Part 28

8.9K 499 22
                                    

Bunga mengerjapkan matanya pelan, silau cahaya lampu seketika menyorot membuatnya kembali memejam, kepala Bunga masih sedikit pusing namun tidak separah sebelumnya.

Bunga membuka mata kembali, dan detik berikutnya ia kembali menutupnya kaget karena melihat jelas wajah Saturnus yang begitu dekat dengan wajahnya. Jantung Bunga kembali berdegup kencang, Bunga mengambil oksigen sebanyak-banyaknya menahan kegugupan.

"Udah baikan?" tanya Saturnus setelah menguap.

Bunga membuka sebelah matanya, ia melihat Saturnus yang juga melihatnya dengan  alis tertarik ke atas, setelah menghembuskan napas lagi akhirnya Bunga membuka lagi sebelah matanya dan menatap Saturnus dalam-dalam.

"Lo ngapain di sini?" tanya Bunga dengan suara yang masih lemah.

"Nggak lihat? Gue nungguin lo" balas Saturnus enteng.

Bunga memutar bola mata malas, ia melirik ke sekitarnya, seluruh ranjang yang ada di UKS kosong. Berarti hanya ada dirinya dan Saturnus disini.

Bunga melirik jam yang ada di pergelangan tangannya, beberapa menit lagi jam pulang akan berbunyi.  "Lo nggak ke kelas? Nggak belajar? Walaupun pinter mesti tetap harus belajar, Saturnus" lirih Bunga menasehati namun dengan nada menyindir.

Saturnus menggeleng. "Guru rapat, tau kan besok kita UTS?"

Ah iya. Benar. Bunga sendiri heran mengapa UTS kali ini di dimulai dari hari kamis, biasanya di awali hari senin. Kepala Bunga mendadak terasa sakit kembali, astaga bagaimana ia akan bisa belajar dalam keadaan seperti ini?

Saturnus yang melihat Bunga meringis memegang kepalanya langsung sigap menjulurkan tangan ke arah kening Bunga, memijitnya pelan di sana, membuat badan Bunga membeku seketika. Jantung Bunga berpacu dua kali lipat, ia mengepalkan tangan kuat menahan kegugupan, bahkan dapat di rasakan dirinya mulai berkeringat dingin. Bunga tidak pernah berada dalam kondisi seperti ini, sama sekali.

Bunga meneguk ludah susah payah, ia menggerakan tangan berusaha menyingkirkan tangan Saturnus, cowok itu mendelik kesal melotot ke arah Bunga membuat gerakan Bunga terhenti seketika. Ada apa dengan Saturnus akhir-akhir ini? Mengapa begitu perhatian terhadap dirinya. Ah iya! Bunga ingat! Ini pasti gara-gara Bang Elang yang menyuruh Saturnus agar menjaganya, ah sialan.

Saturnus tersenyum kecil melihat Bunga yang mulai memejamkan mata, rupanya Bunga benar-benar mengantuk. Ia heran sendiri tadi malam jam berapa makhluk di depannya ini tidur.

Bertepatan dengan itu bel pulang berbunyi, Saturnus mengacak rambut Bunga singkat kemudian bergegas kembali menuju kelasnya.

📝

Bunga terkejut, ia refleks melingkarkan kedua tangannya ke leher Saturnus saat di rasakan cowok itu menggendong tubuhnya. Bunga jelas memberontak, ia meminta agar diturunkan namun cowok itu malah tetap asyik berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Bagaimana tidak terkejut? Saat membuka mata ia menyadari bahwa badannya melayang dan ternyata berada di rumahnya sendiri.

Mereka pun sampai di kamar Bunga, Saturnus meletakkan tubuh Bunga perlahan di atas kasur, beserta tas milik cewek itu yang sedari tadi di punggungnya.

"Keluar dari kamar gue!" Usir Bunga kasar.

Saturnus mengangguk patuh, jelas sekali membuat Bunga terheran. Sebenernya ada apa ini? Bunga pun bingung memandangi punggung Saturnus yang semakin menjauh dan menghilang di balik pintu.

Bunga menarik napas kuat-kuat kemudian menghembuskannya lelah. Ia memejamkan mata kembali namun beberapa menit kemudian harus terpaksa terbuka saat di rasakannya ada sesuatu yang hangat membelai dan menepuk pelan pipinya.

Ketua Osis VS Ketua KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang