[ year 17]
anin
"oh iya, gi."
"hmm?"
"besok guki ultah," gue melihat jam yang berada di meja di sebelah kasur, "emm, sebenernya sih, beberapa menit lagi."
"oh, jadi kamu masih bangun gara-gara mau ngucapin yoga selamat ulang tahun?"
gue tertawa, "gak cuma yoga! istrinya kan ulang tahun juga!"
"yeah, sure."
gue tertawa makin kencang, "ih serius! tau sendiri kan kamu, istrinya temenku cerita-cerita."
"iya, iya." gue mendengar ogi mengeluarkan suara-suara aneh yang udah sering gue denger--pertanda kalo dia lagi nguap sambil ngulet di kursinya, "bet you bought a cake too."
"loh kok kamu tau? ih, diem-diem udah pulang ya tanpa ketemu aku?"
"oh jadi bener!?" gue tertawa lagi menyadari nada yang ogi keluarkan--ternyata cuman nebak-nebak aja. siapa yang bakal nyangka kalo tebakannya bener.
"oh jadi gitu ya, kamu." gue berjalan ke kamar mandi dengan handphone yang masih menempel di telinga gue, "giliran guki ulang tahun kamu gak lupa beli kue."
gue me-load-speaker panggilan ogi dan menaruh handphone gue di meja wastafel sementara gue mulai membasahi muka, "hehehe, iri ya."
"kamu lagi di kamar mandi?"
"iya," kata gue yang lagi ngambil sabun cuci muka, "hehehe, jangan iri gitu, ah. kan kamu tetep dapet cake juga. lagian itu bukan buat guki doang."
"gak iri." gue mengguman mengiyakan sambil mencuci muka, "besok malem aku pulang."
gue menggumam lagi sambil membilas sabun-sabun di muka gue. "jam berapa? mau dimasakkin atau mau makan di luar?"
"hmm..." gue mendengar seringai di nada suara yang ogi keluarkan. sambil mengeringkan muka dengan handuk, gue menerka-nerka hal rese apa yang bakal ogi katakan. "aku diajak yoga makan di luar."
"berdua doang?"
gue mendengar ogi yang menguap sambil terkekeh. kan. "iya. udah lama gak minum bareng soalnya."
"oh jadi gitu ya, kamu." kata gue, mengulang hal yang tadi ogi katakan, "berhari-hari gak pulang, bukannya makan di rumah malah dinner sama suami tetangga. pas hari ulang tahunnya lagi. ganggu hubungan orang banget sih???"
kali ini ogi tertawa, "kata yoga, besok malem istrinya mau di culik istri tetangga sebelah, makanya dia ngajak aku pergi daripada kita sama-sama kesepian."
"alah." kata gue sambil muter kedua bola mata.
"you know i can hear you rolling your eyes right now, rite?"
"hhhh." gue melihat jam yang hampir menunjukkan pukul 12 malam, "udah mau jam 12 nih. ku tutup ya, mau nelfon teman senasib yang besok sama-sama ditinggal suaminya dinner dulu."
ogi tertawa lagi, "see you."
"see you," gue terkekeh mendengar suara nguapnya ogi yang entah udah keberapa kali dari sejam lalu gue telfonan sama dia sampai sekarang, "jangan sampe ketiduran di kursi. aku gak mau mijetin kalo kamu pegel-pegel."
