- BLIND 29 -

14.9K 1.2K 37
                                    

Langit kini sudah mulai menunjukan kegelapannya. Mataharipun kini tengah kembali dalam tidurnya. Bulan purnama Indah pun tengah siap menyinari MetroCity malam itu. Dan diujung sana, dikota berbeda terdapat seorang pria yang begitu dipenuhi gunda gulana akan kerinduannya kepada sang kekasih. "Mr. Richard, apa kau membutuhkan sesuatu ?" tanya Luvis selaku asisten sang empu. "Tidak, terima kasih Luvis," balas pria itu sambil menatap kota indah dibalkon hotelnya. "Aku membutuhkan Chadku," bisik Pria tersebut dalm hatinya.

Dibalik itu semua, pria yang ia rindukan berdiri kokoh dibalkoni taman belakang yang ia pijak. Merasakan hembusang angin malam diatas ketinggian. Merasakan sinar bulan yang seakan-akan menembus perban yang menutupi matanya. Menggenggam tralis didepannya erat sambil mengucap jika diriny juka merindukan kekasihnya. "Chad, kau tak apa ?" Tanya Julia yang mencoba menemani Chad malam itu. "Ju..julia, a..aku tidak apa-apa," jawab Chad terbata-bata. "Merindukannya ?" Sapa Julia yang kini ikut berdiri disamping Chad. "Aku hanya memikirkannya, memikirkan Richard,". "Apa yang kau pikirkan ? kau takut dia akan bersama wanita lain disana ?" lnjut Julia mencoba menggoda sahabatnya itu. "Bukan, aku hanya memikirkan, bagaimana bisa Richard jatuh cinta terhadapku," jawab Chad perlahan. "Kau mengingatkanku kepda Bulan malam ini. Terang benderang menyinari Metro yang indah dari sini. Bulan tak pernah meminta apapun, ia tak pernah meminta agar ia berpindah waktu kepada Matahari, ia selalu ditempatkan dinomor 2. Tapi disaat dirinya berdiri diatas nama Purnama, ia menjadi lebih indah dari pada Matahari. Begitu juga dengan kau Chad. Kau tidak pernah meminta Richard untuk mencintaimu, dan kau juga tidak pernah meminta untuk orang lain merasakan kepedihanmu, tapi kau tidak pernah tahu jika dirimu sekarang adalah Purnama, Purnamanya yang membuat Richard mencintaimu apa adanya, itu adalah dirimu," balas Julia merangkul Chad malam itu.

"Terima kasih Julia," balas Chad meninggalkan satu tetesan airmatanya malam itu.

Chad adalah purnama bagi Richard, itu yang akan mereka ingat.

"Kau ingin sarapan apa Bobby ?" tanya Julia yang melihat Bobby dengan asyiknya bermain diTV Richard pagi itu. "Terserah saja, aku akan makan apa saja yang ada" seru Bobby yang asik bermain disana. "Biarkan aku membuatkannya Sarapan," seru Chad kepada Julia. "Aku bisa dihabisi oleh Richard jika ia tahu, kau harus beristirahat Chad biarkan aku yang memasakan kalian Sarapan, okey," seru Julia menolak permintaan Chad. Chad terlihat bingung, ia tidak bisa melakukan apapun, ia dilarang untuk memasak, ia dilarang untuk bersih-bersih, alhasil dia hanya duduk dibalkoni taman belakang milik Richard.

"Ini sarapanmu, biarkan aku menyuapimu," seru Julia duduk disebelah Chad. "Kau berlebihan Julia, aku bisa melakukannya sendiri," balas Chad. "Biarkan aku saja, lagi pula aku senang melakukannya untukmu, jadi tidak ada penolakan," final Julia. Alhasil Chad tidak bisa menolak dan membiarkan Julia menyuapi dirinya pagi itu. Mereka membahas hal-hal ringan yang menurut Julia bisa membantu Chad untuk melupakan kerinduannya kepada Richard kala itu.

Julia benar-benar menjaga Chad dengan intensif. Bahkan Julia rela untuk tidak bekerja selaam Richard masih berada diluar kota. Semua itu ia lakukan untuk menjaga Chad yang masih berada ditahap Recovery. 2 minggu setelah kepergian Richardpun, Julia dengan semangatnya menemani Chad untuk menemui Dokter Yu untuk mengontrol Keadaan Matanya. Dokter Yu mengatakan sarafanya masih terlalu lemah untuk bisa melihat, tapi itu masih bisa didorong dengan beberapa latihan saraf yang Chad akan mulai setiap seminggu sekali bersama Dokter Yu di apartment Richard. Chad sekarang tak perlu mengenakan Perbannya lagi. Mata Indahnya kini sudah bisa ia perlihatkan kepada semua orang, tapi yang sebenarnya ia ingin perlihatkan adalah teruntuk Richard seorang. Selama 2 minggu itu pula Richard dengan sigapnya menyelesaikan semua tugas-tugasnya dikota sebrang agar bisa kembali dengan cepat menemui kekasihnya yang begitu amat ia rindukan. Sesekali Julia membuat Videocall untuk Chad dan juga Richard. Beberapa saat Richard cukup khawatir karna Chad belum bisa melihat sedikitpun paska Operasi tersebut, tapi semua itu sudah terdengar lega setelah Dokter Yu menjelaskan keadaan Chad yang sebenarnya sudah terlalu lama tidak melihat maka dari itu proses penyembuhannya akan cukup lama, but there's still hope untuk Chad.

dan Kabar selanjutnya berasal dari Dilan. Ternyata selama ini ia sedang berada diluar kota entah berbuat apa, tapi tiba-tiba saja ia menghubungi Julia agar bisa bertemu dengan Chad. Tentu saja Julia menolak, ia tak ingin melihat Dilan bersama Chad, dan jika Richard tahu Julia sudah pasti akan benar-benar diteriaki oleh Richard. Dilan mengtakan ia ingin bertemu dengan Chad hanya untuk melihat kabarnya, tapi tetap saja Julia tidak mengizinkannya, sebelum akhirnya Dilan dengan beraninya datang keapartment Richard hari itu.

"Aku sudah mengatakan Chad tidak bisa ditemui, dia sedang dalam proses penyembuhan jadi kau tidak bisa menemuinya Dilan !" Seru Julia melihat kedatangan Dilan keapartmentnya. "Aku hanya ingin melihatnya, jikapun dia dalam tahap penyembuhan at least biarkan aku melihatnya," seru Dilan. "Kau tidak bisa menemu...."

"Dilan ? Apa itu suaranya ?" Seru Chad yang tiba-tiba keluar dari kamarnya. Ia sedari tadi mendengar sesuati dari dalam kamar Richard, dan yang membuatnya keluar adalah ia mendengar suara Dilan dari luar. Ia benar-benar tidak pernah mendengar kabar apapun dari temannya itu. "Chad, kau tidak bisa menemuinya sekarang, kau harus beris...". "Julia kumohon, aku sudah begitu lama tidak bertemu dengan Dilan, biarkan dia masuk," potong Chad setelah mendengar orang yang berkunjung kala itu adalah Dilan.

Alhasil tak ada yang bisa Julia lakukan selain membiarkan Dilan masuk untuj menemui Chad. "Apa kabarmu Chad," tanya Dilan melihat Chad untuk pertama kali setelah beberapa saat ini. "Aku.. aku baik-baik saja, bagaimana denganmu ?". "Yaah aku, aku juga cukup baik untuk saat ini," jawab Dilan mencoba terlihat tegar. "Jadi.... kau benar-benar bersama Richard sekarang ?" tanya Dilan mencoba menuju intin pembicaraan mereka berdua. "A..apa kau haus ? Aku.. aku bisa membuatkanmu sesuatu," seru Chad mencoba mengalihkan pembicaraan mereka kala itu. "Chad, kau bersama Richard sekarang ?" Tanya Dilan sekali lagi. "Ri...Richard mencintaiku Dilan," balas Chad pelan. "dan aku juga mencintaimu, kau tahu itu," balas Dilan. "Ta...tapi, Ri. richard,...". "Karna dia yang bersamamu saat itu ? saat lift itu terhenti ? Lalu jika aku yang bersamamu kala itu, apa kau juja akan mencintaiku ?" Ptong Dilan yang benar-benar membuat Chad terdiam tanpa kata. "Kalian berbeda Dilan, aku tidak pernah merasakan hal yang sama denganmu saat aku bersama Richard," jawab Chad mencoba membela dirinya. "Karna kau tidak pernah tahu siapa Richard, kau tidak mengenal Richard yang bisa saja menyakitimu kapanpun yang ia mau, kau akan terluka jika bersamanya Chad," seru Dilan mencoba membenarkan keadaan disana. "Kupikir ini cukup, Dilan kau berhenti disana, !" Seru Julia mendengar pembicaraan mereka berdua. "Aku tidak berpura-pura, kau juga tahu Julia siapa Richard ! Dia bukan orang yang baik dan...".. "kau bisa berhenti atau pergi dari sini !" Potong Julia sambil menunjuk Wajah Dilan. Kini Chad tidak tahu dimana arah pembicaraan mereka. Ia merasa Dilan benar-benar tersakiti dengan pilihan yang Chad pilih. "Dilan maafkan aku jika aku tidak pernah memilihmu, tapi kau harus tahu, kau sudah aku anggap seperti kakaku sendiri, jadi sekali lagi aku minta maaf jika aku benar-benar menyakitimu," seru Chad mencoba meminta maaf kepada Dilan. Dilan sebenarnya tak ingin Chad meminta maaf karna ia berpikir semua ini adalah kesalah Richard bukan Chad.

Semua gunda gulana itu tiba-tiba saja terhenti saat Bobby tiba-tiba masuk kedalam apartment dalam keadaan kacau. "Nyalakan televisi, mobil Richard kecelakaan !" Seru Bobby yang berhasil membuat mereka bertiga terdiam tanpa kata.....

To be continue...... jangan lupa vote + komen yang banyakkkk 🔥

BLIND [BoyxBoy]Where stories live. Discover now