BAB 7

5.2K 536 13
                                    

Jihyun tahu dirinya sudah kelewat batas. Ia terlalu banyak meminum bir. Sampai ia tidak sadar bahwa dirinya tidak bisa melawan kadar alkohol yang ia minum.

23.30 KST

Taehyung yang sedari tadi berbicang-bincang dengan rekan teman kerjanya menoleh kearah Jihyun. Wanita tersebut terlihat bergumam dangan kata-kata tidak jelas.

Taehyung melihat karyawan baru yang ia ketahui bernama Namjoon. "kau akan mengantarkannya?" tanyanya pada Namjoon menunjuk Jihyun yang sudah terkapar dimeja.

Namjoon terlihat bimbang dirinya ingin mengantar Jihyun tetapi dirinya tidak tahu alamat wanita itu. "aku tidak tahu rumahnya" jawab Namjoon jujur. Samar-samar Jihyun mendengar suara tersebut. Tetapi, entah kenapa kepalanya sangat berat dan sulit untuk diangkat.

Taehyung memandangi Jihyun seraya berfikir. Dirinya sebenarnya mau saja mengantar wanita itu pulang. Tentang alamat rumahnya Taehyung mungkin akan meminta pada Jimin yang kini sedang duduk diujung sana.

"aku akan mengantarnya pulang" baik Taehyung atau Namjoon mengangkat kepalanya bersamaan. Jimin sudah dihadapan Jihyun. Tanpa disadari ketiga pria itu kening Jihyun mengkerut. Tetapi, entah kenapa dirinya kaku untuk menegakkan tubuh dan malah membiarkan dirinya dibopong oleh seseorang. Ia tidak tahu siapa, yang pasti dari bau maskulin yang dipakai orang itu adalah pria.

Taehyung terlihat kebingungan dengan sikiap Jimin. Aneh. Jimin biasanya hanya masa bodoh dan menyuruh karyawan yang baru mengantarkan pulang.

[]

Jihyun merasakan dirinya kini berada di dalam mobil. Kelopak matanya masih tetap terpejam. Walau sebenarnya dirinya penasaran.

"ternyata kau tidak separah dulu"

Tunggu.

Jihyun tahu pemilik suara tersebut. Wanita itu merasakan mobil sudah melaju dan meninggalkan parkiran restoran. Dirinya masih tetap memejamkan matanya hingga mobil itu berhenti disuatu tempat.

Seketika jantung Jihyun berhenti berdetak disaat dirinya merasakan hembusan nafas hangat yang menerpa wajahnya. Ia langsung membuka matanya dan entah kenapa dirinya spontan berteriak melihat wajah seorang pria sangat dekat dengan wajahnya.

Jimin sontak terkejut dan menatap Jhyun dengan kening berkerut ketika wanita itu berkata. "apa yang kau lakukan?"

"kau?" ucap Jimin mendengar ucapan Jihyun. Apa wanita itu masih dibawah pengaruh alkohol?

Jihyun terlihat takut-takut menatap Jimin. Mereka terdiam beberapa menit hingga Jihyun sadar bahwa mereka sudah berada didepan rumahnya.

"rumahku?" gumam Jihyun bingung. Jimin menghembuskan nafasnya. Ia berfikir biasanya wanita jika sudah berteriak kencang dan menduga salah akan memukul tanpa ampun.

"aku baru saja mengantarmu dan kau menuduhku yang bukan-bukan" ucap Jimin dibuat seolah-olah tidak terima dituduh. Matanya melirik Jihyun sejenak kemudian menatap lurus kedepan.

"maafkan saya..." ucap Jihyun kikuk. Ia terlalu bodoh untuk melihat keadaan. Dirinya selalu berfikiran negatif.

"terima kasih" ucap Jihyun mendesis. Ia malu dengan imajinasinya sendiri. Jimin mengangguk dan berdehum pelan. Jihyun pun keluar dari mobilnya setelah melepas selt bet. Jimin menunduk sedikit untuk menatap wajah wanita tersebut. Sepertinya Jihyun menghindari tatapan matanya. Jimin yang mengerti langsung berkata.

Changes [Jeon Jungkook]Where stories live. Discover now