Part 7

10.3K 580 16
                                    

Bunga sangat malu dengan kejadian kemarin. Ia sangat takut jika Andre mengira ia adalah perempuan yang tidak-tidak. Eh kenapa mesti takut juga? Emang Andre siapa?

Well, ia takut karna Andre adalah tuan rumah disini.

Kemarin, setelah melihatnya, Andre pergi begitu saja dari depan kamar Saturnus dengan pandangan yang tidak enak. Bunga pun lantas pergi setelah menabok keras kepala Saturnus.

Dengan perlahan, Bunga menuruni anak tangga dengan kedua tangan menggenggam tali tasnya. Bunga pun berbelok ke ruang makan, sebenernya ia ingin langsung pergi ke sekolah tanpa sarapan. Namun, perutnya tidak tau situasi.

Bunga melihat Andre menatap tajam Saturnus yang nampak tenang di depannya memakan roti. Bunga yang baru saja ingin duduk terdiam, begitu melihat Andre berdiri. Cowok itu mengambil 3 lembar roti, mengoleskan selai apel ke setiap roti itu dan menumpuknya menjadi satu.

Bunga mendadak gugup begitu melihat Anda berjalan ke arahnya, menyodorkannya roti yang tadi.

"Makan di mobil. Hari ini berangkat bareng gue"

Mata Bunga membulat, ia melongo menatap Andre yang sudah berjalan mendahului nya, "mampus, dilihat Lola gimana nasib gue?"

Bunga segera berlari mengejar Andre, ia pun membuka pintu mobil Andre dan masuk ke dalamnya.

"Lo ngapain tadi malam bareng Saturnus?" tanya Andre begitu mobilnya sudah agak menjauh dari rumah.

"Mampus. Gue harus ngomong apa? Gak mungkin kan gue bilang gue lagi aksi demo karna adik rese'nya itu sembarangan masuk kamar gue, ralat, kamar pinjeman gue dan ngerekam gue lagi liburan, eh liuran?" batin Bunga.

"Dia lagi bongkar lemarinya, terus waktu itu gue ada di depan kamarnya. Gue ngelihat ada tikus tuh disitu, gue panik dan langsung buka pintunya, nyelonong gitu aja masuk kamarnya. Dia balik dan kaget, gue juga kaget waktu liat dia lagi megang... lo taulah" jelas Bunga panjang lebar. Untung gak gugup.

Andre terdiam. "Kok lo tau Saturnus lagi bongkar lemarinya? Lo bilang tadi buka pintu kan? Berarti saat itu pintunya ke tutup"

Skakmat

Bunga berpikir keras, ia menggaruk telinga dan hidungnya membuat ia semakin kentara berbohong. Bunga memang tidak pandai bohong. "Ngg--- ya, gue lihat waktu itu lemarinya kebuka"

Tatapan Andre semakin tajam, ia tidak membalas ucapan terakhir Bunga tadi. Bunga pun semakin merasa tidak nyaman, terlebih lagi Aura kemarahan Andre semakin terasa.

📝

"Bunga! Lo jahat!!" teriak Lola seantero kelas, untung saja penghuni di kelas ini baru sedikit yang datang "Lo tega!!"

Bunga mengeryitkan dahinya, "Gue nggak ngapa-ngapain"

"Kenapa sih?" tanya Adiba yang sudah duduk cantik di bangkunya.

"Lo bilang gak pacaran sama Kak Andre!"

"Tapi kata anak kelas sebelah, dia ngeliat lo berangkat sekolah bareng Kak Andre"

"Gue udah bilang kan, tadi malam di chat grup, gue jatuh cinta pandangan pertama bareng kak Andre" lanjut Lola.

"Cinta Pandangan yang pertama, karna apa yang kurasa ini tak biasa. jika benar ini cinta, mulai dari mana.."

"DARI MATAMU- MATAMU KU MULAI JATUH CINTA, KU MELIHAT- MELIHAT ADA BAYANGNYA"

Suara toa Bayu yang fals menyambung nyanyian Adiba. Bunga hanya menggelengkan kepalanya mendengar Bayu melanjutkan nyanyiannya, membuat para penghuni kelas ikutan bernyanyi.

Ketua Osis VS Ketua KelasWhere stories live. Discover now