#6

637 79 2
                                    

[year 17]

anin

"..."

"diem."

"aku gak ngomong apa-apa?"

"i can hear you judging me with your eyes right now."

"lagian kamu bisa-bisanya sampe kaya gini."

gue mengeratkan pelukan gue dan semakin membenamkan wajah gue ke dadanya ogi, "ssut, ah."

gue bisa membayangkan ogi memutar kedua bola matanya sambil menggelengkan kepala ketika gue menyuruhnya diam. ogi kemudian mendorong pelan pundak gue sehingga wajah gue gak lagi ada di dadanya.

"bener-bener, deh." katanya sambil menyeka air mata gue dengan tissue, "aku gak tau harus kesel atau ngetawain kamu."

"gak boleh dua-duanya."

"gimana bisa." ogi menarik gue kembali kepelukannya, "aku baru pulang hari ini, tapi kamunya malah kayak gini."

gue mencubit pinggangnya, "lagian siapa suruh gak pulang-pulang!!!"

ogi mendengus kesal kemudian mengecup pucuk kepala gue, "sorry." gumamnya, "tapi aku udah pulang sekarang. kamu kapan selesai nangis-nangisannya?"

"uhuhuhuhu giiii. sayangnya aku, huhuhuhu."

"hebat banget dia bisa sampe bikin kamu nangis sambil ngerengek gini." ujarnya sambil menepuk-nepuk pungguk gue, "terakhir kamu begini--"

"SSUT, AH." gue mengangkat wajah gue dan memelototkan mata kearahnya, "jangan bahas itu lagi!!!!"

kali ini ogi tertawa kencang, "aku kira kamu lupa pas kamu--ADUH, nin!!"

"iya, ingetin aja terus. ingetin." kata gue yang kini mencubit pipinya. membuatnya meringis kesakitan sambil mencoba melepas kedua tangan gue, "tau gitu aku minta kamu pulang besok aja biar aku bisa nangisin ini dengan tenang."

ogi mengusap-usap kedua pipinya yang sekarang sudah berubah warna menjadi kemerahan, "abis kamu bisa-bisanya nangisin brondong--"

"yongguk bukan brondong!!!!"

"--sampe segininya. kalo hapeku baterainya gak abis, udah aku rekam kamu nangis-nangis dari tadi. buat kenang-kenangan."

"biarin aja sih, ini hiburan aku pas kamu gak pulang-pulang, tau." kata gue sambil melepaskan diri dari pelukan ogi setelah sebelumnya menghapus bekas-bekas air mata dari wajah gue, "kamu mau makan dulu apa langsung tidur?"

"mau mandi. terus langsung tidur" ujarnya sambil memegang tangan gue.

"apaan nih pegang-pegang? yaudah sana mandi, gih."

ogi menyeringai, "temenin mandi?"

"ogah, nanti aku masuk angin lagi." kata gue sambil bangkit dari sofa dan menarik ogi agar ikut berdiri.

"kamu abis masuk angin? kok gak ngasih tau aku?" tanyanya sambil membuka pintu kamar.

"...aku lupa?"

ogi menghela napas, "tapi udah enggak kan?" tanyanya yang kemudian gue jawab dengan anggukan, "yaudah sana selimutan duluan."

gue menggumam mengiyakan sebelum mengecup singkat ogi, "jangan lama-lama."

"iya." jawabnya sambil balik mengecup gue dan langsung melenggang masuk ke kamar mandi.

aku, kamu, bicaraWhere stories live. Discover now