan kepalanya di bahu Daisy.

"Baiklah aku menyerah lakukan sesuka mu"ucap Daisy dengan wajah yang pasrah sementara Sebastian hanya tersenyum diam-diam.

'Mereka lucu ya'
'Iya seru kali ya pacaran kaya gitu'

Kapten basket dan ketua osis (completed)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora