Akan Selalu Di Hati

2.3K 105 1
                                    

Setiap langkah yang kulakukan bersamamu, biarlah menjadi kenangan manis yang tak pernah habis, biarkanlah menjadi satu didalam hati yang selalu ikut menyinari

💛💛💛💛💛

Terlihat Nadia sedang mendengar kisah pertemuan Aisyah dan Alif. Sesekali Nadia mengeluarkan tawanya. Tawa yang selalu dirindukan Alif.

Rasa syukur sering kali ia ucapkan tak kala ia melihat pemandangan seperti ini, ia mampu membawa ujian Allah dan menggeggamnya agar tetap berada dalam lindungan-Nya, yang senantiasa menjaga keluarga kecilnya agar tetap berada dijalan yang penuh akan Rahmat-Nya.

“jadi kalian dijodohin juga?” kata Nadia

“Iya Nad, kamu tau nggak, pas ijab Kabul, Mas Alif sampe ngulangin kalimatnya dua kali, saking gugupnya” Lanjut cerita Aisyah.

“namanya juga pertama kali” Kata Alif

“harusnya pas Mas mengucapkan Ijab Kabul didepan Abi dengan lancarnya, harusnya Nadia udah ngerti” kata Nadia yang dibalas hanya tatapan rasa bersalah dari Alif dan Aisyah”

“HAHAHA becanda, mukanya tegang amat” lanjut Nadia.

“Nadia, nggak lucu” kata Alif yang langsung mencium pipi Nadia didepan Aisyah.

“Mas?” kata Nadia sedikit membentak, ia takut menyakiti hati Aisyah.

“itu hukuman kamu ngerjain Mas” kata Alif mencium pipi Nadia sebelahnya lagi.

“Mas Alif apaan sih? Maaf ya Mba?”kata Nadia sedikit menjauh dari suaminya itu.

“kenapa minta maaf Nad, aku nggak papa kok, Mas Alif kan suamimu juga, nggak boleh loh bentak-bentak suami, kalau dianya nyium wanita lain selain kamu didepan aku, tanpa kamu ngomong apapun aku langsung marah Nad” jelas Aisyah.

“awas aja kalau berani” Kata Nadia mencubit lengan Alif lembut.

“Ampun deh, dua aja berat nya kayak gini” Kata Alif mengangkat kedua tanganya, tanda menyerah.

“kalau Allah mempertemukan kamu lagi dengan satu wanita, bagaimana Mas?” Tanya Aisyah yang membuat Nadia melebarkan matanya pada Alif.

“itu artinya bonus” jawab Alif sekenanya sambil keluar kamar Aisyah, takut ia akan dicubit lagi oleh Nadia. Sebelum ia mendengar teriakan Nadia yang memanggil namanya.

*****

Pagi ini, seperti biasanya Nadia mengantar makanan ke ruangan Aisyah, meski makanan yang diantarkanya bukan buatanya namun, InshaAllah Aisyah menyukainya karna makanan itu sendiri di buat Ummi untuk Aisyah.

Ummi sangat menyayangi Aisyah, Ummi sudah mengganggap Aisyah seperti anak kandungnya sendiri, mendengar kisah Aisyah yang sekarang tanpa Ibu dan Ayah, membuat Ummi mengangkat Aisyah sebagai putrinya, dan kini ia menjadi Ibu yang memiliki dua putri yang inshaAllah solehah, dan semoga dapat menjadi wanita-wanita yang senang tiasa berada dalam pelukan Allah.

“Nadia?” teriak Zahra

“Ada apa Nad?, gawat darurat?” kata Nadia

“Aisyah, Nad?”

“Aisyah kenapa?” kata Nadia panik, dan langsung berlari menuju kamar Aisyah.

Beberapa keluarga telah berkumpul di kamar Aisyah, dokter hanya pasrah dengan apa yang akan dilakukan Allah, ia hanyalah perantara namun yang menentukan hidup dan matinya seseorang hanya Allah as’sa wajallah.

katakanlah (Muhammad), tidak ada sesuatu pun dilangit dan dibumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan”.
(QS. An- Naml:26)

Wanita Yang Di Rindukan Surga (SELESAI)Where stories live. Discover now