viii

1.9K 412 40
                                    

Kantor kepolisian, Seoul.

Sehun melempar surat pengunduran diri kepada atasannya, jenderal besar, Nam Han Bin. Han Bin menghentikan aktivitasnya dan melihat surat yang dilemparkan oleh Sehun, "Surat pengunduran diri?" ia beralih menatap Sehun yang wajahnya menampilkan ekspresi dingin, "Kau harus mempunyai alasan yang kuat untuk mengundurkan diri,"

Sehun membuang nafas kasarnya melalui mulutnya, "Apa aku harus memberikan alasan supaya aku bisa keluar dari pekerjaanku?"

"Tentu saja. Kau seorang Inspektur. Dan kau harus memberikan alasan agar keputusanmu diterima oleh team mu,"

Han Bin bukanlah seseorang yang patut di hormati. Ia seperti ayahnya, Seung Hyun, yang lebih menyukai uang dibandingkan dengan keadilan, "Tidak perlu repot mencari alasan. Team ku menerima keputusanku untuk mengundurkan diri,"

"Dan meninggalkan Joo Hyun sendiri disini?" Han Bin terkekeh, "Kau sangat mencintainya. Pasti sulit untukmu meninggalkan dia sendirian disini,"

Sehun sudah memutuskan untuk memgundurkan diri dari pekerjaannya. Melepaskan jabatan yang ia peroleh dengan susah payah. Perkataan Yoona dan Soojung terus menghantuinya. Seperti saat Lisa dan Jennie terancam, ia tidak bisa bergerak karena tali kekang dari jenderal besar. Ia melupakan fakta bahwa kekasihnya, Joo Hyun, bekerja di tempat yang sama. Ia tidak bisa meninggalkan Joo Hyun sendirian. Tetapi keputusannya sudah bulat. Bahkan ia belum berbicara mengenai keputusannya dengan Joo Hyun.

"Aku akan berbicara dengannya. Saat ini aku hanya ingin keluar dari tempat ini,"

Han Bin menghedikkan bahunya acuh. Pria paruh baya itu memang sudah muak dengan jiwa keadilan Sehun. Ia termasuk anak buah yang sulit untuk diatur, "Jika team mu sudah menyetujuinya, maka aku terima surat pengunduran dirimu. Kau akan sulit mendapatkan pekerjaan, Oh Sehun-sshi,"

Sehun menampilkan smirk liciknya, "Aku sudah mendapatkannya dengan sangat mudah, Han Bin-sshi,"

Sehun menundukkan diri dan berpamit pada Han Bin. Ketika pintu dibuka, Joo Hyun berada di depan pintu. Ia terdiam kaku, sedangkan Sehun berusaha mencari alasan agar diterima oleh kekasihnya itu. Ia mengajak Joo Hyun untuk ke taman yang berada tepat di belakang kantornya.

Joo Hyun dan Sehun duduk di kursi panjang, fasilitas yang disediakan untuk taman itu, "Jadi? Kau mengundurkan diri?" tanya Joo Hyun dengan suara bergetar.

"Aku tidak bisa terikat seperti ini. Maafkan aku, karena aku tidak bisa menepati janji untuk selalu ada di dekatmu,"

"Kau mengatakan, bahwa kau sudah memiliki pekerjaan. Apa itu?"

"Kau tidak perlu tahu, Joo Hyun. Cukup seperti ini saja,"

Joo Hyun meneteskan airmatanya, "Kau berubah, Hun. Aku tidak tahu apa yang membuatmu berubah. Dahulu, kau selalu mengutamakan diriku. Beberapa tahun kau berada di bawah naungan Nam Han Bin tanpa protes sedikitpun tentang suap menyuap. Kau sudah senang karena berada di dekatku dan selalu melihatku. Tetapi kau sekarang berubah. Kau memilih untuk meninggalkan ku. Kau menyembunyikan banyak hal dariku. Bahkan kau tidak meminta persetujuanku untuk mengundurkan diri. Waktu yang kau berikan untukku menjadi lebih sedikit. Bahkan kau tidak pernah mengajakku untuk makan malam. Kau tidak pernah mengunjungi rumahku lagi. Apa kau sudah tidak mencin-" Joo Hyun menggigit bibir bawahnya. Ia tidak sanggup untuk menanyakan apa Sehun sudah tidak mencintainya. Ia takut menanyakannya pada Sehun. Kenyataannya, ia adalah seorang pengecut. Ia takut dengan kenyataan, jika Sehun sudah tidak mencintainya.

"Maafkan aku, Joo Hyun. Aku tahu bahwa aku egois dengan meninggalkanmu. Jika kau ingin hubungan kita tetap berlanjut, tetaplah menjadi wanita penurut yang tidak ingin tahu segalanya tentangku. Apapun yang aku lakukan adalah keputusanku. Aku bodoh karena bertahan lama di tempat busuk seperti itu. Aku membencinya, Joo Hyun. Jika kau tidak bisa menerima semua keputusanku, apa kau ingin kita akhiri semua?"

cyber crime ✔Where stories live. Discover now