Yang mampu merasa di dalam dadaku adalah hati, bukan batu yang tak bisa ia taklukkan bagaimana pun keras usahanya selama bertahun-tahun. Tapi, aku terlanjur menganggapnya sebatas teman. Bukankah sejak dulu perasaan memang tidak bisa dipaksakan? Cinta bukan perkara benda yang bisa dilepas pasang seenaknya.
Aku terlanjur dibutakan oleh pesona lain. Hingga apa pun yang ia lakukan tak mampu mengundang getar bahagia. Jika pada akhirnya aku lelah, mungkin akan membuka hati dan membiarkan ia melukiskan warna yang tertampung selama ini. Aku bisa melakukannya kapan saja, mengakhiri obsesiku terhadap ia yang semakin sulit kujangkau.
Namun pada kenyataannya aku sadar, mengalihkan perasaan ke hati yang berbeda tak semudah memotong rumput di halaman.
Makassar, 8 April 2017
YOU ARE READING
Serangkum Rasa
PoetrySekadar ruang untuk menampung imaji tak bertuan yang suka melintas di tengah kesibukan. Dari sini mungkin bisa dikembangkan jadi puisi, cerpen, dan tidak menutup kemungkinan jadi sebuah novel. High Rank: # 1 - catatanpendek dari 20 cerita (29-03-19)...