Wattpad Original
There are 8 more free parts

07 - Electric Eel

88.5K 6.3K 204
                                    

"Apa yang kau tunggu, James? Telepon dari bunda?" ejek Reed, tapi Walter hanya diam.

Walter tidak bisa menghapus rasa dari si Vodka. Masih terus berputar-putar, Walter masih ingat bagaimana bibirnya yang lembut, dan cengiran sintingnya.

Dan dengan pecundangnya, Walter menunggu telepon si Vodka.

Dia benci menunggu. Dan entah kenapa dia tidak menemukan si Vodka selama di kampus. Dia mencarinya. Dan frustasi karena dia bahkan tidak tidak tahu nama aslinya.

Walter bertanya pada teman-temannya berapa banyak yang punya rambut merah di kampus, dan jawabannya adalah dua ratus lebih.

Apa dia harus melakukan sayembara seperti pangeran mencari Cinderella? Mungkin judul sayembaranya adalah: "siapa pun yang berambut merah, akan dapat kencan bersama Walter James di restoran Italia".

Ch. Walter tidak keberatan. Tapi berapa banyak waktu yang harus Walter habiskan untuk mencarinya?

Walter juga penasaran dimana dia tinggal, apa dia sudah dapat tempat tinggal? Jangan saja. Walter harus bertemu lagi.

"Hai, James, minum?" tanya seorang perempuan.

Walter meliriknya, dia berambut merah, tapi itu cat rambut, dan si Vodka tidak memakai baju ketat.

"Tidak. Nanti saja."

"Hei, James, dia Sabine, yang mengadakan pesta." Ujar Daniel. "Dia kencan dengan Felix seminggu ini."

"Oh, hai Sabine. Pesta yang meriah." Jawab Walter datar. Sementara matanya sesekali melihat ponselnya.

"Trims." Sabine duduk di dekat Felix di depan Walter. Dan mereka saling tersenyum. Walter hanya menatap ponselnya.

"Kau nginap?" tanya Felix.

"Tidak. Ikan-ikanku belum diberi makan."

"Pusšy." Bisik Drew sambil terkikik.

"Oh, hei, siapa cewek spekta itu?" seru Daniel. "Aku tidak pernah melihatnya."

Masa bodoh, pikir Walter. Sementara semua orang melihat siapa yang dibicarakan.

"Ow? Aku tidak tahu legging bisa dipakai dalam dress seperti itu. Tapi itu keren." Komentar Sabine.

"Sejak kapan Brenda bermain dengan bidadari?" timpal Reed. "Kepalanya seperti lidah api, bright red fire."

Rambut merah?

Walter segera berbalik dari kursi pantry dan kembali mematung seperti tiga hari lalu di kelab.

Oh, itu dia si Vodka. Dan dia melihat Walter juga, seolah tercekik, seolah melihat bencana.

Ketika Reed dan Daniel akan mendekat ke pintu utama, Walter segera turun dengan gerakan mulus.

"Tahan, Bung. Dia milikku."

Lalu selanjutnya Walter hanya mendengar erangan kesal mereka.

Si Vodka yang misterius dan menyebabkan sakit kepala terus terpaku pada Walter. Malam ini, dia tidak akan lolos. Walter benci ditipu.

Perempuan di sebelahnya yang mungkin itu adalah Brenda terlihat mengabaikan si Vodka saat bertemu Sam.

Si Vodka mundur saat Walter menerobos orang-orang yang menari, mulutnya terbuka dan tertutup seperti ikan.

Sayangnya, Walter suka ikan.

"Hai, Vodka?" sapa Walter ketika mereka benar-benar dekat.

Si Vodka menelan ludah. "Hai, Walter."

Brenda melihat Walter lalu segera memegang tangan si Vodka, mengabaikan pacarnya.

"Hai, Walter." Brenda menarik si Vodka ke sebelahnya. "Tidak kusangka kau ada di pesta ini, eh?"

The Bad Boy Saw Me TwerkWhere stories live. Discover now