Aku tiba di puncak rindu, akan semua hal-hal kecil yang kerap kau warnakan di hariku. Tentang omongan melantur, tingkah konyol, alunan melodi, cerita tentang bintang, aku ingin semuanya kembali.
Aku tak pernah menduga akan sesulit ini berkawan rindu. Terlebih rindu yang tak punya arah tuk berlabuh. Dengan sangat terpaksa kurelakan sekeping hati yang koyak tuk menemaninya, lalu tersesat bersama. Tahukah kau, bersama rindu yang mengamuk di dada, telah kularungkan sejumput luka. Ia tak akan kering kecuali kau sambut, lalu kita tenangkan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serangkum Rasa
PoetrySekadar ruang untuk menampung imaji tak bertuan yang suka melintas di tengah kesibukan. Dari sini mungkin bisa dikembangkan jadi puisi, cerpen, dan tidak menutup kemungkinan jadi sebuah novel. High Rank: # 1 - catatanpendek dari 20 cerita (29-03-19)...