Mengharapkan Ridho-Mu

7.8K 213 4
                                    

Susunan rencana yang Dia buat, tak lain hanyalah sebatas ujian. Menjalaninya adalah penghormatan karna kau adalah PILIHAN.

💛💛💛💛💛

Ketika dua jiwa bersatu dalam ikatan suci nan sakral, berharap Ridho dari-Nya menyatakan kalimat cinta dihadapan-Nya dalam lantunan Ijab Kabul yang terucap. Pagi ini terlihat gadis cantik dengan balutan gaun putih yang indah ditambah dengan hijab yang menutupi rambutnya dengan sedikit hiasan mahkota diatas kepelanya menambah kesan cantik pada dirinya. Setiap nafas yang dihembuskannya beriringi dengan kalimat zikir dari bibirnya, terlihat sangat jelas di wajahnya betapa gugupnya dia.

"sebentar lagi aku akan menjadi istrinya, sejak pertemuan itu, aku selalu meminta pada-Nya dalam doa qiyaumul lail dalam sepertiga malamku, untuk kelak dialah yang menjadi imam yang dapat mengantarku ke Surga-Nya" batinnya.

Tersisa beberapa menit lagi, ia akan menjadi seorang istri. Dilain sisi tampak seorang pemuda dengan jas putih senada dengan celana putih yang ia kenakan, dengan setangkai hiasan mawar di sudut saku jasnya. Seorang pemuda yang telah berani menyatakan cinta pada Nadia karena Allah, pemuda yang tanpa ta'aruf mengajaknya membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah warahmah. Hanya perkenalan singkat kedua insan itu sebentar lagi berada dalam ikatan yang halal.

"saya terima nikahnya Nadia Alfisyha bin Imran Rasyid dengan, .......". Kata pemuda itu dengan tegasnya.

"Alhamdulillah, cieyyy yang udah sah jadi bini" kata Zahra sahabat Nadia.

"Alhamdulillah, semoga dia yang akan menjadi imam pertama dan terakhirku" kata Nadia pelan namun masih terdengar oleh Zahra.

Nadia POV

"Assalamualikum."

"Walaikumsalam" jawabku sambil mencium punggung tanganya. Dan seketika itu juga entah doa apa yang ia ucapkan dengan sebelah tanganya yang mengusap kepalaku, aku hanya mengaminkan pada setiap kalimatnya.

"terima kasih karena mau menjadi istriku" katanya dengan lembut sambil mencium keningku.

"terima kasih juga karna mau menjadi imam ku, Mas" balasku dengan senyuman.

"ehmmnnn, emang yaa kalau pengantin baru rasanya ademm banget" kata Zahra yang ternyata ia masih ada didalam kamarku, tentu saja dengan Ummi yang juga ada disana.

"wajahmu merah" kata Mas Alif.
Dia mengatakanya tepat depan mataku, apa dia tidak tahu betapa gugupnya aku hingga sekarang, ditambah dengan perkataanya barusan ahhhhh, kurasa aku ingin berlari dan sembunyi dari tempat ini" batinku.

**************.

"aku akan menikah dengannya, apakah Allah akan merestui pernikahan ini" kalimat itu tiba-tiba muncul dalam pikiran Alif, mengingat bahwa sebentar lagi ia akan menjadi imam bagi seorang gadis pemberian Allah. Sanggup kah ia menjaga janjinya pada Allah, terlebih ia belum mengatakan satu alasan kenapa ia memintanya menikah tanpa ta'aruf.

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga)."
(QS. An-Nur : 26)


Maaf typo nya dimana-mana, apalah dayaku ini...😭😭

Segini dulu yaa cerita gajenya... Maklumlah cerita pertama yang aku buat, masih ngk ngehhh gitu... 😭

Selanjutnya aku banyak2 kin deh.... 😉😉😉

Krisan nya di tunggu yaaa (Kritik Saran) 😘😘😘

Wanita Yang Di Rindukan Surga (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang