18

13.1K 560 3
                                    

Warning typo

Silauan cahaya matahari tak membuat dua insan tak terusik. Mereka masih asik dalam pelukan mereka.

Namun akhirnya, lauren pun terbangun karna merasa dirinya sedikit lengket dan tangan kekar yang memeluknya sangat erat. Di pandangnya wajah Alex yang sedang tidur, wajah yang damai. Siapa pun yang melihat wajah alex saat tidur akan terpesona.

Lauren mengingat apa yang telah mereka lakukan tadi malam. Dan membuat pipinya memanas. Dan hal yang mereka tadi malam masih terbayang bayang. Hingga sesuatu yangvkenyal dengan cepat menempel pada bibirnya.

"Morning kiss" ucap si empu. Lauren menatap Alex dengan ekspresi terkejut. "Sebaiknya aku mandi dulu." Ucap Lauren. "Ingin mandi berdua sayang?" Goda alex. Membuat pipi lauren kembali memanas.

"Aku sudah melihat tubuhmu secara detail. Kau sangat menggoda, jadi, apa salahnya jika kita mandi berdua?" Ucap Alex. Dengan cepat lauren menggeleng dan menarik selumut yang di pakai mereka berlari ke kamar mandi. dan menampakkan tubuh alex tanpa sehelai benang pun.

Lauren melakukan ritual mandinya. Setelah selesai, ia melihat alex dengan rambut yang masih basah.

Lauren POV

Selesai mandi, ku lihat alex selesai mandi karna rambutnya basah. Ku dekati alex dan ku ambil handuk yang ada pada kedua bahunya. Ku keringkan rambutnya yang lebat dan sedikit panjang.

"Hmm.. lauren" ucapnya memanggilku. Seperti ada sesuatu yang ingin di katakanya, namun ragu untuk di ucapkan.

Ia berbalik menghadapku. Memenjamkan matanya sebentar. Aku membelai wajahnyah menguatkan apa yang ingin di bicarakannya padaku.

"Lauren, berjanjilah padaku jangan pernah meninggalkanku, jangan pernah tersakiti dan terluka" ucapnya. Aku mengangkat alismataku sebelah.

"Kau seirang healer. Sosok yang bisa mengendalikan seluruh alam. Dan kau banyak di incar oleh makhluk immortal" lanjutnya. Aku menegang, aku pernah membaca buku itu. Jika aku adalah healer, dab sang healer di ketahui oleh makhluk immortal, maka aku akan di buru.

AUTOR POV

Lauren menengang, kemudian menatap wajah alex. "Aku tak akan pernah meninggalkanmu" ucap lauren dan membuat Alex sedikit merasa lega.

"Alex, ada suatu hal yang belum pernah aku ceritakan pada mu.. ini soal sena" ucap Lauren sedikit ragu.

"Kenapa dengan sena? Dia sudah mati bukan?"

"Dia.. dia sebenarnya mantan kekasih ku"

Alex membulatkan matanya. Tak percaya bahwa sena musuh bubuyutanya adalah mantan kekasih istrinya.

"Aku hanya ingin menceritakanya saja. Karna, aku ingin kita saling terbuka" lanjut lauren, alex membuang nafas lega. Walau sedikit ada rasa sakut di hatinya.

##

Lauren duduk di balkon kamarnya sambil membaca novel.

"XAXA!!" Triak seseorang dari depan pack, lauren yng kini telah menja di werewolf dapat mendengarvsuara teriakan tersebut.

Perlahan, lauren verjalan menuju kamarnya dan

Ceklek

Puntu kamar langsung terbuka, memperlihatkan seorang wanuta yang mungkin seumuran dengannya dengan pakaian yang bisa di blang terbuka dan ketat. Memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah.

My Alpha White WolfWhere stories live. Discover now