Tiga belas

1.3K 136 11
                                    

Setelah puas berbelanja dan menonton bioskop, akhirnya JooHyun dan KyuHyun memutuskan untuk pulang.

"Oppa.."

"Nde?".

"Apa eomma dan appa baik-baik saja? Sudah 4 bulan mereka tidak memberi kabar?". KyuHyun yang tadinya fokus menyetir sontak menoleh.

"Kita berdoa saja yang terbaik untuk mereka".

"Aku hanya takut kehilangan mereka". KyuHyun meraih tangan kiri JooHyun kemudian menggenggamnya.

"Kita tidak akan kehilangan mereka. Percayalah". Kali ini KyuHyun mencium punggung tangan kiri JooHyun.

Dan mereka pun melanjutkan perjalanan mereka.
.
.
.

Malam harinya, seperti biasa Siwon berada di ruang kerjanya yang ada di rumah. Kali ini ia harus menanggung beban dua kali lipat atas kerjaan yang diberikan KyuHyun. Ia berdecak kesal karena pekerjaannya tidak selesai-selesai hingga jam menunjukkan sudah pukul tengah malam.

"Aissh.. Bahkan ini masih belum selesai awas saja kau Kyu.. Adik ipar yang menyebalkan". Gerutu Siwon.

Dilain tempat, ternyata Yoona masih belum benar-benar terpejam. Rasanya, perutnya seperti diaduk-aduk hingga ia harus bolak-balik ke kamar mandi.

"Semoga ini yang terakhir..". Dengan langkah gontai Yoona kembali bangkit menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Ia kembali memuntahkan dan hasilnya nihil. Tentu saja karena sudah ia keluarkan sebelumnya. Kembali ia menatap wajahnya pada cermin. Lagi-lagi ia menguatkan dirinya. Ia bukanlah orang yang lemah. Yoona pun kembali ke tempat tidur tepat ketika Siwon kembali. Mereka bertatapan.

"Ada apa?".

"Kau belum tidur?".

Yoona menggeleng. Kemudian membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Siwon menyusulnya.

"Kau sakit?"

Lagi-lagi Yoona hanya menggeleng.

"Tapi kau pucat sekali Yoongie".

"Ani. Aku tidak apa-apa. Hanya saja sepertinya aku salah makan hari ini". Siwon pun mengambil minyak aromatherapy yang ada di laci meja samping tempat tidur mereka.

"Kemarilah". Yoona yang mengerti pun langsung mendekat pada Siwon. Siwon membuka gaun tidur Yoona hingga perutnya tersingkap. Yoona tidak mengelak. Tentu saja karena Siwon adalah suaminya. Dan Siwon dengan lembut pun mengoleskan minyak tersebut pada perut Yoona.

"Apa lebih baik?".

"Ne. Terimakasih Tuan Choi. Asalkan kau tahu aku sudah ke kamar mandi hampir 10 kali. Dan aku mengeluarkan isi perutku terus menerus". Begitulah Yoona. Ketika ia sudah mempercayai seseorang, ia akan terbuka pada orang tersebut. Ia akan menceritakan semua hal yang terjadi padanya sekalipun hal kecil.

"Jjinjayo? Jadi sebenarnya hari ini kau makan apa saja hoeh?".

"Aku tidak tahu. Aku memakan semua masakanku dan eomma. Dan itu tidak ada yang salah. Jadi sebenarnya kenapa ya? Tapi sekarang aku menyadari satu hal?".

"Satu hal ? Ada apa memangnya?".

"Aku lapar dan sangat ingin memakan waffle saus coklat buatanmu".

"Mwo??".

.
.
.

"Hmm.. Besok adalah hari terakhir kita menikmati hari libur.. Setelah itu kita akan sibuk dengan pekerjaan masing-masing". JooHyun menghela nafas panjang. Kali ini ia sudah bersiap untuk tidur. Sedangkan KyuHyun masih memakai piyama tidurnya. Setelah itu, ia pun menyusul JooHyun.

RETURN [END]Where stories live. Discover now