4

21.3K 1.1K 10
                                    

udah revisi, mungkin mendingan dari kemarin

so, selamat membaca

author POV

"maka werewolf tersebut akan mendapatkan penggantinya lagi, jika mate seorang werewolf itu dari golongan manusia dan menderejecknya maka werewolf tersebut tak akan memiliki penggantinya, atau bisa di katakan jika ia menikah akan bersama orang yang tidak ia cintai'. Apakah benar?" Tanya lauren lagi 

"kau sungguh membaca buku itu dan menghafalnya?" Ucap alex

 "aku hanya mengingat apa yang aku baca saja"

"dan, apakah kau akan menderejecku?" 

"Tidak"

"kau serius?" "

Mungkin"  

"apakah kau mencintaiku?" 

"Belum"

"Apakah kau akan mencintaiku?"

"Ntahlah, banyak sekali pertanyaan yang kau berikan padaku. 2 pertanyaan aku saja belum kau jawab!" ujar lauren menaikan nada suaranya. 

"Maaf sayang, pertanyaan mu tentang aku werewolf itu benar. Aku alpha dari bluemoon pack, dan yang kau katakan tadi ...itu benar"

 "Ok, aku sedikit takut kali ini" ucap lauren memundurkan badanya

 "kau tak perlu takut, apakah kau membaca jika seorang alpha mendapatkan seorang mate, mate itu adalah sebagian jiwa sang werwolf?"

 "Ya, dan aku juga membaca, seorang alpha terkadang harus berperang dan aku sangat membenci perperangan" ucap lauren. 

      "Tapi kan..." ucapan alex di potong lauren "aku tau, aku belum bisa melarangmu, karna aku bukan siapa-siapa ."

 "Lauren, kau tak kan merejeckku kan?" Tanya alex lagi

  "aku tak akan merejeck mu alex, jika kau tanyakan pertnyaan yang sama kepadaku, aku akan merejeck mu" ucap lauren, alex  langsung memeluk lauren  dengan erat

   "A...lex, aa...a..ku ke..ha..bisan... nafas" pinta lauren

 "maaf sayang. satu pertnyaan lagi, apakah kau membaca seluruh buku tersebut?" 

"Tidak, aku hanya membaca sampai disitu, sampai tentang merejeck mate. Aku jaga punya satu pertanyaan, apakah aku dan kau tidur satu ranjang?" Tanya lauren hati-hati

 "ya tentu sayang" lauren membulatkan matanya. 

"Apa kau tak mau tidur denganku?"

 "Asal kau tak melakukan hal yang macam-macam padaku " alex terkekeh, 

"tidak akan sampai pada waktunya" alex dan lauren pun merebahkan badanya.

Lauren POV
  Entah apa yang aku pikirkan. Tapi pelukan alex ini sangat nyaman dan hangat,

 "lauren, kau siap untuk ku tandai?" Tanya alex

 "aku harus memerlukan waktu untuk mencintaimu dan aku akan bersedia di tandai oleh mu alex" ucapku penuh kejujuran, dan tak lama. Aku pur tiba di dunia mimpi.

"Hy.. sayang?" 

Itu seperti suara ibu, aku yakin itu suara ibu. Aku pun memutar badanku untuk mencari ibu 

"ibu, kau di mana?" Triakku mencari keberadaan ibu 

"ibu di  sini sayang, di belakang mu" aku langsung berbalik, dan memeluk ibu 

"ibu, jangan tinggalkan aku lagi" lirih ku kepada ibu 

"tidak akan sayang, ibu akan selalu ada di sini" ibu menunjuk dadaku 

"ibu harap, kau akan bahagia bersama alex sayang, walau mungkin ada sedikit ujian yang kau hadapi" 

"ujian apa?" 

"Suatu hari nanti kau akan mengtahuinya. Jika kau mendapatkan ujian tersebut, kau harus berusaha ya sayang. Ibu menyayangimu, ibu akan kembali suatu hari nanti"  ibuku melayang kelangit dan hilang masuk kedalam awan 

"ibu.. ibu jangan tinggalkan aku hiks hiks.. ibu IBU!!"

##


Alex POV


Aku memperhatikan lauren tidur, wajahnya sangat damai, aku mencium bibirnya dan melumatnya.

 "Aku sangat mencintaimu lauren" ucapku, aku pun memeluk pinggangnya, saat aku lauren membalas pelukan ku, ia tersenyum dan tak lama, air mata pun menetes di matanya 

"lauren kau tak apa?" Panggil ku. Namun lauren masih memejamkan matanya, saat ku sadari, keringat telah membasahi pelipisnya, 

"ibu.. ibu jangan tinggalkan aku hiks hiks" lirihnya, aku memeriksa kindisi badanya, sangat sangat panas seperti kondisi awal ia datang ke packu.


"Lauren kau tak apa?" Tanya ku, aku membangunkannya dan langsung memeluk nya 

"alex, hiks hiks aku takut. Aku tak mau kehilngan mu" ucapnya, aku langsung membulatkan mataku

 "aku tak akan meninggalkan mu lauren. Tidurlah"

 "tapi aku takut, aku takut mimpi itu datang" 

"tak akan sayng tidurlah"

    Aku merebahkan badannya sambil memeluknya. 

'Alex, kau yakin mate kita tak apa?' Tanya gery memindilinku 

'ntah lah ger, aku tak tau. Sepertinya ia sangat ketakutan'

 'mungkin' aku langsung memutuskan mindlinku sepihak. Aku melihat lauren kembali tertidur sambil memeluk ku erat

My Alpha White WolfWhere stories live. Discover now