Stalker

2.2K 114 0
                                    

"tak perlu mencari kebahagian itu dimana, namun temukan kebahagian itu di dalam hati yang tak pernah salah melihat kebenaran, sebab bila hati senang tiasa menerima, maka apakah yang perlu di ragukan"

💛💛💛💛💛

Nadia sedang membersihkan seluruh ruangan dibantu oleh Mba Lin, asisten rumah tangganya. Entah angin apa yang menyambar Nadia, saking rajinnya bahkan gudangpun dibersihkan, katanya ingin dijadikan ruang bermain Aisyah.

“Aisyah saja belum cukup satu bulan” kata Mama melihat Nadia yang mengeluarkan beberapa barang dari gudang.

“persiapan Ma, biar nanti Aisyah betah dirumah” jawab Nadia yang hanya dibalas anggukan oleh ibu mertuanya itu.

Tapi tiba-tiba aksi angkat barang Nadia terhenti ketika melihat foto seorang gadis yang tak lain adalah dirinya, Nampak Nadia sedang mengobrol dengan beberapa temannya temasuk Zahra, meski di foto tersebut Nadia terlihat dari samping, tapi ia sangat yakin kalau  gadis  yang  difoto  itu  adalah  dirinya,  tapi siapa yang mengambil gambarnya tanpa sepengetahuanya, bahkan foto itu ada di rumahnya, rumah yang sekarang menjadi miliknya yang pernah di tempati oleh Aisyah.

“kenapa Nad?” kata Ummi.

“ini Mi, kok ada foto Nadia disini”

“mana, mana, mana?” kata Mama tak kala keponya.

“iya, ini beneran kamu Nad?” lanjut Mama.

“tapi kok ada disini sih Ma, inikan foto jaman Nadia kuliah dulu, iya kan Mi. liat deh, baju yang Nadia pakai ini pemberian Ummi kan waktu Nadia pengen melanjutkan kuliah kedokteran di Kairo?” Tanya Nadia pada Ummi.

Nadia sedang memberikan asi pada Aisyah kecil, namun pikiranya masih berada pada fotonya yang menurutnya diambil lima tahun yang lalu. Bahkan suara Alif yang memangillnya tak dijawab oleh Nadia.

“sayang?”

“ahhh, iya Mas?”

“ada apa? Kok ngelamun?”

“nggak” jawab Nadia datar.

“….”

“Mas?” panggil Nadia yang menghentikan langkah Alif keluar kamar.

“kenapa?”

“kamu tau nggak foto ini?” Tanya Nadia to the point, pasalnyakan dia sangat marah kalau gambarnya diambil tanpa sepengetahuanya.

“aku makan dulu yah?” jawab Alif buru-buru meninggalkan Nadia, yang dibalas tatapan aneh dari Nadia.

Selesai sholat Isya, Alif menggantikan Nadia untuk mengendong putri kecilnya itu, kebiasaan Alif bermain bersama Aisyah sebelum putrinya itu tertidur dengan pulasnya.

“Mas, kamu belum jawab pertanyan aku?” kata Nadia.

“pertanyaan yang mana?” jawab Alif tanpa mengalihkan pandangannya dari Aisyah.

“foto ini”

“….”

*****

Flashback

Sekitar lima tahun yang lalu. Nadia berlari dengan terburu-buru, pasalnya ia sudah sangat telat mengikuti mata kuliah hari ini, ini semua karna Zahra yang memaksanya mendengarkan curhatanya, padahal Nadia sudah sangat mengantuk.

“mati gue, kalau sampai telat” batin Nadia.

“Assalamualikum, afwan ji’tu muta ahharan? (maafkan saya karena terlambat). Ucap Nadia begitu tiba dikelas, yang ternyata ia salah masuk kelas.

Wanita Yang Di Rindukan Surga (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang