Part 24

9.2K 538 30
                                    

Andre?!

"Ka--kak... An--dre?"

Bunga gugup, lidahnya serasa kelu, ia kehabisan kata-kata melihat cowok tinggi di yang tengah berdiri di samping Regina. Astaga, jadi Andre sudah mengetahuinya?!

"Hai" Andre tersenyum, ia memiringkan kepala melihat Darrel yang tampak ikut mati kutu di samping Bunga.

"Hai Darrel... Lili?" sapa Andre lagi.

Suasana terasa sangat awkwrd terlebih Regina hanya diam, tidak berbicara sepatah katapun.

Setelah menyerap semua oksigen yang ada di sekitarnya, kesadaran Bunga kembali sepenuhnya. "Kak, bisa bicara sebentar?!"

"Of course" balas Andre cepat.

Bunga buru-buru membalikkan badannya. Siapa sangka ia akan berada dalam kondisi seperti ini. Sedangkan Andre menatap sejenak Regina, kemudian keluar ruangan mengikuti langkah panjang Bunga.

"Kak, Lili takut" ucap Lili meremas bagian bawah jaket Darrel. "Kak Bunga kemana?"

"Toilet" balas Darrel singkat.

Saat ini, pikiran Darrel sedang terpenuhi oleh berbagai macam pertanyaan. Apa tujuan Andre pergi kesini? Ada hubungan apa Andre sama tante Regina, dan kenapa Andre membentak mama Lili seperti yang di katakan gadis cilik itu.

Darrel menurunkan badannya agar setara dengan Lili. Ia membelai lembut pipi gadis cilik itu.

"Tadi mama bicara apa sama kakak yang tadi itu?"

"Lili gak terlalu jelas dengernya. Kakak tadi itu bentak mama gara-gara mama gak bisa nyebutin nama-nama planet"

"Hah?"

Sekarang apalagi?! Kenapa Saturnus ikut menjadi pembicaraan Andre dan Regina?! Apa hubungan ketiga manusia itu?! Darrel sungguh bingung.

"Iya, mama tadi ngomong planet saturnus mulu, mama gak bisa nyebut pluto, mars, merkurius, uranus gitu. Makanya kakak tadi marah" balas Lili polos.

"Terus ada lagi gak?" tanya Darrel cepat.

Lili tampak terdiam sejenak, matanya membulat saat sesuatu melintas di benaknya. "Ada!"

Darrel berucap antusias, "Apa?!"

"Dia nyebut nama pemain bola! Aduh, siapa sih namanya? Itu anggota madrid yang terkenal!"

"Ronaldo?"

"Ah iya! Tapi kakak yang tadi itu nyebutnya beda." Lili tampak berpikir sejenak. "Itu.... Roland!"

"Iya! Roland! Mereka nyebut-nyebut itu mulu."

Darrel menaikkan sebelah alisnya, ia bergumam pelan menyebutkan kata 'Ronald'. Siapa lelaki itu?

Ah. Darrel sama sekali tidak mengerti. Saat Bunga kesini, ia memberondongi cewek itu berbagai macam pertanyaan.

📝

Bunga menunduk menggenggam erat handphone yang berada di tangannya. Ujung sepatunya naik-turun gelisah. Dengan pelan cewek itu melirik sekilas cowok di hadapannya yang sedang menopang dagu sambil menatapnya lekat. Sudah lima menit mereka duduk disini, namun tak ada satupun yang mengeluarkan suara. Masing-masing sibuk dengan pikiran masing-masing.

Hingga akhirnya Andre berdehem memecah keheningan. Ia menjulurkan tangan mengangkat wajah Bunga agar menatapnya.

"Mau ngomong apa?"

Ketua Osis VS Ketua KelasWhere stories live. Discover now