xi

1.8K 383 59
                                    

Disana..

Tepatnya diranjang itu, seorang wanita terbaring lemah dengan beberapa alat medis penunjang hidupnya. Alat pendeteksi detak jantung, bantuan penafasan, beberapa selang dan beberapa kabel tak luput dari tubuhnya. Wajahnya pusat pasi. Keputusannya untuk menyerahkan diri pada tua bangka itu bisa dikatakan salah, tetapi juga tidak salah. Ia bersyukur bahwa dirinya lah yang mengalami hal buruk itu, dan bukan adiknya.

Setelah ia menerima tawaran dari pria tua bangka itu, ia tahu bahwa semuanya tidak akan berjalan lancar. Pria itu ingin membawanya ke militeran. Menjadi seorang penembak. Saat pria tua itu tahu bahwa wanita muda itu memiliki cidera yang cukup serius, ia membawanya pada peneliti. Perlu di garis bawahi, peneliti, bukan dokter. Wanita muda itu menjadi objek penelitiannya. Menusukkan jarum suntik yang berisi bahan-bahan kimia yang entah apa saja efek sampingnya.

Hingga...

Wanita muda itu mengalami kerusakan pada ginjalnya. Saat wanita itu divonis mengalami kerusakan ginjak, pria tua itu membawanya ke rumah sakit yang besar dan menempatkannya di ruang VIP, dimana tidak akan seorangpun tahu tentang keberadaan wanita muda itu. Karena rumah sakit itu akan merahasiakan identitas pasien VIP-nya. Pria tua itu tidak membuang wanita muda itu begitu saja, karena ia tahu bahwa sang adik akan membalaskan dendam wanita muda itu. Ia akan memburu dan membunuhnya jika ia tidak merawat wanita itu dengan baik.

Beberapa bulan berlalu. Namun, wanita muda itu tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan sadar. Beberapa kali, wanita itu sadar. Bukan sadar seperti layaknya orang siuman, tetapi ia mengalami kejang. Yeah, Yoona saat ini menjadi mayat hidup. Ia hidup, namun dengan mata terpejam. Sesekali pria tua itu mengontrol kondisi Yoona. Bahkan ia membawa sang peneliti untuk setidaknya mengetahui kondisi Yoona.

*

Gamcheon Culture Village, Busan.

Soojung membantu nenek dari Kai memetik dan mengangkat keranjang yang berisikan bunga. Nenek Kai mempunyai ladang bunga yang nantinya bunga yang berhasil mekar akan di jual. Desa yang ditempati neneknya, merupakan desa yang nyaman. Dimana setiap bangunan rumah warganya berwarna warni. Tetapi, nenek Kai memilih rumah yang sedikit jauh dari penduduk lainnya. Dibawah bukit yang pemandangannya masih asri dan sejuk.

Semenjak kepergian Yoona, Soojung menjadi pribadi yang lain. Ia menjadi pribadi yang murung, bukan pribadi yang angkuh seperti saat Yoona berada disisinya. Kai memang sengajak membawanya ke Busan, tempat neneknya. Neneknya adalah wanita tua yang keras kepala dan bisa dikatakan cukup kejam.

Soojung yang masih kalang kabut karena kepergian Yoona, mendapat omelan dari nenek Kai. Ia terus menggerutu dan menyumpah serapahi Soojung. Benar-benar tidak enak di dengar, dan Soojung menyerah. Ia memutuskan untuk patuh pada nenek Kai.

Soojung memgistirahatkan dirinya. Ia mengecek ponselnya untuk sekedar tahu informasi yang didapatkan dari teamnya.

Kosong.

Saat teamnya tidak mendapatkan apapun, mereka tidak akan menghubungi Soojung. Sebaliknya, mereka akan menghubungi Sehun, untuk sekedar menanyakan kabar. Kai pun dihubungi, untuk sekedar menanyakan kabar Soojung. Hanya Lisa dan Jennie saja yang ia terima panggilannya. Selebihnya, Soojung meminta mereka untuk tidak menghubunginya jika bukan tentang Yoona.

Soojung menghembuskan nafasnya yang berefek uap putih keluar dari hembusannya. Saat ini sudah masuk pertengahan musim dingin. Soojung menatap langit yang bahkan matahari tidak menampakkan diri. Ia berharap, kakaknya menatap langit yang sama dengannya. Saling bertukar pesan dan pikiran.

"Kuharap kau baik-baik saja, eonnie," ujar Soojung dengan suara yang sangat pelan.

"Dia akan baik-baik saja," Kai menghampiri Soojung dan duduk disampingnya. Soojung tidak menghiraukan kedatangan Kai, ia lebih memilih untuk menatap langit, "Percayalah. Kita semua sedang berusaha mencari keberadaannya, Soojung. Kuharap kau bersabar,"

cyber crime ✔Where stories live. Discover now