iv

1.7K 421 48
                                    


"Tolong!!"

Seulgi menghampiri wanita paruh baya yang mengeluarkan airmata. Dilihat dari matanya yang begitu bengkak, bisa dipastikan wanita itu menangis dalam waktu yang cukup lama.

Yuri mengambilkan segelas air dan menyerahkannya pada wanita paruh baya itu, "Ada keperluan apa sehingga anda datang kemari? Anda begitu berani melewati hutan sepagi ini,"

Benar.

Markas Anonymous berada di tengah hutan. Seringkali musuh kesulitan untuk menemukannya, karena bisa dibilang hutan itu seperti sebuah labirin.

Kalian pasti bertanya mengapa Sehun bisa sampai kesana? Jawabannya ada Jungkook.

Yoona dan Soojung dihantarkan oleh Jungkook dan Kai. Daya ingat Kai tidak bisa dianggap remeh. Bahkan dalam waktu 3 menit, Kai bisa menghafal kata yang berada didalam selembar kertas.

Jika diamati dengan cerdik, ada beberapa tanda di hutan yang menunjukkan ke arah markas Anonymous itu. Kai mengetahuinya dan mengajarinya pada Jungkook.

"Suamiku! Ia bunuh diri,"

Taeyeon lekas bangun dari duduknya yang nyaman, "Tunggu. Kami tidak menyewakan jasa untuk menjadi detektif,"

"Jika imbalannya adalah dengan kau mendapat tugas membunuh seseorang?" tanya Soojung.

Taeyeon memperlihatkan seringaian gilanya, "Jika seperti itu, aku akan menerimanya dengan senang hati."

"Bagus! Diam dan dengarkan," Taeyeon patuh akan ucapan Soojung. Memang hanya Lim bersaudara yang bisa mengatur Kim bersaudara.

Seulgi mengusap punggung wanita yang sudah menampakkan keriput wajahnya dengan begitu pelan, "Ceritakanlah dengan tenang, nyonya,"

Sebelumnya..

"Ketua Choi! Saya hanya meminta uang asuransi saya! Tolong ketua Choi, saya membutuhkan uang itu untuk cucu saya yang sakit parah!"

Ketua Choi hanya melirik pria lanjut usia yang sedang memohon itu. Tidak ingin menanggapi, ia menyuruh salah satu anak buahnya untuk mengeluarkan pria bernama Go Kyung Ho secara paksa. Karena kekuatan dan besar tubuh sangat berbeda jauh dengan anak buah ketua Choi, Kyung Ho pun kalah dan diseret keluar dari ruangan.

Percuma saja menangis ataupun berteriak. Ia harus memikirkan cara untuk mendapatkan uang asuransinya. Hanya uang itu yang bisa menyelamatkan cucunya. Ia berjalan dengan ringkih meninggalkan ruangan ketua Choi. Ia memilih untuk ke atap bangunan besar itu. Satu-satunya hal yang dapat ia lakukan adalah membunuh dirinya sendiri, agar ia mendapatkan asuransinya.

Berpikir sejenak tentang cucu kesayangannya, jika cara ini adalah cara satu-satunya untuk menyelamatkan nyawa sang cucu, ia tidak berpikir panjang lagi untuk menjatuhkan dirinya dari atap gedung lima lantai tersebut.

"Suamiku.. Suamiku bukan bunuh diri karena depresi," ujar wanita itu dengan sesegukan, "Tolong!! Tegakkan keadilan disini! Bahkan setelah suamiku bunuh diri, tidak ada uang asuransi sepeserpun yang ku terima! Aku mohon! Aku akan membayar mahal jasa kalian,"

"Darimana kau mengetahui tempat ini?" Yoona menuruni tangga dan memotong pembicaraan mereka. Dengan pakaian hot pants dan kemeja dengan ukuran super besar membuat tubuhnya terlihat begitu kecil. Rambutnya basah tidak tertata dan sesekali air menetes dari rambutnya.

"Maafkan aku, aku belum memberitahu kalian. Ku dengar dari perbincangan para tetangga bahwa hutan ini memiliki bangunan tersembunyi. Mereka berkata bahwa di hutan terdapat pembunuh bayaran. Maka dari itu, aku mencoba ke hutan ini dan menemui penghuni rumah ini," wanita tua itu bangkit dan berjalan ke arah Yoona, menjatuhkan dirinya didekat kaki Yoona dan memeluk kaki Yoona, "Aku mohon, tolong bunuh ketua Choi!"

cyber crime ✔Where stories live. Discover now