24

6.4K 192 4
                                    

Hati-hati ada typo jadi mohon bersabar
»>»>

Berly dan Sebastian masih asik berdebat untuk mengantar pulang Daisy sementara temannya yang lain sudah pulang duluan entah itu dijemput atau ada acara sementara mereka bertiga ralat Daisy,Sebastian dan Berly masih di UKS.

"Yakan tetap aja Daisy nanti jadi nyamuk"ucap Sebastian.
"Ya enggak lah kita tuh udah sahabatan lama banget"ucap Berly yang tidak mau kalah.

Daisy sudah pusing dengan keadaan ini saat ingin bicara selalu dipotong entah itu Berly atau Sebastian yang tidak mengizinkannya untuk bicara, Daisy pun menarik nafas sejenak dia pun memegang tangan Sebastian dan Berly yang membuat mereka diam dan menatap Daisy, "Udah debatnya"

"Biar adil gue naik taksi online aja"ucap Daisy yang membuat kedua orang didepannya menoleh.

"Gak"ucap kedua orang itu dengan kompak membuat Daisy tertawa, "oke gue pun-"belum selesai bicara tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Sebastian.

"Sebastian"panggil orang tersebut dengan kecapean, "untung lah lo belum pulang"lanjutnya.

"Kenapa"tanya Sebastian.
"Pelatih nyariin lo"jawab orang tersebut.
"Hah kenapa ada masalah"ucap Sebastian yang bingung.
"Dia udah nemuin formasi untuk nanti tiga bulan di singapura"ucap orang tersebut.

Sebastian yang mendengar pun terkejut dia langsung melihat Daisy yang kini merasa bingung duh gue harus jelasin apa batin Sebastian.

"Gu-"belum selesai bicara orang itu kembali menarik Sebastian, "ayo bas udah ditunggu"ucap orang itu sambil menariknya, "nanti aku telephone ya"ucap Sebastian dan pergi.

Sementara Daisy dan Berly masih menatap bingung kepergian Sebastian mereka hanya mengedikan bahu dan tertawa.

"Yaudah yuk pulang"ucap Daisy.
"Oke berati gue pulang sama lo"ucap Berly semangat dan dilanda terawa Daisy.

Mereka bejalan bersama menuju halte dekat sekolah, Daisy tampak berjalan rada pincang karena kakinya masih sakit akibat jatuh tadi Berly dengan baik membantunya, saat akan menuju halte mereka bertemu dengan Henny dan Rinda.

"Aduh duh sedih amat jalannya rada pincang"ejek Rinda.
"Haha kasian ya pasti sakit tuh haha"sabung Henny kini mereka mengejek Daisy.

Berly mencoba mendatanginya kedua orang itu namun langkahnya dicegah oleh Daisy dia hanya menggeleng pelan sehingga membuat Berly mendumel sendiri.

"Mana pacaranya kok gak ada oh iya kan udah gue ambil"ucap Henny sementara Daisy hanya menahan ucapan itu.

"Bukan kali karena dia jatoh aja jadi males ngurusinnya hahaha"ucap Rinda dan kini keduanya ber high five.

Berly sudah tidak tahan dengan kedua orang tersebut dia pun berdiri dan menghampirinya kedua orang itu Daisy sudah mencoba untuk menghentikan namun tidak bisa hingga Berly sudah sampai pada dua orang yang kini sudah didepannya dan saling menatap tajam.

"Mana janji kalian yang katanya gak bakal nyelakain Daisy hah"ucap Berly dengan teriak dan sekarang semua orang menatap Berly Henny dan Rinda.

"Emang gue ada dilokasi dia jatoh enggak kali"ucap Rinda dengan santai.

"Tapi gue tau ini salah satu rencana lo kan"bentak Berly.

"Emang lo tau darimana lo ada bukti gitu"bentak Henny balik, Daisy hanya merasa khawatir ia pun mentelfone leon tunangan Berly.

"Gue emang gak punya bukti tapi gue yakin itu rencana lo bitch"ucap Berly yang membuat dua orang itu terdiam Henny pun melayangkan tangannya hendak menampar Berly namun dengan mudah di tahan.

Kapten basket dan ketua osis (completed)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora