Belumlah Akhir

107 22 3
                                    

Ketika dawai-dawai tak mampu lagi menggetarkan nada, maka apa pula alasan bunga-bunga setia pada ranting yang mungkin lelah mempertahankannya. Kelopak-kelopak itu luruh, bersetubuh dengan kegersangan bumi, hingga berakhir di celah retaknya.

Meski sedemikian pelik, ini belumlah akhir. Sakit yang tak selalu pada luka berdarah akan tampak ketika Tuhan menunjukkan akhir sebuah kisah yang dianggap usai. Di sanalah yang sebenar-benarnya senyum hadir menjadi penutup cerita, atau malah mengawali kisah baru.

Makassar, 31 Mei 2017

Serangkum RasaWhere stories live. Discover now