Awal

3.7K 148 0
                                    

Semuanya tanpa sebab, melainkan Dia yang mengatur karna tau bagaimana jalan yang baik untuk kau jalani. Ketika cinta di persatukan adakah hal yang indah dari itu?.

💛💛💛💛💛

Flashback

Brakkkk,

"Assalamualaikum Nadia, maaf karna masuk ruanganmu tanpa permisi dulu" kata Zahra dengan wajah yang sedikit lelah.

"walaikumsalam, ada apa Zahra? Apa mertuamu akan datang tiba-tiba lagi?" kataku pada Zahra yang sedikit takut pada Ibu mertuanya itu".

"ini lebih menakutkan dari Ibu mertuaku Nad, dan kumohon jangan pergi dulu, diluar sana ada pasien dengan kecelakaan bus, dan rata-rata korban adalah anak-anak" kata Zahra.

"Innnalillahi Wainnailayhi Rojiun, aku akan menunda cuti ku hari ini, dan terima kasih karna memberitahuku" kataku pada Zahra dan langsung bergegas memeriksa pasien kecelakaan bus tersebut.

Terlihat jelas rumah sakit ini begitu pengap, bahkan AC yang berada dalam ruangan ini sepertinya tak mampu mendingingan ruangan akibat suhu beberapa orang yang berada di dalamnya, ditambah dengan para pembesuk korban yang keluar masuk ditengah keramaian. Nampak Nadia dengan telatennya membalut luka para korban, sesekali ia melihat Zahra yang sedang mondar mandir entah apa yang dilakukanya.

"ada apa Ra, dari tadi kamu ngurusin apa? Apa kamu sudah memeriksa anak yang kutunjukan tadi?"

"ahhhh, maafkan aku Nad, disana ada pasien yang lebih membutuhkanku, aku tidak bisa membiarkanya begitu saja, memang dia bukan korban dari kecelakaan bus itu, tapi sepertinya dia juga terluka karena kecelakaan".

"biarkan aku yang melanjutkanya, kamu mendingan kesana, lukanya sudah kubalut tinggal dia butuh penenang sedikit, aku tau kamu ahli dalam hal ini, sepertinya orangtuanya belum datang" kataku pada Zahra mengingat Zahra lebih baik dalam mengurus anak-anak tanpa embel-embel suntikan".

Dari jarak yang tidak terlalu jauh Nadia menghampiri pemuda yang ditunjuk Zahra padanya, ia terlihat begitu lemah, namun tidak ada rontahan yang keluar dari mulutnya untuk meminta pertolongan, darah yang mengalir tepat dipinggangnya, membuat sebagian kemeja putihnya berubah warnah, sepertinya dia baru saja tertusuk sesuatu.

"maaf, biar aku periksa" kataku langsung memegang perutnya yang mengeluarkan darah, tanpa menunggu jawabanya".

"terima kasih" katanya sebelum terkulai lemah dan memejamkan matanya".

*****

Malam ini tak biasanya Nadia belum tertidur hampir pukul 12 malam, matanya belum juga menandakan ingin terpejam, pikiranya terbayang pada pemuda yang ditemuinya di rumah sakit tadi, sebelum akhirnya ia tau ternyata pemuda itu baru saja kena jambret dan setelah tiba dirumah sakit ia tidak langsung meminta pertolongan karena merasa korban kecelakaan anak-anak tersebut sepertinya lebih membutuhkan seorang dokter ketimbang dirinya, ditambah setelah siuman tadi dia sama sekali tidak memberi tahukan keluarganya perihal kondisinya sekarang, dan ia takut keluarganya khwatir karena berita itu. Jelas Zahra menceritakan pemuda itu didepan ruangan administrasi yang membuat beberapa suster kagum padanya apalagi dengan wajahnya yang tampan menambah kes....Astagfirullah aku baru saja memikirkan laki-laki yang tak halal bagiku, sadar Nadia.

"sebaiknya aku mengambil air wudhu lagi sebelum aku larut dalam pikiran yang dibenci Allah ini".

Typo nya bertebaran kemana-mana... Aim sossorry... 😭

Hai.. Hai.. Hai...  Aku nongol lagi nih meski kurang pd publis nya.. Namanya juga baru... 😅

Ayolahh kritik sarannya sangat di butuhkan....

😘😘😘😘😘😘😘

Wanita Yang Di Rindukan Surga (SELESAI)Where stories live. Discover now