#16

349 38 16
                                    

[year 19]

ogi terbangun dari tidurnya ketika tangan anin tidak sengaja mengenai lengannya saat anin menjatuhkan dirinya di atas kasur. perempuan itu mejulurkan tangan kirinya untuk mengusap lengan ogi yang tadi tak sengaja ia pukul.

ogi membuka kedua matanya perlahan dan mendapati anin dengan posisi tengkurap dan wajah yang menghadap kearahnya dengan kedua mata yang terpejam. lipstik merah masih menempel di bibir anin dan ia masih menggenakan kemeja kerjanya. tangan ogi terjulur untuk menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajahnya.

"hey,"

anin menggumam menyautinya, masih dengan kedua matanya yang terpejam.

"gak bersih-bersih dulu?"

anin mengerang dan menggenggam telapak tangan ogi yang berada di pipi kirinya, "besok aja... gak ada tenaga..."

"kenapa gak minta jemput aku, hm?"

"gak tau selesainya jam berapa... takut kepagian..."

ogi melirik jam yang tergantung di tembok kamar mereka--pukul setengah 4 pagi, "kamu gak nyetir kan?"

"enggak kok... nebeng nuki," jawab anin sambil mendekatkan badannya kearah ogi, "aku cuti sehari. terus biar pas lusa ngantor ada alesan telat gegara nunggu taksi hehe."

"dasar," respon ogi lalu membawa anin kepelukannya, lalu mengecup pucuk kepala anin saat ia menenggelamkan wajahnya di dada ogi.

anin hampir terlelap ketika ogi mengusap-usap lembut punggungnya. tetapi terbangun lagi ketika ogi berbisik di telinganya, "ganti baju dulu ya? kamu bau rokok orang."

anin terkekeh pelan mendengarnya. dari semua hal yang ogi tidak suka saat anin berpergian dengan orang lain, yang paling ia benci adalah bau asap rokok orang lain yang menempel di bajunya.

"bukainnn." rengek anin sambil mengusakkan hidungnya pada tulang dada ogi.

ogi menaikkan kedua alisnya. rasa kantuknya perlahan hilang, "serius? udahannya jangan ngomel-ngomel ya."

"hmm. 'm so... sleepy..." ujar anin sambil mengusap punggung ogi dan menyamankan posisinya, sudah bersiap untuk pergi ke alam mimpi, "you smell... good..."

ogi mengecup pucuk kepala anin ketika napas perempuan itu sudah teratur--menandakan ia sudah tertidur dan menuju alam mimpi. perlahan, ia dengan enggan melepaskan anin dari pelukannya sebelum ia bangkit dari tempat tidur, terlebih dahulu mengecup hidung dan bibir anin yang masih beralaskan lipstik merah kesukaannya.

ia kembali mengusap kepala anin sebelum membalikkan badannya menjadi telentang. anin mengerang akan perubahan posisi tersebut, membuat ogi terkekeh melihat kedua alis anin yang mengerut tidak suka.

mengecup bibir anin sekali lagi, ogi mendekatkan wajahnya untuk berbisik di telinga anin, "i'm doing it now, yeah?"

entah sadar atau tidak, anin membalas bisikan ogi dengan gumaman. ogi mengecup kupingnya dengan senyum di bibirnya, semoga saat anin terbangun ia tidak marah-marah padanya.

*

anin terbangun karena deringan handphone miliknya yang tak kunjung berhenti dan masih berada di dalam tas kerjanya. ia merenggangkan badannya sebelum bangkit dari kasur dan menuju tasnya yang berada di samping pintu kamarnya, mencari handphonenya yang terus menerus mengeluarkan suara nyaring.

"halo?"

"nin? sorry banget nih, gue tau hari ini lo cuti..."

"ah, gue gak suka nih lanjutannya."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 11, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

aku, kamu, bicaraWhere stories live. Discover now