Part 15

2.1K 60 0
                                    


"AYYA... ASTAGA" karin panik menyentuh badan Ayya. Ayya mengigil kedinginan dan keringat bercucuran di keningnya.

"Ayya lo ga apa apa?? Karin bodoh dia tentu tidak baik baik saja" karin memukul kepalanya sendiri.
"Lo disini dulu. Gue bakal panggil dosen . Lo disini dulu jangan keman mana" Karin langsung keluar dari tenda tergesa gesa . Dia tidak peduli tak memakai sandal yang penting sekarang keselamatan Sahabatnya itu.

"Pak.. pak.." panggil Karin

"Ada apa? Kenapa kamu panik" tanya salah satu dosen

"Teman saya ahh ralat sahabat saya Cahya putri demam pak! "

"APA!! di mana dia sekarang??" Tanya pak Tio

"Di tenda pak"

Karin dan para Dosen ke tenda melihat kondisi Ayya.

"Dia tidak tahan dengan udara dingin disini jadi dia demam. Dia harus di rawat dirumah sakit karena demamnya tinggi" ujar Pak Tio

"Okk karin kemas barang kalian dan kmu temani Ayya pulang ke Jakatra"

"Baik pak"

Karin mengemas semua barangnya dan Ayya. Setelah selesai dia menuju ke tenda Andra untuk memberi tau.

"Devin" panggil Karin.

"Ahh ayang pagi pagi gini udah kangen. Emanya tadi malam kurang.. Aduhh" sebuah jitakan mendarat di keningnya dan pelakuny kekasih nya sendiri

"Ishh sayang jahat" rajuk Devin.

"Andra dimana??"tanya Karin.

Dari tadi dia tidak melihat Andra, Nathan, Anton dan Dio.

"Hmm Andra , Dio sam Nathan ke danau kalo Anton masih Bogan(bobo ganteng) " ucap Devin

"Oh iya. Aku mau bilang kalo aku mau pulang ke Jakarta!" Ucap Karin

"Kenapa? Kamu ngga apa apa kan?" tanya Devin khawatir.

"Aku ngga ap apa. Si Ayya yang ad apa apa!"

"Ada apa denganya?"

"Dia demam tinggi harus di rawat di rumah sakit jadi aku cuman mau bilang ke kalian terutama Andra tapi dia ngga disini jadi Kamu nanti bilang ke dia" ucap Karin

"Okk. Aku bakalan susul dia ke Danau. Kamu ke Ayya cepat bawa dia kerumah sakit" ucap Devin mengelus rambut Karin

"Iya" .

Devin pun berlari ke arah danau. Jarat dari tempat camping ke danai ngga terlalu jauh sih tapi Devin terus saja berlari . Dia khawatir pada sahabatnya itu. Dia sudah memganggap Ayya sebagai saudaranya sendiri. Jadi dia juga panik dan khawatir seperti apa yang dirasakan Karin.

Devin menstabilkan napasnya . Dia sudah sampai di danau dan mencari keberadaan ketiga temanya itu . Devin sama sekali tak melihat mereka dan ahh mereka sedang di perahu di tengah danau.

Devin memanggil Andra tapi dia sama sekali tak menyaut dan Devin pun melambai lambaikan tanganya dan berhasil Dio melihatnya.

"SEDANG APA DISINI??" teriak Dio

"AYYA SAKIT" teriak Devin

"APA?? KAMI TIDAK DENGAR " teriak Nathan .

Andra hanya diam dan fokus mendengar apa yang di katakan Devan .

"AYYA SAKIT"

Deg...

Deg...

Andra langsung lemas mendengar kabae itu.

"DIA LANGSUNG DISURUH PULANG KATANYA DIA DEMAM TINGGI" teriak Devin lagi.

Andra terdiam tidak tau apa yang harus dilakukan. Nathan dan Dio pun kaget mendengar kabar itu.

"Di, bawa perahunya ke tepi danau??" Ujar Nathan

"Okk"

"Ndra. Lo ngga apa apa kan?"

"Gue harus susul dia ke Jakarta sekarang" ucap Andra lirih

"Hmm ayo kembali ke tempat camping" ajak Dio

Andra mengauk kecil.

---------------------- ----------------

Andra sudah berada di rumah sakit menemani Ayya. Dia sudah minta izin ke dosen untuk pulang dan dia diizinkan. Andra menyuruh Karin untuk pulang ke rumahnya karena dia juga terlihat lelah, tinggallah Andra dan Ayya .

"Kok lo belum bangun sih. Lo udah pingsan selama 7 jam. Lo ngga bisan tidur terus . Jangan buat gue khawatir begini" gumam Andra

Dia sedih melihat kondisi Ayya seperti ini. Dia merasa mati secara perlahan lahan melihat Ayya sakit.

Andra tertidur di sopa dekat dengan tempat tidur Ayya. Ayya pun perlahan membuka matanya dan menyesuaikan dengan cahaya. Hal pertama yang dia lihat adalah sahabatnya Karin. Ayya tersenyum.

"Hai.. udah bangun"

"Hmm"

"Betah bangat lo pingsan sampai buat Andra kelelahan nungguin lo sadar" ucap Karin

"Andra??"

"Iya Andra.. Tuu" tunjuk Karin kearah sopa. Dan disitu Andra sedang tertidur dengan nyenyaknya.

"Hmm dia yang jagain lo dari tadi pagi. Waktu dia dengar lo sakit dia langsung nyusul lo kesini. So sweet bangat" ucap Karin

Ayya tersipu malu .

"Lo mau gue bangunin dia??" Tanya Karin.

"Ngga usah. Dia lagi capek kayaknya, nanti dia bangun sendiri kok"

"Okk. Oiyaa lo mau makan apa . Lo belum makan pagi sama siang"

"Emangnya sekarang jam berapa?"

" Jam 2 siang" ucap Karin

"Ohh bubur aja deh trus lo juga beliin Andra yah!"

"Siap bos"

Karin keluar dari ruang inap Ayya. Meninggalkan Ayya yang terus menatap Andra yang tertidur. Saat Ayya menatap Andra tiba tiba Andra membuka matanya dan Ayya langsung salah tingkah.

"Lo udah sadar?"

Andra mendekat ke tempat tidur Ayya .

'Dia tamba ganteng kalo bangun tidur gini' batin Ayya memperhatikan Andra

"Terpesona eehh" ucap Andr melihat Ayya terus memperhatikannya.

Wajah Ayya sudah seperti kepiting rebus. Dan itu membuat Andra mengelus lembut pipi Ayya.

"Jangan sakit lagi. Gue khawatir . Gue panik liat lo kayak gini" ucap Andra lembut.

Spontan Ayya mengauk dan Andra tersenyum. Mata mereka terus berpandangan , wajah Andra semakin mendekat ke wajah Ayya.

Semakin dekat...

Dekat...

Sangat dekat..

Andra bermaksud ingin mencium kedua kalinya bibir ranum Ayya. Bibir Andra dan Ayya sedikit lagi menempel . Dan....

"OOPSSS... KITA SALAH KAMAR BRO"
Tidak jadi ciumannya..

---------------------- ---------------------

Next yahh


AYYA

Cinta & Taruhan (REVISI)Where stories live. Discover now