Tiga tahun sejak kalimat sakral itu menghalalkan dirimu untukku. Bersama kita arungi perjalanan yang ternyata tak semudah dibayangkan. Tak jarang peluh berbau jenuh merembes, melunturkan komitmen. Mungkin di saat kita sama-sama lelah, ruang kepala dipenuhi beban pekerjaan masing-masing. Ajaibnya, Tuhan selalu menunjukkan jalan untuk kita mesra lagi, kembali pada janji yang telah ditanam bersama.
Jangan memimpikan hidup tanpa masalah, sebab mereka dua hal yang tak bisa dilerai. Jalani saja. Karena pada akhirnya masalah demi masalah menjadikan kita lebih dewasa dari tiga tahun sebelumnya.
Teruslah seperti ini, Sayang. Tak ada yang perlu disempurnakan. Kita hanya perlu saling memahami.
Maaf ....
Mungkin belum mampu jadi suami yang membanggakan. Mungkin belum bisa membuatmu selalu nyaman. Bahkan tak jarang membuat air matamu jatuh.Tak ada yang bisa kujanjikan selain setia, seperti bumi yang selalu siap menerima jatuhnya hujan.
Makassar, 30 Maret 2017
![](https://img.wattpad.com/cover/102289315-288-k409187.jpg)
YOU ARE READING
Serangkum Rasa
PoetrySekadar ruang untuk menampung imaji tak bertuan yang suka melintas di tengah kesibukan. Dari sini mungkin bisa dikembangkan jadi puisi, cerpen, dan tidak menutup kemungkinan jadi sebuah novel. High Rank: # 1 - catatanpendek dari 20 cerita (29-03-19)...