Part 1

14.6K 696 16
                                    

Reonal Saturnus

Nama yang selalu terngiang-ngiang di otak gadis berambut panjang tersebut. Bunga tak habis pikir kenapa orang tua cowok itu menamai anaknya Saturnus? Macem planet. Mungkin saja dulu waktu hamil ibunya ngidam pengen foto sama Alien Saturnus bukan mars wkwk.

Satu hal lagi. Bunga juga bingung jika harus menyingkat nama cowok itu. Misalnya saja, 'Sat, lo dipanggil ke ruang BK' masa iya sih harus bilang Sat? Nanti orang yang denger malah ngira Bunga manggil cowok itu dengan panggilan 'B*ngSAT' atau misalnya 'Nus, lo di cari sama pak Agus' Oh tidak! Jangan sampai ia menyingkatnya menjadi Nus, nanti malah terdengar ambigu.

Kalo gak singkat nanti kepanjangan, auah.

Dan dia bakalan marah jika dipanggil Reon atau Reonal

Pokoknya ribet.

Pletak

Sebuah buku mendarat tepat di kepala Bunga.

"Mikirin apa lo?" tanya Siti yang duduk di belakang Bunga. "Daripada mikir mesum, mending ajarin gue nih.! Gue tanya mbah gugel malah cucunya yang jawab"

"Anjir"

Bunga lantas mendengus geli melihat Soal yang disodorkan Siti. Pasalnya soal ini benar-benar gampang bagi Bunga yang notabenenya juara kelas. Ia pun mulai mengajarkan Siti soal yang diberikan gadis itu tadi.

Setelah mengerjakan hampir 5 soal, Bunga melirik teman-teman kelasnya yang lain. Sibuk. Kali ini bukan sibuk nyanyi, nonton, joget atau apalah gitu, tapi belajar. IYA BELAJAR!! Padahal yah Bu Andin belum datang, walaupun beberapa ada yang tidur tapi fenomena ini udah bisa di cantumkan menjadi 8 keajaiban dunia hahaha.

Bunga melirik ke arah bangku Saturnus. Siapa lagi kalau bukan penyebab demam belajar di kelas ini. Nampak cowok itu serius dan juga sibuk dengan bukunya membuat Bunga bergidik sendiri.

"Anjir. Kalo rajin gini peringkat gue di ambil"

Bunga pun menelungkupkan kepalanya dimeja. Jujur saja ia bosan dengan situasi seperti sekarang, sepi. Yah  walaupun bisa di bilang ia sering terganggu jika kelas ribut tapi itulah yang bikin suasana SMA berkesan dan bakal di ingat saat besar nanti.

Tiba-tiba saja Saturnus berdiri membuat semua murid menoleh ke arahnya. Cowok itu berjalan keluar kelas dan selang beberapa menit ia kembali dengan sebuah buku di tangannya. Saturnus melangkahkan kaki menuju meja guru, mengambil spidol dan mencatat di papan tulis. Sontak saja perlakuannya membuat Bunga berdiri tak terima.

"Gue gak terima!!"

Yailayah Bunga gak terima. Ini mempertaruhkan harga diri jabatannya. Fix lebay.

Saturnus menoleh begitu pula semua murid dengan pandangan berbeda-beda.

"Itu tugas dari bu Andin kan?!! Kok lo yang ambil di meja guru sih?! Itu tugas gue, sebagai KETUA KELAS!" Bunga menatap Saturnus berapi-api "Dan yang nulis di papan tuh harusnya Deon! Dia sekertaris!!"

Fix, ini bener-bener lebay.

Entah kenapa setiap hal menyangkut Saturnus, Bunga selalu marah dan melebih-lebihkan semuanya.

Bikin kesel mulu tuh planet!

Saturnus menaikkan sebelah alisnya "Kalo gue yang ambil buku terus nulis, emang masalah ya?"

"Ya masalahlah ogeb! Lo gak ikutin prosedur kelas!! Lo juga bukan pengurus kelas!"

"Salahin aja Bu Andin, dia SMS gue barusan suruh ambil buku"

"Seharusnya lo beritahu gue! Gue tau lo ketua Osis tapi disini gue lebih berwenang tau gak?!!"

Saturnus diam, tatapannya semakin tajam. Ia berjalan kembali keluar kelas selang beberapa menit kembali lagi. Cowok itu kemudian berhenti tepat di depan meja Bunga.

"Gak usah lebay! Buku nya udah gue kembalikan! Gue ambil di perpus buka meja guru, jadi jangan sok tau! Oh ya, satu lagi. Silahkan lo sms bu Andin tanya buku apa, halaman berapa dan apa yang harus di kerjakan semua murid disini. Itu pun kalau lo punya no hp-nya bu Andin ketua kelas!

Setelah itu Saturnus meninggalkan Bunga yang sekarang pengen mewek,

macem bayi.

                        📝

Ketua Osis VS Ketua KelasWhere stories live. Discover now