- BLIND 18 -

16.1K 1.5K 61
                                    

Chad bisa kembali melihat ?

Itu yang ada dipikiran Richard sekarang, entahlah apa dia sudah gila ap tidak, tapi dia benar-benar ingin Chad bisa melihat bagaimanapun caranya. Ia sudah yakin jika dirinya sudah jatuh terlalu dalam terhadap Chad. Lelaki polos yang hidupnya penuh dengan kegelapan, mata indahnya berhasil membuat seorang Richard jatuh cinta terhadapnya.

Richard menelfon beberapa kerabatnya mengenai hal ini, ia menanyakan rumah sakit yang paling mahal dan juga kualitasnya nomor satu dikota Metro. Dengan tidak mengetahui pukul berapa sekarang ia bahkan tidak pulang dahulu, ia langsung menuju rumah sakit tersebut untuk menemui dokter yang bisa menangani Chad nanti. Siapa yang tidak mengenal Richard ? Pembisnis muda yang terkenal seantero Metro, termasuk dirumah sakit ini, orang-orang melihatnya kagum apalagi dengan tampang Richard yang begitu mempesona siapa yang tidak luluh melihatnya. Richard menunggu beberapa saat untuk bisa menemui Dr. Yuan, Dokter spesialis mata terbaik dikota ini.

Sebenarnya Richard sangt membenci untuk menunggu, tapi demi Chad ia rela menunggu Dokter tersebut melayani beberapa pasien terlebih dahulu barulah dirinya. "Richard," seru Richard bersalam dengan Dr. Yuan yang ada didepannya. "Aku sudah mengenalmu anak muda, haha jadi apa keluhanmu ?" tanya Dokter tersebut. "Sebenarnya, bukan aku yang sakit, tapi......" Richard masih bingung mengatakanny, "siapa ?" Tanya Dokter lagi, "tapi kekasihku." Jawab Richard yakin.

***

Semuanya sudah beres pikir Richard. Ia bisa tersenyum lebar melangkah masuk kedalam ruangannya setelah menyelesaikan beberapa urusannya. Tapi semua itu tidak bertahan lama setelah akhirnya Julia membanting pintu ruangan Richard tiba-tiba. "Ada apa denganmu ?" Seru Richard terkaget, "ada apa denganku ? Ada apa antar kau dengan Chad !" Seru Julia.

Sesungguhnya Julia sudah begitu curiga beberapa minggu ini mengenai tingkah Richard, puncaknya kemarin saat ia berada ditaman bermain, Richard sungguh-sungguh berbeda, ia terlihat benar-benar menjaga Chad kala itu berbeda saat mereka berdua pertama kali bertemu yg dimana Richard begitu membenci Chad..

"Well kau harus berjanji kepadaku, after this kau tidak akan menertawaiku," seru Richard mencoba menjelaskan segalanya. "Baiklah, ada apa ?". "Okey, aku menyukai Chad," jawab Richard jelas.

Julia terlihat kaget dan tak percaya diwaktu yang sama. "Wait what ? Kau, menyukai Chad ?" Balas Julia mencoba tertawa, "see ? Kau bahkan akan menertawaiku !" Seru Richard malu. Sungguh, ia tak pernah semalu ini, wajah Richard memerah sekarang. "Tapi kenap ? i mean Chad memang menggemaskan tapi setahuku kau begitu membencinya ?" Seru Julia lagi. "Well, jangan tanyakan diriku, tanya kepada Chad kenapa dia sudah membuatku jatuh cinta kepadanya ?" Balas Richard yang masih tersipu malu. "Dan sekarang ? Apa yng akan kau lakukan ?". "Tidak ada, kau tahu, Dilan menyukai Chad, dan aku tidak bisa ap-apa, Dilan sahabatku dan aku tidak mungkin merebut Chad begitu saja dari diriny," jawab Richard yang selama ini menjadi permasalahannya akhir2 ini.

"Well, menurutku jika kau benar-benar menginginkan Chad buat dia jadi milikmu, tapi kupikir ini masalah kalian bertiga aku tidak bisa ikut campur, tapi jika salah satu dari kalian menyakiti Chad, aku tidak akan segan-segan menghabisi kalian berdua !" Seru Julia keluar dari ruangan Richard.

Rcihard masih saja memikirkan Chad, bagaimana dirinya bisa bahagia bersama Chad jika Dilan masih saja menjadi penghalang mereka ?

Tak lama, telfon Richard berbunyi, dan Dilan tersambung disana, "ada apa ?" tanya Richard mengangkat telfon Dilan. "Kau harus kesini Rici, kau harus menolongku," lanjut Dilan. Richard hanya mengangguk, Richard tahu jika Dilan menyuruhnya kerumahnya itu berarti Dilan semalaman habis mabuk-mabukan. Sungguh Richard sebenarnya sudah enggan menolongnya tapi, Dilan tetap sahabatnya, ia masih saja menganggapnya seperti itu walaupun sebenarnya mereka sedang berjuang merebutkan orang yang sama.

Richard membawa kendaraanya menuju apartment Dilan yang tak cukup jauh dari kantorny. Dilan hanya tinggal sendiri di Metro, kedua orang tuanya yang konglomerat berada diluar negri dengan usaha yang berbeda. Sesampainya disana, Richard langsung menuju keapartment yng Dilan miliki, masuk kedalamnya tanpa harus mengetuk karna Richard sendiri sudah tahu password Apartment Dilan.

Richard kaget melihat Chad yang duduk diruang tamu Dilan. Bagaimana bisa? Diujung sana terdapat Dilan yang menyerunya agar tidak bersuara. Pikiran Richard sekarang bercampur aduk, mengapa Chad bisa berada diapartmentnya bukan dikantor ?

"Kenapa dia bisa ada disini?" tanya Richard kepada Dilan yang dimana mereka sudah berada didapur setelah Dilan menariknya. "Tenanglah Rici, ini semua sudah kupersiapkan," jawab Dilan. "Apa yang kau siapkan ?". "Baiklah, jadi..... aku akan menembak Chad hari ini," jwab Dilan tersenyum lebar kepda Richard.

Sungguh, Richard benar-benar bingung dan hanya bisa berdiam. Ia tak habis pikir jika hari ini ia akan melihat Sahabatnya memacari orang yang dirinya sendiri suka. "Bagaimana ?" tanya Dilan memecah kebingungan Richard. "A...apa kau yakin ? Mak....", "aku sudah memikirkannya Rici, aku mencintai Chad dan aku ingin ia menjadi milikku," balas Dilan. Richard hanya bisa berdiam menatap Dilan, "baiklah, kau harus menyaksikan ini," lanjut Dilan beranjk pergi.

dan Chad ? Ia tidak tahu apa-apa. Ia hanya ikut dengan Dilan yang mengajaknya kesuatu tempat dan sekarang ia hanya bisa berdiam. Tapi ada sesuatu yang aneh, ia mencium aroma parfum orang yang ia kenali, apa Richard disini?

"Chad," seru Dilan. Chad berbalik menuju arah suara Dilan, "dilan dimana kita ? Aku harus bekerja, Richard akan marah denganku jika aku pergi tanpa memberitahunya," balas Chad kaku. "Ia tidak akan marah, dia ada disini," balas Dilan. Dugaan Chad benar, ia benar-benar gugup sekarang, "Richard maafkan aku, ak.....", "sudalah, tidak apa-apa, dengarkan Dilan," jwab Richard memotong perkataan Chad. Sungguh Richard tidak bermaksud seperti itu. "Chad...." seru Dilan yang kini berada didepan Chad, ia menggenggam tangan Chad. "Kau tahu, selama ini aku sunggu mengagummi, aku mengagummi dirimu dari ujung rambut hingga ujung kakimu, aku sudah tidak bisa menahan perasaan ini, aku mencintaimu Chad," seru Dilan. "Maukah kau menjdi kekasihku ?"

Chad kaget, ia bingung, ia tidak bisa mencerna semua perkataan Dilan. Apa baru saja Dilan mengatakan ia mencintai Chad ? Mencintai seseorang yang buta seperti dirinya. "A... apa maksudmu Dilan ?" Seru Chad melepas genggaman tersebut, Chad tidak menyukai ini. Ia tidak pernah berpikir Dilan akan menyukainya apalagi menjdi kekasihny. "Chad dengarkan aku, aku mencintaimu," seru Dilan. "Tidak, Dilan tidak boleh mencintai Chad ! Kau tidak boleh," lnjut Chad mundur.

Chad benar-benar membenci keadaan ini, bagaimana bisa ia merasakan ini. Ini semua tidak mungkin, Chad hanyalah Chad ! Lelaki buta yang tidak bisa dicintai !

"Aku akan pergi, dimana pintu keluarnya," seru Chad beranjak pergi dari sana, "Chad dengarkan aku dulu," seru Dilan. "Dilan dia hanya bingung, biarkan dia pergi," seru Richard menahan Dilan. Chad masih saja mencari cara untuk pergi dari sana. "Lepaskan aku, aku ingin pergi, lepaskan aku !".... "hey tenanglah, hey, ini aku, ini Richard !" seru Richard menahan tangan Chad. Chad terdiam, ia bisa merasakan lengannya kini ditagan oleh Richard, dan Richard tahu Chad sekarang bukan berada di posisi yang gampang. Dilan melihat Richard yang membawa Chad keluar dan dirinya masih saja tak percaya dengan jwaban Chad.

/// miss me ? Haha i'm so sorry kalo cerita ini kemarin sempat pending karna emang  aku super duper sibuk tapi udah selesai dan i'm back !!! Jangan lupa vote dan komen semuanyaaa 🔥🔥

BLIND [BoyxBoy]Where stories live. Discover now