ii

2.1K 436 47
                                    

"Shit!!"

Jika dihitung, umpatan yang keluar dari mulut Taehyung sudah melebihi 10 kali. Umpatan yang keluar di karenakan sebuah game yang terpasang di ponselnya terus membuat Taehyung menggeram. Taeyeon, selaku kakaknya, hanya memeluk Taehyun dari belakang dan melingkarkan tangannya di leher adik laki-lakinya. Taehyung pun tidak keberatan jika Taeyeon menempel padanya. Karena mereka berdua kakak adik yang memiliki hobby yang sama, membunuh dan menyakiti seseorang secara perlahan.

Yoona yang duduk di kursi kebesarannya tidak sedikitpun terganggu dengan umpatan Taehyung. Ia lebih memilih melihat email yang masuk. Keluarnya ia dan adiknya dari penjara, di harusnya melihat email setiap hari.

Sehun, selaku kepala kepolisian, belum pernah sekalipun melihat Yoona. Sehun hanya melihat Soojung. Mungkin kakak adik itu sama saja, memiliki ekspresi datar.

Sekelompok orang yang memiliki kharisma tinggi berada dalam satu ruangan. Taehyung, Taeyeon, Seulgi, Taeyong, Soojung, Yoona dan Yuri. Bagaimana Lisa dan Jennie? Oh, mereka berdua hanya ingin berhubungan melalui layar komputer. Mereka berdua mendengar percakapan di ruangan tersebut, karena Yoona secara langsung menghubungi mereka berdua.

Soojung yang duduk berhadapan dengan kakaknya terus memperhatikan gerak gerik yang dibuat kakaknya. Yuri melakukan hal yang sama seperti Taeyeon. Mengalungkan tangannya ke leher Yoona dari belakang. Sedangkan Taeyong dan Seulgi berbagi camilan.

"Bagaimana, Lis? Kau bisa melacaknya?" ujar Yoona dengan serius.

Lisa dan Jennie tertawa kecil dari seberang sana, "Tenanglah, eonnie. Percayakan saja padaku. Beri aku waktu lima menit. Akan aku kirimkan lokasinya padamu,"

"Terima kasih. Kau memang dapat diandalkan, Lis,"

"Terima kasih kembali atas pujiannya," sahut Lisa dan segera menutup sambungannya.

Yoona menangkup wajahnya dan mengusap kasar. Rasanya ia ingin memaki anggota teamnya.

Bodoh!

Mengeluarkan dirinya dan sang adik demi menjadi anjing hitam pelacak yang selalu di manfaatkan kepolisian. Memang tidak sepenuhnya mereka bersalah, hanya saja, mereka akan tetap bekerja walau ada dan tanpa adanya Lim bersaudara.

Tidak ada hal yang paling menjijikan dibandingkan dengan menjadi seekor anjing pelacak peliharaan polisi.

*

Kantor Kepolisian Seoul

"Apa kita bisa mempercayai Anonymous itu?" ujar Jungkook memecah keheningan.

Sehun menyeringai, "Tentu. Kemampuan mereka berada diatas rata-rata. Kau pasti mengerti maksudku, Jungkook-ah. Pria yang melakukan kesepakatan denganku begitu lihai dan licik. Itu adalah salah satu bakat mereka. Sedangkan yang lain, aku belum mengetahuinya. Bahkan aku belum pernah bertemu pemimpinnya,"

"What?? K-Kau belum pernah bertemu pemimpinnya, hyung?" Jungkook menyela dengan nada terkejut dan beralih menatap Chanyeol yang bukan lain adalah tangan kanan Sehun.

Chanyeol hanya mengangkat bahu singkat sebagai jawaban atas tatapan yang diberikan Jungkook.

"Hyung, kau gila! Apa yang kau lakukan hari itu?"

Kai yang sedang serius dengan ponselnya menjawab pertanyaan Jungkook tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel, "Berkencan dengan Joohyun,"

Jungkook tertawa mengejek. Benar-benar mengejek, "Bagaimana kau tidak tahu pemimpin mereka, hyung? Pemimpinnya adalah seorang wanita!"

"Aku tahu bahwa pemimpinnya adalah seorang wanita," jawab Sehun singkat dengan tetap memfokuskan pandangan ke layar televisi.

"DIA WANITA, DAN DIA- DIA SANGAT CA-"

cyber crime ✔Where stories live. Discover now