Next Target!

69 4 1
                                    

Napasku masih terengah-engah saat ku terduduk dengan punggung menempel di dinding dapur. Kupandangi tubuh Rio yang tak bergeming dengan pisau masih tertancap manis di dadanya, menyajikan aliran darah di hadapanku. Peristiwa ini bagaikan lintasan adegan film yang dipercepat. Bahkan sepuluh tusuk sate kambing yang belum sempat dinikmati di atas meja menjadi saksi.

Jemariku meraih ponsel Rio yang tergeletak di sisi kiri sepiring sate. Ada tujuh pesan WhatsApp yang belum terbaca.

"Rio Sayang, makasih banyak ya yang tadi. Aku sampai lima kali 'ke puncak' loh!" (jam 22.00)

"Dan makasih juga buat lingerie ungunya. Tau aja warna kesukaanku." (jam 22.03)

"Kalau sudah sampai rumah, infokan aku ya." (jam 22.05)

"Besok malam, kamu mampir lagi kan?" (jam 22.30)

"Sayang, I miss you already." (jam 23.00)

"Btw, test packnya aku laminating! Haha. Sudah kubilang, kan. Aku yang bisa memberikanmu keturunan, nggak seperti Jess, istrimu yang mandul itu!" (jam 23.30)

"Kau benar-benar akan menceraikannya, kan?" (jam 23.31)

Aku menahan deru napas yang seketika menjadi tak beraturan. Dengan senyum tersungging di sudut bibir aku membatin, 'kaulah targetku selanjutnya, Nona Rebecca!' Otakku mulai mengatur rencana baru yang akan kujalankan setelah membereskan jasad Rio. 

Koleksi Cerita Mini Where stories live. Discover now