Sepuluh [private]

1K 121 10
                                    

"Joo.. Aku sudah mengurus administrasinya. Setelah ini kita bersiap-siap membawa eomma mu ke rumah.. Lusa akan ku bawa ke jerman".

"Gomawo atas semuaa yang sudah kau lakukan. Sekarang kita hanya perlu berdoa, semoga dengan cara ini kita bisa membuat eomma sembuh. Aku akan mengganti semuanyaa Oppa". Entah JooHyun merasa sangat sangat beruntung bisa kembali lagi pada KyuHyun.

"Kurasa.. Kau bisa menggantinya dengan cara menikah denganku Joo". JooHyun tersipu.

"Aku tahu kau akan menepati janjimu dahulu. Dan aku senang". Balas JooHyun. KyuHyun menatap lekat-lekat manik mata milik JooHyun.

"Maafkan aku.. Aku sudah ba-"

"Berhentilah meminta maaf! Aku mencintaimu dan keluargamu adalah keluargaku juga". JooHyun tersenyum.

"Baiklah.. Aku akan melepas alat medisnya pada eomma.. Tunggulah di mobil! Aku akan membawa eomma dengan kursi roda agar lebih cepat!". KyuHyun mengangguk. Ia pun berlalu pergi. JooHyun segera bersiap-siap.
.
.
.

"Tenang saja Tuan.. Ibu anda baik-baik saja. Hanya saja jagalah pola makannya. Jauhkan makanan yang akan menimbulkan penyakitnya kumat". Jelas uisa yang memeriksa keadaan eomma Siwon. Siwon pun bernafas lega.
Yoona mendekat. Bersender di bahu Siwon.

"Syukurlah.. Aku benar-benar lega mendengarnya. Terimakasih uisanim". Siwon sedikit membungkukan badannya. Uisa itu pun pergi.

"Ingat apa kata dokter.. Kau harus benar-benar menjaga eomma mu Tuan Choi". Yoona mengingatkan. Ia begitu kagum menatap Siwon yang begitu perhatian dan menyayangi eommanya itu.

"Ne tentu saja. Dan kau harus membantuku menjaganya calon Nyonya Choi". Balasan Siwon sukses membuat pipi Yoona memerah.

"Kau benar-benar menggemaskan". Ucap Siwon yang menatap pipi Yoona yang memerah.

"Baiklah kalau begitu tolong jaga eommaku sebentar. Aku akan mengurus administrasinya ne?". Pinta Siwon.

"Tentu saja aku akan menjaganya selalu". Balas Yoona.

Siwon pun berlalu pergi ke ruang administrasi. Sedangkan Yoona mulai melangkahkan kaki nya menuju kamar tempat eomma SiWon dirawat.

Namun tiba-tiba,

"KIM YOON AH??!!". Seseorang memanggil keras namanya. Yoona pun membalikkan badan. Dan..

Sekejap Yoona terdiam. Memandang rindu seseorang yang telah memanggil namanya.

"EOMMA!!". Yoona berlari begitu kencang melihat eomma nya yang terduduk di kursi roda. Sedangkan JooHyun yang mendorongnya pun terdiam berhenti. Ini sebuah keajaiban bukan? Ketika eomma nya sudah sangat sulit berbicara dan kini dengan lantangnya ia bisa berteriak keras memanggil eonninya. Sungguh mata JooHyun sudah berkaca-kaca.
Yoona merengkuh So Eun memeluknya. Ia begitu rindu akan sosok eomma. Terakhir mereka bertemu pun Yoona meninggalkan luka yang amat dalam. Ya, ketika Yoona menyaksikan eommanya dipecat di salah satu restoran karena tindakan bodohnya. Dan ia begitu menyesal.
Yoona menangis keras. Begitupun So Eun. Ia pun sama rindunya. Seburuk-buruknya Yoona, ia tetap adalah putrinya. Putri sulungnya.

Yoona masih menangis. Jauh dibelakang Yoona berdirilah sosok Siwon yang juga menyaksikan. Ia tahu segala hal yang telah dialami Yoona. Dan ia tahu ini pasti terjadi.

"Eomma.. Maafkan aku.. Aku sudah membuat eomma menderita.. ". So Eun hanya mengangguk. Mulutnya kini kembali sulit untuk berbicara. Kemudian Yoona pun melepas pelukan dan berdiri. Menatap adiknya. Yang kemarin dengan kasarnya ia usir. JooHyun membalas tatapan eonninya.

Mereka berpelukan.

"Maafkan aku Joo.. Aku sudah sangat egois tidak mau mendengarkan kata-katamu. Kemarin aku mengusirmu dan-".

RETURN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang