Bahkan tiap tetes hujan takkan jatuh ke bumi tanpa tujuan tertentu, terlebih tiap jengkal perhatianku padamu.
Tak peduli sebodoh apa pun kau menafsirkannya. Sebab bagiku kau memang serupa tanah, yang tak pernah peduli dengan jatuhnya tetes hujan, bahkan setelah meresap hingga ke bagian terdalammu.
Ajaibnya, kau selalu merelakan tiap tetes itu kembali ke awan, lalu kembali menjatuhimu dengan cara paling romantis.
Meski kau tak peduli, aku suka.
Makassar, 15 Januari 2018
![](https://img.wattpad.com/cover/102289315-288-k409187.jpg)
CZYTASZ
Serangkum Rasa
PoezjaSekadar ruang untuk menampung imaji tak bertuan yang suka melintas di tengah kesibukan. Dari sini mungkin bisa dikembangkan jadi puisi, cerpen, dan tidak menutup kemungkinan jadi sebuah novel. High Rank: # 1 - catatanpendek dari 20 cerita (29-03-19)...