Enam Belas

1.2K 123 6
                                    

KyuHyun dan Siwon melangkah cepat menuju bandara. Mobil mereka sudah terparkirkan dan mereka kini sudah setengah berlari masuk ke dalam bandara tersebut.

Dan pada saat itulah mereka melihat sosok yang sangat ditunggu.

"Tuan Kim".

Seorang laki-laki membuka kacamata hitamnya.

Dan tak lupa sambil mendorong seseorang yang terduduk di kursi roda.

Dan, pada saat itu seseorang yang duduk di kursi roda itu berbicara.

"Hai.. Lama tak berjumpa!"

KyuHyun dan Siwon terkejut bukan main. Orang yang berbicara itu adalah So Eun!

Faktanya, keajaiban itu ada.

Dan So Eun sembuh total.

"Kalian tidak mau memelukku, para menantu?".

Tak menunggu lama, KyuHyun dan Siwon langsung memeluk So Eun.

"Ini karena doa istri-istri kalian. Buat diriku sebagai kejutan! Mereka pasti senang bukan main".

"Jadi.. Apa eomma sembuh total?". KyuHyun memastikan.

So Eun mengangguk mantap.

"Keajaiban memanglah nyata". Ucapnya sambil menatap Kim Bum. Kim Bum pun merespons dengan tersenyum.

Mereka berjalan bersama menuju mobil Siwon. KyuHyun memang sengaja tidak membawa mobil agar lebih mudah untuk dijadikan satu mobil saja.
.
.
.
Sebelum pulang ke rumah, Kim Bum meminta untuk diantar ke perusahaan terlebih dahulu. Ia memang ingin memeriksa bagaimana perkembangan perusahaannya. Dan So Eun pun merasa tidak keberatan karena ia sudah banyak tidur ketika di pesawat.

"Kemarin, kita sudah mengajukan kerja sama dengan perusahaan yang ada di New Zealand.. Yah doakan saja semuanya lancar appa dan mudah diterima.. Aku sungguh tidak sabar".

"Benarkah? Sepertinya aku tidak salah orang untuk membesarkan perusahaanku. Terimakasih sudah menjaga amanahku. Kalian memang menantu yang bisa diandalkan!!".

KyuHyun dan Siwon hanya tersenyum.

Sesampai di perusahaan, KyuHyun dan Siwon mengajak Kim Bum untuk ke ruangan mereka terlebih dahulu karena untuk memperlihatkan saham-saham yang sudah mereka tanam.

"Appa?!".

"Eomma??".

Oh dear, KyuHyun dan Siwon benar-benar tidak menyangka ketika tahu dalam ruangan mereka ada JooHyun dan Yoona.
Kejutanpun sepertinya gagal.

"Ka.. Ka.. Kalian?!".

Sungguh ini kebahagiaan tiada tara. Ketika sang anak akhirnya dapat melihat kembali sesosok ibu yang sudah dirindukan. Titikan air mata mengikuti langkah kaki mereka.

KyuHyun dan Siwon hanya diam. Ketika JooHyun dan Yoona berlari memeluk So Eun yang masih duduk diatas kursi rodanya. Sedang Kim Bum ikut menitikan air mata.

"Eomma sudah sembuh? Ini benar eomma bukan? Aku benar-benar rindu sekali..!!". JooHyun memegang pipi So Eun.
So Eun hanya mengangguk.

"Kita selalu memikirkan eomma.. Dan akhirnya jawaban dari doa kami terkabul.. Aku pun sangat merindukanmu!!".

"Kalian adalah putri eomma yang sangat hebat! Aku bangga pada kedewasaan kalian.. Ini semua berkat kaliana yang tidak pernah lelah mengirim doa.. Aku merasa kekuatanku bertambah ketika memikirkan kalian".

Kim Bum ikut memeluk ketiga perempuan yang sangat berharga dalam hidupnya. Baginya, ini adalah arti kebahagiaan sesungguhnya. Ketika keluarga menjadi satu dan tak terpisahkan.
.
.
.

"Jadi Yoona kandunganmu sudah berapa bulan?".

Kali ini mereka sedang ada dirumah yang dulu. Namun kini hanya ada Yoona, JooHyun dan So Eun. Sedangkan Kim Bum, Siwon dan KyuHyun masih di perusahaan.

"Mau memasuki bulan kedua eomma.. Aku masih merasa mual dan lapar di waktu yang sama".

"Itu wajar.. Namun pada saat itulah saat saat yang paling menyenangkan!! Jangan terlalu banyak beraktivitas.. Cukup di rumah saja dulu. Karena kandunganmu masih lemah sayang".

"Ne eomma. Aku tahu.. Untungnya dirumah masih ada eommanim yang tidak pernah membuatku kesepian.. Aku benar-benar bahagia bisa bertemu dengan eomma lagi".

"Tentu saja. Apalagi kini akan ada anggota baru.. Waah aku benar-benar sudah tua. Sebentar lagi cucu pertamaku akan lahir!! Joo.. Kau tidak apa-apa?".

JooHyun tersentak dari lamunannya. Hampir saja ia menjatuhkan secangkir teh yang ia pegang.

"Aah.... I.. Ya eomma ada apa?".

Yoona dan So Eun menatap heran.

"Kau tidak apa-apa sayang?".

So Eun memegang dahi JooHyun.

"Kau sakit? Kenapa tidak bilang?".

"Ne eomma. Dari kemarin memang badanku agak tidak enak".

"Apa jangan-jangan itu tanda-tanda kehamilanmu? Waktu aku hamil pun seperti itu Joo awalnya.. Lebih baik kau periksa". Pendapat Yoona.

Namun, seketika JooHyun berfikir. Tidak mungkin! Ia saja belum pernah melakukan hal itu dan kini ia tiba-tiba hamil. Itu tidak mungkin.

"Ti.. Tidak! Kemarin aku memang be..nar benar kelelahan! Tidak lebih!".

"Benarkah? Tapi apa salahnya pendapat Yoona Joo.. Cobalah kau periksa!"

"Eomma.. Aku ini seorang dokter.. Aku tahu apa yang terjadi padaku! Sudahlah".

Seketika Yoona dan So Eun terdiam.

"Eomma hanya ingin kau tahu. Eomma akan sangat bahagia jika kau pun mengandung. Dan cukup itu saja keinginan eomma".

"Mian eomma. Sepertinya aku harus pulang. Tadi aku pun ke perusahaan hanya untuk mengantar makan siang". Setelah pamit, JooHyun langsung bergegas pamit.

"Aneh sekali. Padahal kita baru berbicara sebentar".

"Mungkin ia benar-benar sangat lelah".
.
.
.

JooHyun berhenti di sebuah kedai kopi yang tidak jauh dari rumah sakit tempat ia bekerja. Mungkin dengan Kopi ia bisa menenangkan fikiran.

Kenapa semua orang mendesaknya untuk hamil?






***

Ada yang rindu cerita ini?

RETURN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang