Enam

2K 175 7
                                    

Author pov

Setelah satu minggu, Seo Hee akhirnya pun pulih dan diperbolehkan untuk pulang.
JooHyun dengan sigap melepas alat-alat medis yang ada ditubuhnya.

"Ingat ahjumma.. Kau harus lebih hati-hati lagi.. Karena risiko nya sangat besar jika kau mencoba menyetir lagi.. Setidaknya kau bisa belajar dari kesalahanmu..".

"Ne uisa.. Siap laksanakan perintah..". JooHyun hanya terkekeh. Setelah selesai, Seo Hee pun bangkit.

"Oh ya.. Bagaimana perkembangan apotek yang ingin kau bangun? Apa benar-benar terwujud? Apa uang yang kukirim masih tidak cukup ?". Tanya Seo Hee. JooHyun tersenyum.

"Ani ahjumma. Itu sudah lebih dari cukup. Sudah 80 persen pembangunan selesai. Besok kemungkinan selesai dan didalamnya akan diisi. Hari ini aku akan mengontrol pembangunan disana. Setidaknya aku harus memastikan apakah sesuai dengan keinginanku atau tidak. Sekali lagi terimakasih ahjumma..". Balas JooHyun. Seo Hee terlihat sumringah.

"Ah.. Syukurlah kalau begitu.. Aku ikut gembira mendengar kabarnya.. Pasti oemma mu akan bahagia nak.. Oh ya kau akan kesana dengan siapa?".

"Tentu saja sendiri ahjumma.. Tempatnya kan tidak terlalu jauh dari sini.. Setidaknya jika oemma bekerja aku akan lebih mudah untuk mengunjunginya bukan?".

"Aah.. Andwe andwe.. Aku akan meminta KyuHyun untuk mengantarmu ne? Tidak ada penolakan.. Aku yakin kau senang..". Seo Hee begitu kekeh dengan keputusannya.

"Hmm.. Kalau begitu.. Baiklah..". JooHyun tersipu malu.

"Yeobo.. Aku merindukanmu.. Maafkan aku datang terlambat..". Tiba-tiba seseorang yang ternyata suami dari Seo Hee pun tiba. Namanya Cho JaeHwang.

"Annyeong ahjussi..". Sapa JooHyun dengan membungkukan badan. Ia tahu jika pria itu adalah suami Seo Hee.

"Omo.. Cantik sekali uisanya.. Anyyeong uisa.. Terimakasih sudah menjaga istri cantikku ini.. Maafkan ya.. Istriku pasti merepotkanmu..". Ucap JaeHwang otomatis mendapat cubitan halus dari istrinya.

"Aww.. Sakit sekali yeobo..".

"Oppa.. Jagalah bicaramu.. Kau bicara dengan calon menantu".

JooHyun yang merasa pun tersenyum tidak bisa menahan gemuruh kegembiraannya ketika Seo Hee menganggapnya sebagai calon menantu.

"Omo... Jjinja??? Aku sungguh iri pada KyuHyun bisa mendapatkan istri secantik ini.. Yeoboo.. Bolehkah aku saja yang menikahinya?? Ia begitu cantik lihatlah..". Lagi-lagi JaeHwang mendapat cubitan yang lebih keras.

"Mian sayang.. Suamiku ini memang sudah gila..".

"Hey.. Walaupun aku gila kau pun masih mencintainya kan..".

"Ne.. Ne.. Yasudah cepat.. Antarkan aku pulang.. Jika bukan JooHyun yang merawatnya.. Aku pasti sudah mati bosan..". Keluh Seo Hee.

"Ohh.. Jadi nona cantik ini yang bernama JooHyun? Yang membuat anak kita benar-benar gila ne?". JaeHwang teringat ketika putranya pergi menyusulnya ke London karena wanita yang bernama JooHyun.

"Mian.. Ahjussi.. Aku tidak bermaksud membuat putramu seperti itu..". JooHyun merasa bersalah.

"Ooh.. Tidak apa-apa asalkan sekarang kau kembali lagi padanya.. Itu sudah cukup.. Yasudah.. Cha kita pulang..". JaeHwang memapah tubuh Seo Hee dengan menggendongnya tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Seo Hee pun memukul pelan dada JaeHwang. Prianya ini tidak pernah sekalipun tidak bersikap romantis. Ada saja hal yang ia lakukan.

"JooHyun.. Kita pulang dulu ne.. Terimakasih sudah mau merawat istri jelekku ini..". Pamit JaeHwang. JooHyun hanya membalasnya dengan senyuman manis.

RETURN [END]Where stories live. Discover now