iii

1.7K 425 30
                                    

Kantor Kepolisian, Seoul

Langkah anggun Soojung dan Seulgi terus menyusuri lorong. Tidak jarang para pria yang berpapasan dengan kedua wanita cantik itu tidak bisa melepaskan pandangannya dari dua objek yang melewatinya.

Ya.

Saat ini Soojung dan Seulgi mendapatkan tugas dari Yoona untuk menemui kepala kepolisian, Oh Sehun. Sedangkan Yoona, ia bersama Taehyung di sebuah cafe yang tidak jauh dari kantor kepolisian sembari menunggu Soojung dan Seulgi menyelesaikan tugasnya.

Taeyong memberitahukan jika kepala kepolisian ingin bertemu dengan dirinya, dan Yoona tidak menanggapinya. Menurutnya, menyelesaikan misi tanpa harus bertatap muka sudah cukup. Untuk apa bertemu? Mereka bukan ingin mengadakan kencan buta.

Yoona menyeruput kopi hangatnya dan matanya terus mengawasi Taehyung. Begitulah Taehyung. Jika sudah dibawa ke dunia luar, ia akan menjalarkan matanya ke setiap orang. Nafsu membunuhnya begitu besar.

"Yoona! Yoona! Lihat! Wanita itu mempunyai jari yang sangat cantik. Bagaimana jika jari itu ku potong dan aku jadikan koleksi? Ah! Ah! Tidak! Aku akan menggigitnya hingga kulitnya terlepas dari daging. Dan mencabuti kukunya satu persatu!" seru Taehyung dengan sangat bersemangat, "Bolehkah aku menjadikan dia sebagai korbanku?" Taehyung melemparkan tatapan memohon kepada Yoona.

Yoona tersenyum dan memajukan tubuhnya. Ia membelai surai abu-abu milik Taehyung, "Tidak boleh, Taehyung-ah. Aku hanya mengizinkanmu untuk membunuh target kita," jawab Yoona dengan lembut.

Taehyung menutup matanya dan merasakan jari-jari lentik Yoona menyusuri rambutnya. Selain Taeyeon, Yoona adalah orang kedua yang ia sukai. Taehyung menyukai cara Yoona menyentuh rambutnya. Taehyung menyukai Yoona saat memuji dirinya dengan mengacak-acak rambutnya. Niatnya untuk membunuh Yoona perlahan sirna, digantikan dirinya yang ingin terus dimanja oleh Yoona.

"Ah! Lihat! Lihat! Itu Seulgi dan Soojung!!" Taehyung berseru ketika melihat Seulgi dan Soojung yang akam menyebrang jalan menuju ke cafe.

*

Sebelum itu, di kantor kepolisian..

Sehun mengerutkan keningnya melihat kedatangan Seulgi dan Soojung. Soojung melemparkan tablet ke atas meja kebesaran Sehun, dan tentunya tablet itu sudah ia buka aplikasi menunjukkan keberadaan seseorang.

"Sisanya kau urus sendiri. Kau bisa, bukan?" tanya Soojung dengan nada sedikit menantang dan tersenyum mengejek.

"Sepertinya aku sudah mengatakan pada temanmu, bahwa aku ingin bertemu dengan kakakmu," Sehun mengambil tablet dan melihatnya.

Soojung terkekeh pelan. Sehun menatap Soojung yang memberikan kekehan mengejek padanya, "Apa kau berniat mengajak kakakku untuk kencan buta denganmu? Lekas bangun dari tidurmu. Wanitamu akan membunuh kakakku jika ia tahu bahwa kau mengajak kakakku berkencan,"

Sehun tertawa mendengar penuturan Soojung, "Koneksi kalian benar-benar luar biasa," Sehun memutarkan kursi kebesarannya menghadap ke jendela luas yang menampilkan pemandangan kota Seoul dan membelakangi Soojung, "Aku ingin bertemu dengannya karena suatu urusan. Bukan bermaksud mengajak kakakmu untuk berkencan,"

"Ada urusan apa? Sebelum aku dan kakakku keluar dari penjara, segala urusanmu disampaikan dengan baik oleh tangan kananmu, Park,"

"Apa itu penting untukmu?"

"Aku adalah adiknya. Aku dan Yoona adalah satu. Segala urusan kakakku, aku harus mengetahuinya," jelas Soojung.

Seulgi hanya menjadi pendengar yang baik percakapan mereka dengan tidak melepaskan tangannya dari pistol yang masih tersimpan baik dibelakang tubuhnya.

cyber crime ✔Where stories live. Discover now