- BLIND 15 -

17.6K 1.6K 39
                                    

Malam itu masih berlanjut. Malam dimana Richard dengan sigapnya membawa Bobby untuk bercerita. Richard harus menunggu sedikit lama agar Bobby bisa pergi dan meninggalkan Chad sendiri. "Apa katanya ?" Tany Richard setelah Bobby keluar dari rumahnya. "Ia akan segera tidur, aku tidak punya waktu yang banyak," balas Bobby. Richard dan bobby masuk kedalam mobil dan Richard mulai membawa mobil tersebut sambil menunggu Bobby bercerita.

"Jadi apa yang ingin kau ketahui tentang Chaddy ?". Richard cukup bingung, ia sendiri ingin tahu segalanya tentang Chad tapi ia tidak tahu harus mulai dari mana. "Tunggu, Kenapa kau memanggilnya Chaddy ?". Bobby tertawa kecil disana, "dulu waktu kami masih kecil Chad itu mirip dengan Ayah kami, jadi setelah Ayah pergi, aku mulai memanggilnya Chaddy karna ia benar-benar mirip Ayah walau sekarang dia malah seperti Ibu,". "Jadi Ayah dan Ibu kalian sudah pergi ?". "Ayah dan Ibu pergi saat aku berumur 13 tahun, Ayah dan Ibu mengalami kecelakaan dikota meninggalkanku dan juga Chaddy sendiri dirumah waktu itu," jawab Bobby mencoba tersenyum menjawab pertanyaan itu. Richard cukup iba terhadap masalah yang mereka berdua alami, terlebih untuk Chad yang harus menjadi tulang punggung keluarganya. "dan Chad, apa dia buta dari lahir ?".....

"Tidak.... Chaddy buta saat berumur 15 tahun dan saat itu aku cukup kecil, lalu kata Ibu, saat itu Chaddy mengalami demam panas berkepanjangan dan entah kenapa tiba-tiba saja Chaddy tidak bisa melihat,". Richard akhirnya tahu mengapa laki-laki yang ia kejar tidak bisa melihat. "Dia tidak pernah mencoba ke dokter ?" Tanya Richard lagi. "Chaddy tidak suka, ia lebih baik tidak melihat katanya, ia takut jika ia bisa melihat, apa yang dia pikirkan tidak seperti kenyataan," jawab Bobby. Richard merasakan sesuatu dihatinya. Dia cukup yakin itu bukan dari penyakit atau apa melainkan perkataan Bobby. Apakah Richard jatuh cinta dengan Chad ?

"Wajahmu memerah," ejek Bobby. "Hentikan ! dan ini, kau harus merahasiakan ini semua, termasuk kepada Chad, kau tak boleh memberitahuny," seru Richard. Bobby hanya mengangguk dan tertawa dan setelah itu Richard mengantar bobby kembali kerumahnya. Sebelum Richard benar-benar pergi, Bobby meminta satu permintaan kepada Richard.

"Bisakah aku meminta sesuatu darimu ?" Tanya Bobby sebelum ia benar-benar pergi. "Apa yang kau minta ?" Seru Richard sinis, sungguh Richard memikirkan yang tidak-tidak dari Bobby saat itu. "Bisakah kau menjaga Chaddy disaat aku tidak bersamanya ?". Tidak seperti yang ia pikirkan, permintaan Bobby cukup sederhana dan jelas. Ia merasakan sesuatu tepat dihatinya, ia berdebar-debar mendengar permintaan Bobby, apakah itu tanda jika Bobby menyetujui jika Richard bersama Chad ?. "Diamlah, tanpa kau suruh aku sudah pasti menjaganya ! Keluar sana, temani Chad didalam," perintah Richard lalu meninggalkan Bobby yang cukup puas dengan jawabannya.

-

Pagi itu tak biasa Hujan mengguyur kota Metro dengan derasnya. Jarang sekali kota Metro diguyur hujan seperti ini, mungkin untuk beberapa orang ini keuntungan ataupun hal biasa. Bagi Richard pagi itu,

Dia cukup semangat. Ia bangun pagi dan dengan rapinya sudah berada dimobilnya dalam perjalanan menuju kantornya. Richard tidak bisa berbohong, ini semua karna Chad, ia tak sabar ingin bertemu dengannya pagi itu. Sesampainya dikantor yang pertama ia pikirkan adalah ia harus bertemu dengan Chad, jadi ia putuskan untuk menuju pantry melihat keberadaan Chad. Tapi hasilnya nihil, Chad tidak ada disana, mungkin ini masih cukup pagi pikir Richard. Ia tak berhenti disana, ia menunggu sekitar 20 menit dan Chad masih saja belum muncul.

Barulah dia sadar ternyata hujan mengguyur kota sangat deras pagi itu. Chad hanya pergi menggunakan bus sedangkan jarak halte dengan rumahnya tidaklah dekat. Richard memukul kepalanya sendiri dan segera berlari menuju mobilnya. Ia tersadar dan mengkhawatirkan keadaan Chad. Apa ia pergi dengan keadaan hujan seperti ini ? Dia bisa sakit, khwatir Richard terus melanda. Ia melajukan gasnya, melewati beberapa lampu merah yang membuatnya sedikit kesal sedangkan ini sudah pukul 9 pagi dan Bus sudah tidak akan lewat dirumahnya.

Barulah Richard tenang, saat ia melihat Chad dengan tenangnya duduk didepan rumahnya berteduh. Ia sudah siap dengan pakaian kerjanya dan juga tas yang sering ia bawa. Ia begitu tenang disebrang sana membuat Richard cukup nyaman melihatnya seperti sekarang. Richard bingung apa yang harus ia katakan selanjutnya ? Datang dan menyapanya lalu mengatakan jika ia khawatir ? No no tidak mungkin, Richard bahkan tak pernah melakukan hal seperti itu sebelumnya.

Richard menutup pintu mobilnya membiarkan dirinya terkena rintikan hujan dan pergi menjemput Chad yng ada disebrang sana. "Apa yang kau tunggu disini ?" Seru Richard mendatangi Chad yang duduk didepannya. "Tu.....uan ?" Seru Chad mencoba mengenali suara yang didepannya. "Aku Richard, apa yang kau lalukan disini ?". "Aku... aku menunggu hujan redah, maafkan aku Tu.... Richard, aku sudah pasti terlambat," bals Chad menunduk. Richard tersenyum manis, ia senang kini suaranya sudah dikenali oleh Chad. "Jadi kau masih akan menunggu sampai hujan sialan ini reda ?" Tanya Richar dengan nadanya yang sedikit tinggi. "Maafkan aku, aku akan pergi sekarang," balas Chad yang kini mulai mencoba beranjak dari sana. Richard langsung menahan tangannya, bukan, ia menggenggam tangan Chad. Jangan tanyakan keadaan hatinya sekarang, mungkin jika bisa, sudah pasti meledak didalam sana. "Sudalah ikut denganku, hujan masih deras," lanjut Richard lalu membawanya menuju mobilnya disebrang. Richard membantu Chad untuk masuk kedalam mobil barulah ia masuk disebelahnya.

Richard membawa mobilnya cukup pelan saat itu, bukan karna apa, tapi ia ingin menikmati waktunya berdua dengan Chad yang manis disebelahnya. "Maafkan aku, seharusnya, aku- aku tidak merepotkanmu seperti ini," seru Chad membuka pembicaraan diantara mereka. Richard hanya mendengus tanpa menjawab perkataan Chad. Chad cukup bingung bagaimana bisa Richard ada dirumahnya, dan sejak kapan ia tahu rumah Chad ?

"Hmm bolekah aku bertanya ?"... "tanyalah," balas Richard menatap mata Chad. "Dari mana Richard tau rumahku ?". Richard cukup bingung mendengar pertanyaan Chad, ia tidak mungkin menjawab hal semalam, "itu, tadi, aku, oh iya, tadi aku tidak sengaja lewat disnaa dan aku melihat kau didepan rumahmu jadi sekalian saja," balas Richard yang sudah pasti berbohong. "Te...terima ksih.... Richard" jawab Chad malu. Sungguh Chad bingung dengan tingkah Richard yang cukup aneh tapi berbeda dengan Richard, mendengar suara Chad menyebut namanya berulang-ulang membuat hatinya berdebar-debar, ia bahkan takut jika Chad bisa mendengar debarannya saat itu.

"Sudah sampai, apa perlu aku bantu keluar ?" Tanya Richard, Chad menggeleng lalu mencoba keluar sendiri. Richard ikut keluar dan melihat Chad yang baru keluar dari mobilnya. "Masuklah, kau bisa kedinginan, dan temui aku jam makan siang nanti !" Seru Richard lalu pergi dari hadapan Chad.

Chad hanya mengangguk dan tersenyum kala itu, jujur Chad takut jika Richard mendengar debaran hatinya yang tiba-tiba saja berdegup dengan kencang sedari tadi.......

/// to be continue..... jangan lupa vote + komen yang banyakkk 🔥

BLIND [BoyxBoy]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें