Cinta Itu Apa Adanya

75 4 1
                                    

"Sri, kamu bisa kan, masak pindang dan bikin seruit?"

Sri terpaku diam saat suaminya menanyakan hal itu. Besok mertuanya akan datang menjenguk. Sudah selayaknya Sri ikut memikirkan apa yang harus dihidangkan untuk mereka. Dan mereka pastinya akan menanyakan apakah itu masakan menantunya atau bukan.

Bukan masalah nggak bisa masak, namun Sri tidak pernah memasak pindang. Yang dia tahu kalau masak ikan itu digoreng. Apalagi dia juga tidak suka masak pindang. Dan dia pun blank apa itu seruit?

"Bukan gitu, Mas, eh, Bang. Aku ndak ngerti cara bikinnya, gimana ya?" Sri jadi tak berani menatap wajah suaminya.

"Gimana ya? Masa kita beli jadi. Saya udah pernah bilang Mama, kalau kamu pinter masak."

Ini pertama kalinya orangtuanya Afif akan menginap di rumah mereka, setelah dua bulan menikah. Dan Afif sangat berharap untuk bisa menghidangkan masakan favorit orangtuanya ketika mereka berkunjung.

Sebenarnya Sri termasuk beruntung, saat menikah Afif sudah punya rumah di Yogya. Sri termasuk sedikit dari pasangan pengantin baru yang tidak merasakan tinggal di tempat mertua. Apalagi katanya kalau dapat orang Lampung, nggak boleh misah. Untungnya mereka bertemu memang dalam kondisi Afif sudah memilih untuk tinggal di Yogya sejak dia masih mahasiswa sampai kini sudah bekerja.

"Memangnya salah Bang, kalo Sri ndak bisa buat pindang?"

Menatap wajah lugu Sri, Afif akhirnya luluh. Dia merangkul istrinya dalam satu kali gerakan, meletakkan kepala Sri di atas dadanya dan membelai rambut perempuan itu dengan lembut.

"Ya, Dek. Terserah kamu besok mau masak apa. Nanti biar Abang yang jelasin ke Mama."

Koleksi Cerita Mini Where stories live. Discover now