xiv

1.1K 265 23
                                    

Caroline Williams, seorang gadis kecil yang berteman denganku dan Soojung saat berada di panti asuhan. Ia mengatakan padaku, "Beruntunglah dirimu yang dapat melihat warna warni dunia,". Dia seorang tuna netra. Dia seorang gadis buta yang dibuang oleh orangtuanya. Sebuah takdir membuat Caroline meninggal dunia. Itulah kabar terakhir yang kudengar tentangnya.

Caroline terus datang dalam mimpiku. Ia mengatakan, "Kembalilah! Kembali melihat warna warni dunia. Kau mempunyai mata yang indah, Yoona. Jinah mengatakan padaku, jika matamu sangat indah. Kau pasti bisa melihat dunia yang indah," Caroline mengenggam tanganku, "Percayalah padaku. Mata indahmu akan membawamu ke dalam takdir yang indah,"

Dia adalah gadis yang sangat baik. Terakhir kali ia datang dalam mimpiku, ia menyuruhku untuk bangun dari mimpiku dan mulai menghadapi dunia. Ia akan berusaha sebisa mungkin untuk menekan rasa sakit pada tubuhku.

*

Yoona terbangun dari tidur panjangnya. Belum ada satupun orang yang sadar akan Yoona yang terbangun. Yoona melihat sekeliling ruangan. Ia melihat sosok yang tertidur di sofa ruangannya. Yoona jelas mengetahui ruangan yang ia tempati saat ini. Dan Yoona benar-benar membenci ruangan putih dengan aroma obat-obatan.

Di sofa itu, terbaring seorang yang sangat di benci Soojung. Ji Chang Wook, pengikut setia ayahnya —Hyung Jae. Segala sesuatu yang Soojung benci, Yoona akan menyingkirkannya. Lagipula, Chang Wook terlalu berbahaya untuk Soojung.

Yoona mencabut selang yang terhubung di hidungnya. Ia mencabut jarum infus yang berada di tangannya dengan darah yang sedikit melesak keluar akibat cabutan paksa dari Yoona. Wajah Yoona masih terlihat pucat, pandangannya pun masih sedikit kabur. Tetapi jika ia tidak melenyapkan Chang Wook, Soojung berada dalam bahaya. Bayangan Chang Wook akan terus menghantui adiknya.

Yoona membuat gerakan yang tidak menimbulkan suara sedikitpun. Ia mengambil pisau buat yang berada tepat di nakas samping ranjangnya. Pisau buah yang disediakan oleh ayahnya, yang tentu saja brengsek. Bersikap layaknya seorang ayah dihadapan publik, membuatnya muak.

Pisau buah mungkin tidak akan cukup menyakiti seorang Ji. Tetapi Soojung pernah mengatakan padanya untuk jangan menyepelekan hal kecil. Banyak orang yang meremehkan flu, tanpa tahu flu itu dapat mematikan satu manusia atau bahkan lebih.

Berjalan tanpa menimbulkan suara adalah salah satu kemampuan Yoona yang sudah terlatih sedari dahulu. Yoona mendang remeh dan benci kepada sesosok yang tertidur di sofa. Dia, tepatnya Ji Chang Wook, cukup membuat hidupnya dan Soojung menderita. Jadi, Yoona akan mengakhirinya. Menghunuskan pisau buah tepat ke jantungnya. Mengenai titik vital manusia bukanlah hal yang sulit untuk Yoona dan Soojung.

Ketika ia mengangkat tinggi tangannya dan akan menghunuskan pisau, gerakannya tertahan. Jika saja Yoona tidak dapat mengendalikan dirinya, mungkin ia akan menjerit atau yang lebih parah, ia menjatuhkan pisau dan membuat Chang Wook terbangun.

Yoona menatap tajam pada sesosok pria yang menghalanginya. Pria itu tersenyum, "Kau mengingatku?"

Yoona mengangguk, "Siapa yang tidak mengenalimu? Kau sepupu Yuri, Kwon Jiyong, mafia terkenal di Jepang," Yoona menjawab pertanyaan pria yang diketahui bernama Jiyong dengan suara yang ia kecilkan. Ketua mafia yang terkenal buas di Jepang, "Pelankan suaramu, atau kau akan membangunkan pria brengsek itu," tunjuk Yoona dengan menggerakkan kepalanya ke arah Ji Chang Wook.

"Kau tidak perlu khawatir. Dia sudah mendapatkan penanganan pertama,"

Yoona mengernyitkan alisnya, "Penanganan pertama?"

"Kau tahu, bukan. Dunia ini memiliki prinsip. Memakan atau di makan. Yang lemahlah yang akan mati,"

Yoona terkekeh sarkas, "Itu prinsip dalam dunia mafiamu, Jiyong. Bukan dunia brengsek ini—" perkataan Yoona terhenti ketika Yoona terbatuk. Ia menutup mulut dengan tangannya dan hampir terjatuh jika saja Jiyong tidak menahan tubuhnya. Tetapi dengan menutup mulut, tidak bisa menyembunyikan darah yang keluar, "Sialan!"

cyber crime ✔Where stories live. Discover now