Wattpad Original
There is 1 more free part

14 - Fvkk Your Brain

96.4K 5.7K 118
                                    

Aspen harus pergi ke tempat kerja sebelum kedai kopinya buka karena dia harus membersihkan meja-meja.

Jadi Aspen mencoba membuat sarapan setelah membereskan apartemen yang tidak terlalu berantakan ini. Dia membuat sereal dengan susu hangat yang ada di kulkas lalu mengantarnya ke kamar Walter yang untungnya tidak dikunci.

Walter selalu tidak memakai atasan ketika di rumah. Entah itu karena di sini terlalu panas atau dia punya suhu tubuh Mars.

"Morning, Walter." Walter tidak menjawab.

Aspen menyimpan nampan itu di meja nakas lengkap dengan catatannya dan memperhatikan Walter yang mengerutkan kening tidak nyaman dalam tidurnya.

Mungkin memimpikan mimpi buruk. Pikir Aspen.

He-eh, bagus sekali-kali dia harus punya mimpi buruk alih-alih jadi mimpi buruk orang lain.

Dengan begitu, Aspen pergi.

Ke kedai kopi perlu waktu dua puluh menit untuk tiba di sana dengan memakai bus. Untungnya kedai kopi tidak terlalu jauh dengan kampus.

Ketika tiba di sana, putri dari Mr. Dean Webber, yaitu Clary sedang membersihkan meja-meja. Aspen menyapanya sambil menyimpan tas.

"Hai."

"Eh, hai, Georgeous?" Clary tersenyum ceria.

"Ada yang bisa kubantu?"

"Bersihkan alat pengompres kopi?"

"Oke." Aspen berjalan ke tempat peracikan dengan Clary di belakangnya.

"Kelasmu jam berapa?"

"Jam dua lagi. Kau?"

"Libur. Tapi tetap saja, Bapak menanamku di sini."

Aspen terkekeh. Lalu mulai membereskan alat-alat yang dipelajarinya kemarin.

Lalu hari itu berjalan baik-baik saja. Banyak pelanggan seperti biasa, tapi tidak menguras banyak tenaga di samping karena Aspen hanya pelayan duduk di depan komputer, dia bisa fokus pada beberapa tugasnya saat tidak ada pelanggan yang mengantre.

Sampai pukul satu siang, Aspen menerima telepon dari Walter yang membuat Aspen mengernyit.

Ada apa siang-siang?

Tapi dia mengangkatnya dua detik kemudian.

*****

Walter baru saja bangun. Kepalanya berat sekali.

Dia melihat jam di nakas tapi malah melihat semangkul sereal dan susu. Walter segera berdiri melihat.

Tapi bukan segera melihat makanan, dia melihat catatan kecil.

"Enjoy your breakfast, BABE"
~Fish murderer

Walter terkekeh geli. Dia kemudian segera mengambil telepon dan mencari nama "Vodka" di daftar kontaknya kemudian menelepon.

Aspen menjawab pada dering kedua.

"Hallo?"

"Yo, Babe."

"Ada apa?"

"Terimakasih sarapannya, enak sekali."

"Kau baru bangun?" tuntut Aspen. Err.. mungkin terkejut.

"He-eh. Kenapa?"

"Kau tidak pergi kuliah?" lagi-lagi dia menuntut.

"Kenapa kau harus pergi kuliah saat ayahmu rektornya? Aku akan lulus dengan mudah." Walter tertawa lalu kembali tidur.

Aspen tersentak sampai cegukan.

"Dimana kau? Kenapa kau pergi pagi-pagi sekali?"

"Aku di tempat kerja."

The Bad Boy Saw Me TwerkWhere stories live. Discover now