Tujuh Belas

1.4K 136 7
                                    

"Kau baru pulang Joo? Darimana saja?".

JooHyun berjalan linglung ke dalam rumah. Entahlah, mungkim karena alkohol yang tadi ia minum.

"Kau mabuk Joo? Heey ada apa dengan dirimu??". KyuHyun ikut memapah JooHyun yang berjalan sempoyongan.

"Mengapa semua orang menyuruhku hamil.. Aku takut sekalii". Ucap JooHyun tanpa sadar.

Sesampai di kamar tidur, KyuHyun langsung membaringkan JooHyun. Melepas jas putih dan sepatu haknya.

"Benar-benar keterlaluan kau Joo.. Kau mabuk sendirian!! Bagaimana jika ada yang menculikmu!!". Ucap KyuHyun kesal walau JooHyun tak mungkin mendengarnya. Ia sudah terlelap dalam mabuknya.

Pukul 12 malam,
JooHyun terbangun. Dirinya tak menyadari jika sudah terbaring di kamar namun KyuHyun tak ada disampingnya. Dengan langkah gontai, JooHyun keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah.

"Kau terbangun?". JooHyun melihat KyuHyun sedang menonton tv. JooHyun menghampiri dan duduk disebelah KyuHyun.

"Ne. Aku terbangun dan tidak menemukan kehangatan. Ternyata kehangatanku ada disini". JooHyun memeluk pinggang KyuHyun.

"Mengapa kau mabuk?".

JooHyun terdiam.

"Apa kau iri dengan kakakmu?".

"Mengapa kau bertanya seperti itu?". JooHyun balik bertanya.

"Aku hanya bertanya dan kau tinggal menjawab. Apa kau bisa membayangkan jika ada orang yang akan mencelakaimu ketika kau mabuk sendirian? Mengapa kau tidak menghubungiku? Kau seharusnya bersama eomma dan eonni mu. Tapi kau malah-".

"Kau menyalahkanku?". Potong JooHyun.

"Aku hanya khawatir. Apa salahnya. Aku ini suamimu!! Mengertilah!". Ucap KyuHyun dengan nada agak keras.

"Oppa tak mengerti perasaanku. Aku seorang dokter oppa.. Aku mengerti bagaimana rasa sakitnya orang yang mengandung dan melahirkan!! Dan semua mendesakku untuk hamil!! Aku hanya takut, apa salahnya!!". Jelas JooHyun. Ia akhirnya berkata jujur pada suaminya itu.

KyuHyun terdiam. Kini ia tahu alasan JooHyun yang sebenarnya.

"Apa kau tahu, cinta yang kuat akan melawan semuanya? Termasuk rasa takut dan sakitmu?".

"Joo. Aku ada disini. Disampingmu. Takkan kubiarkan kau merasakan sakit sendiri.. Aku suamimu! Aku lah yang paling bertanggung jawab ketika kau hamil nanti. Kumohon, mulai sekarang jauhi rasa takutmu itu! Aku ada bersamamu hingga kita menghabiskan masa tua nanti".

Mendengar itu, JooHyun langsung menangis. Ia tahu jika suaminya ini akan tetap mendukungnya. Tapi mengapa ia malah beradu dengan ego sendiri?

"Maafkan aku oppa. Maafkan aku. Aku begitu memikirkan diriku sendiri". KyuHyun semakin erat memeluk JooHyun.

"Aku sangat sangat mencintaimu".

Itu adalah pernyataan yang paling JooHyun suka. Ia sangat yakin jika KyuHyun adalah cinta sejatinya.

"Sangat. Aku pun sama".

KyuHyun langsung mendekati wajah JooHyun dan langsung menyambar bibir manis miliknya. Sangat dalam. Lebih dalam lagi.

Hal selanjutnya adalah hal paling indah bagi mereka berdua.
.
.
.
"Kau mau kemana sayang? Mengapa sangat cantik sekali?". Kim Bum bertanya pada So Eun ketika tahu di pagi hari istrinya sudah berpenampilan rapih.

"Aku akan ke rumah JooHyun. Ia bilang kemarin jika dia sedang tidak enak badan!!".

"Masih sama seperti dulu. Kau menganggapnya anak emas!!".

RETURN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang