BAB 1

680 31 0
                                    

Indra Affroditya Jaya memutar kaki dan menatap punggung cewek berkuncir yang tak sengaja ia tabrak.

Di belakang Indra tiba-tiba datang seseorang memanggil ia dengan nada suara riang, "Indra!"

Punggung Indra bergerak memutar dan tahu harus apa dilakukan sekarang, ia menyunggingkan senyum dan mengatakan dengan nada suara santai, "Hai."

"Lo kelihatan agak berubah."

"Perasaan kamu aja, Ares."

"Masa sih?" tanya Ares sambil memiringkan kepala.

Ares menggelengkan kepala. "Beneran, Indra. Lo kelihatan ada yang berubah. Tapi apa, ya?"

"Udah. Kita bicarakan itu diwaktu lain. Aku harus ke kelas."

"Sebentar dulu."

"Apalagi, Ares?"

"Gimana hasil lomba lo ikuti?"

"Baik-baik saja dan berjalan lancar."

"Dan lo gak deketin salah cewek di Bali?"

Ares merangkul bahu Indra tiba-tiba dan mereka melangkah. Indra tak tahu Ares akan membawa ia kemana.

"Gak." Indra menjawab ketus.

Bibir Ares mencebik tibis. "Gak seru banget sih."

"Res, satu pertanyaan saja dan aku harus segera masuk kelas."

"Kita ke kantin. Oke."

"Aku belum jawab!"

"Gak boleh nolak. Gue yang bayar makanan lo. Jangan protes lagi. Tolong? Gue lapar pake banget. Belum sarapan soalnya."

"Makan sendiri bolehkan? Kamu udah gede bukan bocah."

"Bodoh."

Ares sangat bersikeras dan pada akhirnya Indra mengikuti Ares menuju kantin sekolah.

"Gokil banget berita di portal sekolah NJ hari ini. Lo udah lihat?" tanya Ares setelah mengunyah bakso urat dan Indra di sebelah sedang meminum teh hangat menoleh datar.

"Belum. Memang apa isi beritanya?"

"Pangeran Indra kembali."

Mendengar jawab Ares sesuatu membuat tenggorokan Indra terasa diisi pasir. Lantas Indra kembali meminum teh hangat lagi dan tidak akan mengomentari isi berita itu lebih banyak. Karena ia tahu di sekolah NJ jurnalis tak beretika memang selalu ada.

Ares menyenggol sikut Indra. "Lo gak mau ngetik sesuatu di kolom komentar?"

"Apa manfaat aku dapat?"

"Sekali-kali nyentil orang yang posting berita ini, Indra. Agar kapok."

"Mereka gak akan kapok, Ares. Justru kolom komentar akan ramai karena aku komen. Lalu dramanya bakal panjang. Aku gak mau. Udah. Cepetan habisin bakso kamu itu."

"Galak banget."

"Cepetan Ares!"

"Iyaaa bawel kayak ibu-ibu."

AFFAIR LIEFDE | Tchs #1Where stories live. Discover now