xvi

1.8K 314 32
                                    

Soojung melangkah tenang ke kediaman ayah brengseknya. Ia bahkan memasang peluru untuk senjata apinya dengan berjalan, seperti tidak ada seorangpun yang bisa menghalanginya. Kedua tangannya memegang pistol Glock 20 kesayangannya. Pistol yang dibeli dari pasar gelap di Amerika. Glock 20 begitu ringan dan tipis, tapi mematikan, seperti itu kata orang-orang yang pernah menggunakannya. Glock 20 dibuat dengan bahan-bahan berkualitas. Penggunaan bahan polymer yang dikatakan mampu mengurangi hentakan yang ditimbulkan. Pistol ini juga katanya memiliki mekanisme bongkar yang cukup susah. Bahkan FBI butuh waktu lama untuk membongkar dan memasangnya. Yoona dan Soojung dapat membongkar dan memasangnya dengan waktu yang singkat.

Glock 20 mampu memuat 15 peluru 10 mm yang masing-masingnya mampu dilontarkan hingga kecepatan 1600 kaki per detik. Senjata ini tidak hanya digunakan untuk militer tapi juga berburu. Alasan lain kenapa senjata ini mematikan adalah kemampuan akurasinya yang sangat mengangumkan untuk penggunanya.

Satu persatu penjaga domba itu muncul dan menghampirinya dengan mengacungkan senjata mereka. Mereka kalah cepat, tentu saja. Soojung melumpuhkan kaki mereka satu persatu. Senjata mereka di jauhkan dengan tendangan dari Soojung. Ketika salah satu penjaga domba ingin menyakitinya dengan sebilah pisau, Seulgi bertindak cepat dari jaraknya yang begitu jauh dari tempat Soojung berada. Ingat, Seulgi merupakan snipper terlatih.

Saat menumbangkan satu persatu, Soojung menuju ke ruang tengah, dimana para domba sudah menunggunya. Beberapa penjaga domba di bekuk oleh anak buah dari Jiyong. Soojung tidak membunuh para penjaga domba. Tujuannya adalah domba yang sudah menunggu dirinya.

Saat kakinya melangkah ke ruang tengah, ia sudah mendapati Seung Hyun dengan leher yang bercucuran darah. Lisa lah pelakunya. Ia menghunuskan pisaunya pada leher Seung Hyun. Sedangkan Jennie hanya bersedekap dan melihat bagaimana ajal menghampiri Seung Hyun secara perlahan, tanpa berniat sedikitpun untuk membantu Seung Hyun yang merupakan ayah angkatnya.

Soojung melihat ke arah Lisa, dan ia menghedikkan bahunya, "Ia lengah," seperti itu yang disampaikan Lisa pada Soojung. Lisa bersimpuh di depan Seung Hyun yang sedang sekarat, "I'm so sorry, dad. You always be good father for me and Jennie. Thank you, dad. And see you in hell,"

C bahkan sudah membunuh Min Jun dan Chang Wook dengan melepaskan timah panas ke kepalanya, "Brengsek! Ini untuk X yang sudah kau jadikan percobaan gilamu," darah dari kepala Min Jun bahkan masih mengalir.

Soojung melihat ke sekelilingnya mencari tua bangka yang menjadi targetnya, "Kemana bajingan itu?"

Jennie mengalihkan pandangannya untuk menatap Soojung, "Dia berlari ketakutan seperti seorang pecundang ketika Lisa menusuk leher Seung Hyun. Kau dapat menemukannya di perpustakaan pribadinya," tanpa menjawab, Soojung melangkahkan kakinya ke tempat yang di katakan oleh Jennie.

Soojung sudah mengerti letak tata ruang dari kandang domba ini. Sebelum ia bertindak, Taeyong yang mengirimkan letak tata ruangnya. Ia masuk ke dalam perpustakaan. Taeyong sudah menjelaskan, bahwa Hyung Jae tidak meletakkan senjata apapun di dalam perpustakaannya. Hanya ada buku sejauh mata memandang. Tentu saja dengan meja kursi sebagai penopang untuk membaca.

Soojung memperhatikan ke setiap sudut ruangan. Ia tidak menemukan domba yang ia cari. Soojung mengulur waktunya untuk melihat isi peluru yang masih tersisa di pistolnya. Satu butir, dan itu cukup untuk membunuh bajingan itu.

Soojung menyentuh setiap bagian lemari buku dan buku-bukunya. Ia tentu tahu bahwa ada ruang rahasia di perpustakaan. Bahkan ruang rahasia itu masih terjangkau oleh Seulgi. Ia bisa saja melepas timah panasnya dari Yurika, senjata kesayangan Seulgi. Tetapi Soojung memberikan perintah, agar Seulgi tidak melakukan apapun, dan cukup mengawasinya saja.

cyber crime ✔Where stories live. Discover now