Namanya Aisyha

2.6K 118 0
                                    

Ketika bunga tak lagi mekar, masih pantaskah ia disebut taman. Hingga hujanpun datang dan turut memaksanya untuk mekar

💛💛💛💛💛

Setelah hujan semalam, pagi ini sangat berbeda. Cerah, seolah masalah yang telah dihadapi lenyap dengan sambutan sang surya.

Seperti biasanya Aisyah menyiapkan sarapan dengan penuh semangat, itu karna suaminya telah pulang kerumah semenjak pernikahanya yang kedua dengan Nadia. Yaa dialah Aisyah wanita yang lebih dulu halal bagi Alif dan juga wanita yang telah memaksa Alif menikahi gadis yang bernama Nadia, tanpa Nadia ketahui ternyata ada Aisyah dibalik pernikahan mereka, alasanya sederhana namun memaksa hati untuk tetap bertahan.

Awalnya Alif menolak dengan rencana Aisyah yang menjodohkanya dengan Nadia, ini tidak mungkin dilakukan Alif, meski poligami di halalkan dalam islam namun, sungguh ia tidak bisa berlaku adil dalam hal ini.

"nikahilah wanita-wanita (lain) yang kalian senangi masing-masing dua, tiga, atau empat, kemudian jika kalian takut tidak akan dapat berlaku adil, kawinilah seorang saja, atau kawinilah budak-budak yang kalian miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat pada tindakan tidak berbuat aniaya".
(Q.S An-Nisa :3)

Namun demikian, keadilan yang dituntut atas seorang suami terhadap istri-istrinya bukanlah keadilan yang bersifat mutlak, tetapi keadilan yang memang masih berada dalam batas-batas kemampuanya.

"Allah tidak akan memberi seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya"
(Q.S Al-Baqarah :286.)

"Assalamualikum sayang, gimana udah mendingan kan" kata Alif pada Aisyah sambil mengecup keningnya dengan lembut".

"waalaikumsalam, Alhamdulillah udah mendingan kok, oh iyaa gimana Nadia? dia tau kan kalau kamu di sini?, maaf yaa aku langsung tidur waktu kamu nelfon sama Nadia?"

"iya gpp"

"lalu..."

"lalu apa?"

"bagaimana dengan Nadia Mas"

"ahhhh,, Nadia baik-baik aja".

"bukan keadaanya Mas, kamu bohong ya sama Nadia?'

"bagaimana istrinya tau kalau dia berbohong, bukanya dia langsung tidur semalam?" batin Alif.

"Mas, kamu sendiri tau kan sekali kebohongan itu akan menyebabkan kebohongan-kebohongan yang lainya".

"iya deh, maaf. Nanti aku jelasin semuanya ke Nadia, aku akan menceritakan semuanya".

"InsyaAllah Nadia akan mengerti Mas".

*****

Flashback

Aisyah berlari begitu kencangnya ketika mendengar Alif sang suami mengalami kecelakaan, ini semua salahnya andai saja iya tidak memaksanya untuk menikahi Lindah yang juga merupakan mantan Alif sendiri, andai saja malam itu ia tidak bertengkar mengenai pernikahan itu, Alif tidak mungkin pergi dari rumah hanya untuk menenangkan pikiranya, dan karna itulah hal yang tak diinginkan terjadi pada Alif.

Dalam perjalanan menyusuri koridor rumah sakit dan nampak begitu banyak korban kecelakaan membuat Aisyah meneteskan air matanya tak kala melihat anak-anak itu menangis kesakitan, sungguh Allah lebih dari segala-galanya, melihat anak-anak tersebut masih dalam keadaan bernyawa.

Saat Aisyah menemukan Alif yang tengah di obati oleh seorang dokter, Aisyah mengurungkan niatnya untuk segera menghampiri suaminya itu. Dari kejauhan ia melihat suaminya memandangi Nadia dengan tatapan yang berbeda, apakah Dia orangnya, batin Aisyah.

"maaf, biar aku periksa" kata Nadia memegang perut Alif yang mengeluarkan darah, tanpa menunggu jawabanya".

"terima kasih" kata Alif sebelum terkulai lemah dan memejamkan matanya".

Melihat hal itu hati Aisyah sedikit tergores, niatnya menikahkan suaminya pada wanita lain sedikit berkurang, namun ketika melihat Nadia dengan khwatirnya meminta pertolongan pada dokter lain, memang hal itulah yang perlu dilakukan oleh seorang dokter, namun Aisyah dapat melihat sorotan mata Nadia pada Alif yang berbeda membuat Aisyah kembali memantapkan niatnya bahwa dialah kebahagian suaminya setelah ia pergi nanti.

Yaa, selain fonis dokter mengenai kanker serviks pada Aisyah, dokter juga telah memfonis Aisyah akan bertahan hidup kurang lebih empat bulan lagi, tentu saja hal itu disembunyikan oleh Aisyah pada Alif.

"assalamualikum dokter?"

"waalaikumsalam, ada yang bisa saya bantu bu" kata Nadia dengan lembut".

"ohh iya, perkenalkan saya Aisyah keluarga pasien disini" kata Aisyah mengulurkan tanganya.

"iya, ada apa bu Aisyah?, apa ada yang bisa saya bantu" kata Nadia mengulang pertanyaanya sambil membalas uluran tangan Aisyah.

"begini dok, saya cuman mau mengajak dokter makan siang, hari ini ada sesuatu hal yang ingin saya sampaikan, apa siang ini dokter bisa dan saya juga..." kalimatnya terpotong ketika tiba-tiba seorang suster memangil Nadia.

"maaf bu Aisyah, sepertinya siang ini tidak bisa, InsyaAllah lain kali saja ya bu?". Kata Nadia sambil berlalu.

"dia benar-benar wanita yang baik Mas, aku yakin kamu pun akan setuju nanti, akan kucoba mengabulkan keinginanmu yang sempat tertunda" batin Aisyah.

Maafin typo nya yaa 🙏

Aku update tiap hari senin, insyaAllah 😊😊😊

Jangan lupa Krisannya yaaa

Stttzzz 🙊 vote nya jugaaa yaaa 🙈

InsyaAllah kita belajar agama sama-sama... 😘😘😘

Wanita Yang Di Rindukan Surga (SELESAI)Where stories live. Discover now