Part 32

9.6K 523 34
                                    

"ARGHHH!!"

Bunga berteriak berulang kali menjedotkan kepalanya ke atas meja yang ada di depannya. Beberapa orang yang kebetulan berada di ruangan yang sama sesekali menoleh, dan melanjutkan aktifitas mereka kembali.

"Aduh! Apa-apaan sih!" gerutu Bunga kesal, mengacak-acak rambutnya. "Gue kesurupan apa sampai bisa pelukan sama tuh planet!!"

"Arghh!!"

"Sttttts"

Bunga mendongakkan kepala mendengar suara desisan yang tak jauh darinya, tampak petugas perpustakaan itu meletakkan jari telunjuk kanan ke arah bibir sedang yang kiri menunjuk ke atas kepala memperlihatkan tulisan "Dilarang berisik"

Bunga menyengir, kemudian menurunkan pandangan menatap buku yang ada di hadapannya. Matanya memang tertuju ke arah tulisan-tulisan tersebut namun pikirannya melambung jauh ke angkasa.

Ada apa dengannya? Kenapa akhir-akhir ini Bunga merasa ada yang aneh dengan dirinya. Jantungnya selalu berdebar keras akhir-akhir ini, apakah ia harus mengeceknya ke dokter? Ah sepertinya perlu.

"Ayo"

Bunga kembali mendongak, menatap Darrel yang tersenyum memperlihatkan buku yang ada di tangannya. Bunga pun berdiri, mereka bersama - sama menuju petugas perpustakaan untuk meminjam buku, kemudian keluar dari sana.

📝


Bunga memutar bola mata malas melihat dua orang yang tertawa keras di hadapannya saat ini. Ia baru saja selesai menceritakan soal dirinya dat Saturnus saat di rooftop, Bunga mengira dua makhluk ini akan memberikan pendapat yang tepat, namun siapa sangka malah tertawa keras menertawainya.

"Lo beneran pelukan sama Saturnus?" Adiba menyeka air matanya yang sedikit keluar, ntah itu akibat menertawai Bunga atau makanan pedas yang baru saja di lahapnya.

"Gue gak peluk dia! Tapi dia sendiri yang narik gue!" balas Bunga kesal.

Darrel kembali tertawa, "tapi lo nggak ngelak kan? Hahaha"

Bunga mengibaskan tangannya. "Gak lucu tau!" ia mendengus. "Udah ah, gak usah di bahas lagi."

"Eh, tapi kayanya Saturnus suka deh sama lo" ucap Darrel lagi, refleks Adiba tersenyum sedangkan Bunga mengerjap.

"Gue jatuh cinta pandangan pertama sama dia."

"Namanya Bunga"

Ucapan Saturnus tempo hari terngiang-ngiang di benak Bunga, dengan cepat Bunga menggelengkan kepala membuat Darrel dan Adiba mengkerutkan dahi.

"Jadi bener? Dia udah ngungkapin ke lo?" tanya Adiba.

"Eh kok tau?" Bunga keceplosan.

Darrel melotot. "Jadi bener?"

"Nggak! Nggak!"

"Wow"

"Nggak Darrel!"

"Terus gimana?"

Bunga menatap Adiba. "Apanya yang apa?"

"Dia beneran udah ungkapin ke lo kan?"

"Nggak!"

Ketua Osis VS Ketua KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang