- BLIND 23 -

14.6K 1.4K 28
                                    

"Richard, sudah cukup lama kau tak kesini,", "aku cukup sibuk belakangan ini, berikan aku yang seperti biasa," jawab Richard kepada bartender yang sudah mengenalnya. "so, sibuk dengn pekerjaan ? kau terlihat berantakan man," balas Joshua. Ia seorang bartender yg sudah mengenal Richard cukup lama dari awal Richard pertama kali menginjakan kakinya di bar tersebut. "Bahkan aku tidak tahu apa yg sebenarnya terjadi dengan driku Jo, hahaha," balas Richard meneguk bir yang ada didepannya. "Enjoy your time buddy," pamit Jo lalu kembali melanjutkan pekerjaanya.

Richard sudah tidak bisa berpikir lagi. Ia tidak tahu kemana kearah Keputusannya ini berada. Ia baru saja membuat orang yang ia cintai hancur didepannya, dan juga diwaktu yang bersama ia merusak persahabatannya dengan sahabatnya dari dulu. Richard tak menginginkan itu, tidak dari awal ia mengenal Chad.

Tiba-tiba telfon Richard berbunyi ditengah suara musik yang cukup besar dibar tersebut. 'Dr.Yuan' tertulis dihandphone Richard. Richard pertama tidak memperdulikanny, lalu akhirnya telfon kedua kembali berbunyi dan terpaksa ia harus pergi menuju toilet untuk mengangkatnya. "Ada apa ?" Seru Richard dengan tak karuan, "maaf Mr. Richard, ini berhubungan dengan pasien yang anda minta saat itu," balas Dokter tersebut. "Ada apa dengannya ?". "Atas nama yang anda berikan, ternyata Pria ini memiliki riwayat di rumah sakit ini dan stelah kuperiksa ia tidak buta total dan ia tidak butuh pendonor mata, ia hanya memerlukan operasi untuk matanya," jawab dokter tersebut.

Mata Richard tiba-tiba saja kembali bersemangat. Ia benar-benar senang mendengar jawaban tersebut. "Jadi apa yang harus kulakukan ?" Tany Richard. "Kau hanya perlu membawanya untuk pemeriksaan sebelum melakukan operasi," jawab Dokter tersebut. "Baiklah aku akan membawanya kesana segera, terima kasih," putus Richard.

dan barulah ia sadar....

Chad bukanlah miliknya lagi.

Richard membawa kunci mobilnya dan pergi dari sana. Ia harus mengistirahatkan pikiranny. Ia benar-benar tidak tahu ada apa dengan dirinya.

Ia membuka pakaiannya satu persatu-satu dan masuk kedalam kmar mandinya dan membiarkan air hangat itu menyentuh tubuh Richard yang cukup keras. Ia menutup matanya dalam-dalam, dan ia tahu, ia tahu yang muncul dalam pikirannya adalah dirinya. Dia benar-benar merubah hidup Richard. Dia benar-benar membuat dirinya tergila-gila. Tapi mengapa ? Tapi mengapa semua itu terlalu sulit, pikir Richard.

Apakah ini yang dinamakan Cinta ? Apakah begitu banyak pengorbanan untuk mendapatkan kebahagiaan itu sendiri ? Apakah Richard harus merelakan sahabatnya hidup dalam kepahitan atau dirinya yang harus hidup dalam kepalsuan 'sekali lagi'

"Aku hanya penasaran dengan warna dan bentuk sesuatu yang ada disekitarku, tapi tak apa aku sudah senang mendengarkannya dari orang lain,"

"Apa kau sudah tidak panik"

"tidak apa-apa, ayo aku akan menemanimu bermain"

"dan Richard, aku ingin melihat Richard"

Ia benar-benar mencintai Chad. Ia tidak bisa menghilangkan pikirannya dari Chad tapi kenapa begitu bodohnya ia membiarkan dirinya lepas kendali seperti tdi. Chad sudah pasti akan membencinya. Ia pasti membencinya. Apa yang akan Ia lakukan setelah ini ? Ia tidak akan bisa melihat senyum Chad yang begitu manis yang dirinya sendiri tak pernah ketahui. Ia akan merindukan semua itu, apakah Richard akan siap membiarkan itu semua pergi begitu saja setelah apa yang ia lakukan.... dann

"dan Richard, aku ingin melihat Richard"

Itu adalah kalimat yang paling Richard sukai dari Chad. Chad ingin melihat dirinya.

Dengan segenap hati, Richard keluar dari kamar mandi itu, menggunakan pakaiannya secepat mungkin lalu berlari menuju mobilnya. Ia harus membenarkan semuanya. Ia harus kembali kepada Chad. Ia sudah terlalu bodoh seperti tadi, itu adalah hal terbodoh yang pernah ia lakukan !!

Didalam pikiran Richard selama menancapkan gasnya hanyalah berharap Chad akan memaafkan dirinya.

Richard terburu-buru keluar dari mobilnya dan mengetuk pintu tersebut dengan kencang. "Ch....."

"Apa yang kau inginkan !" Seru Julia yang membuka pintu rumah Chad saat itu. "Julia kumohon, aku harus bertemu dengan Chad," jawab Richard yang masih mengatur nafasnya dengan rambutnya yang masih basah. "Richard, kau tidak akan pernah bertemu dengan Chad lagi," jawab Julia mencoba menutup pintu itu. "Kumohon Julia, aku, aku benar-benar bodoh tadi, aku benar-benar brengsek, biarkan aku bicara dengan Chad," lanjut Richard menahan pintu itu. "Richard, ini sudah berakhir, Chad tidak akan bertemu denganmu lagi," seru Julia sekali lagi. "Chad dengarkan aku, aku tahu kau ada didalam sana, Chad birkan aku menjelaskannya, Chad !!" Teriak Richard sebelum akhirnya Julia benar-benar menutup pintu itu rapat.

"Chad...." seru Richard. Ia benar-benar tidak tahu harus melakukan apa lagi. Richard akan hampa tampah Chad. Ia begitu menyesali perbuatannya, sangat-sangat menyesali.

Dilain sana, Chad bisa mendengar suara Richard. "Dia ingin bertemu denganmu," seru Julia. Chad tahu, ia tidak akan pernah bisa lagi bertemu dengan Chad. Tapi hanya satu yang ada dpikirannya sebelum semuanya benar-benar berakhir malam itu, "julia aku ingin menanykan sesuatu kepadamu," tanya Chad. "Apa ? Katakanlah,". "Dimalam itu, disaat diriku terjebak dilift, aku tahu kau melihat siapa yang bersamaku, bi...bisakah kau mengatakannya sekarang, siapa yang bersamaku," tanya Chad. Julia benar-benar terdiam, itu tidak mungkin bisa menjwab itu. "A...aku tidak thu Chad, ak,". "Julia, ka...kau tahu aku mencintai pria itu, dan tidak mungkin kau tidak tahu, kumohon siapa dia ? Biarkan aku mengenalnya," pinta Chad. Julia tidak tahu harus menjawab apa. "Kumohon Julia, ini adalah permintaan terbesarku," seru Chad lagi setelah tidak mendapatkan jawaban apapun dari Julia. "Baiklah, pada malam itu, disaat kau terjebak didalam lift, kau bersama dengan.......

"dengan Richard," jawab Julia perlahan.

Bersama Richard.

Selama ini ? Richard adalah pria itu ?. Chad menutup mulutnya perlahan, ia tidak tahu harus menjawab apa. Selama ini Julia tahu jika lelaki itu adalah Richard dan ia sama sekali tak memberitahukan kepadanya. Jadi selama ini Chad mencintai Richard.

"Maafkan aku Chad, aku tidak bermaskud menutup ini semua," seru Julia setelah melihat ekspresi Chad yang berubah. "A...aku, aku harus istirahat Julia, aku harus istirahat," bals Chad kebingungan dan pergi dari sana.

Apakah ini semua kebetulan atau hanya perjalanan mereka yang benar-benar sudah tertulis rapi di balutan kisah kehidupan mereka.

Chad yang menyukai pria idamannya yang ternyata adalah Richard, lelaki yang ia pikir membenci dirinya.
Dan Richard mecintai Chad tapi terlalu penuh dengun ego dan gengsi yang tinggi.

Chad mencoba menahan air matanya malam itu, dan Richard menahan rasa amarahnya dibalik pintu rumah Chad.

To be continue.....
Jangan lupa vote + komen yang banyakk.....

BLIND [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang